Pagi ini pukul 08.00 AM kami pergi menuju bandara untuk mengantarkan mom juga Haille. Penerbangan mereka sekitar jam 09.00 AM jadi kita harus sedikit lebih cepat karena jarak apartemen menuju bandara lumayan jauh.
Kami di antar oleh Alex menggunakan mobil nya. Akhir-akhir ini Zara juga Alex terlihat sangat dekat. Bahkan mereka berdua duduk di depan bersama. Tapi,aku juga bersyukur karena Alex,Zara bisa tersenyum kembali.
"Sayang" ujar mom membuyarkan lamunan ku. "Ya?" jawabku sembari membalikkan wajah dan menatap ke arah mom. "Bagaimana hubungan kau juga Harry?" ucap mom sembari mengelus rambutku dan membenarkannya sedikit. Kenapa dia bertanya tentang Harry lagi?! "Maksud mom?" tanyaku keheranan.
"Kau mengingat sesuatu tentang Harry?" apa sebenarnya yang dimaksud mom?! Kenapa dia bicara seperti itu?! "Mengingat apa mom? Apa yang mom maksud?" ketika mom ingin menjawab,Zara memotong omongan mom terlebih dahulu. "Kita sudah sampai!" ucapnya sembari membuka sabuk pengaman dan pergi membantu Alex membawa koper mom juga Haille.
"Tidak ada,kita turun sekarang" Mom mengalihkan pembicaraan dan aku tahu itu. Sebenarnya,apa yang mom maksud?! Kami pun turun dari mobil dan mengambil barang-barang. Haille membawakan trolli untuk menampung semua koper milik mereka. Kami pun segera melesat menuju tempat chek-in.
Ini sudah jam 08.50 AM dan sekitar 10 menit lagi,pesawatnya akan siap berangkat. Aku pun memeluk mom dan Haille. Aku berusaha tersenyum meskipun susah. Padahal mom baru 2 minggu disini dan kita harus berpisah lagi. "Jangan menangis, sayang! Mom here!" ucap mom sembari menahan air mata di pelupuk matanya yang hampir jatuh. Aku hanya tersenyum juga memeluk erat mom dan mom mencium puncak kepala ku juga kedua pipi ku.
Air mata ku jatuh saat aku berpelukan dengan Haille. Meskipun anak ini kadang-kadang menyebalkan,tapi dia selalu bisa membuatku tersenyum. "Aku akan merindukan mu" ucapku sembari menghapus air mata di mata kami. "Aku akan sangat...sangat...sangat...merindukan mu!" jawabnya dan kembali menetaskan air mata.
"Baiklah,kami pergi! Jaga kesehatan kalian!" ujar mom sembari pergi menjauh dari kami. "Kita pulang sekarang?" tanya Zara sembari mengelus punggungku. Aku hanya mengangguk dan segera pergi ke dalam mobil.
Selama di perjalan,Zara juga Alex menyanyikan lagu One Direction. Mereka adalah directioners,sebenarnya aku pun suka denga 1D tapi tidak se-fanatik Zara dan Alex. Setiap diadakan konser 1D mereka selalu datang tak pernah absen.
"Agatha? Kau tak apa kan jika kita pergi ke restoran dulu?" tanya Zara sembari melihatku ke belakang dan aku hanya mengangguk setuju.
Kami memilih restoran yang tidak terlalu jauh dari bandara. Awalnya,kami akan makan-makan di resto airport. Tapi,makanan di sana sangat mahal. Jadi,kita memilih resto yang sesuai dengan kondisi kantong kita.
Kami pun sampai di restoran China. Ya,resto ini lumayan murah dan juga makanannya enak-enak. Alex memang tidak salah pilih. Kami bertiga masuk ke dalam resto dan duduk di pojok. Zara dan Alex duduk berdampingan dan aku duduk di depan Zara.
"Baiklah,aku akan memesan makanan! Kalian ingin apa?" tanya Zara padaku juga Alex. "Seperti biasa" ucapku simple. "Samakan saja pesanan ku dengan milik mu,Zara!" seru Alex. Zara mengangguk dan pergi ke tempat pemesanan makanan.
"Kau ada hubungan apa dengan Zara?" aku membuka pembicaraan dengan Alex. Alex menatap ku bingung,"Maksudmu?" tanya balik Alex. "Kalian terlihat begitu mesra,apa kalian ada hubungan special?" tanyaku lagi dengan lebih rinci. Sekarang Alex terlihat blushing dan dia menunduk. "Tidak ada!" jawabnya sembari menggelengkan kepala. Dia salah tingkah. Aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.
Zara pun datang dan duduk di sebelah Alex. "Kalian bicara apa? Sepertinya serius" tanya Zara sembari meminum minumannya yang sudah ia pesan lebih dulu. "Tidak ada,hanya obrolan santai" jawabku dan Zara hanya mengangguk mengerti.
10 menit kemudian,makanan pun datang. Kami pun memakannya dengan lahap tanpa ada satu pun yang berbicara. Setelah selesai makan,kami mengobrol sembari menikmati beberapa cemilan. Ketika kami sedang berbincang-bincang,aku melihat saluran televisi dan melihat berita tentang Shawn. Shawn?? Apakah itu benar dia?
"Lihatlah!" ujarku pada Zara. Zara pun membalikkan badan dan melihat ke arah televisi,Alex melakukan hal yang sama. "Kenapa? Itu hanya Shawn" ucap Zara santai dan Alex hanya mengangguk setuju dengan perkataan Zara. "Tapi kenapa dia bisa masuk berita?" tanyaku keheranan. "Kau tidak tahu?" tanya Zara balik. Memang siapa dia? Kenapa dia bisa masuk berita utama?!
"Shawn adalah seorang penyanyi terkenal!" jawab Zara sembari melotot padaku dengan nada meyakinkan. Seriously?! Dia artis? Tapi,menurutku dia tidak ada pantas-pantasnya menjadi artis. "Aku tidak tahu" jawabku santai. Dan itu memang benar! Aku tidak tahu menahu tentang Shawn Mendes artis terkenal!.
"Impossible!" teriak Zara yang masih berkutik dengan ponselnya. Semua orang melihat ke arah kami. "Kau kenapa Zara?" tanyaku pada Zara karena membuat semua orang melihat ke arah kami."Lihat ini!" Zara memberikan ponselnya pada ku. Tidak!!! Apa-apaan ini?! Kenapa foto ku juga Shawn bisa tersebar di social media?! Ternyata kilatan putih itu adalah flash dari kamera paparazzi.
Aku masih shock dengan semua ini. Ini semua gara-gara Shawn! Ya tuhan...apa yang harus aku lakukan?! Bagaimana jika aku jadi sasaran paparazzi juga fans Shawn!! Aku pun memberikan ponselnya kembali pada Zara. "Kau Viral Ath!!" ucap Zara exitied. Aku hanya mendengus kesal padanya.
****
07.00 PM
"Hai Ath!" sapa Zara pada ku. Aku hanya tersenyum malas padanya dan masih fokus melihat kedepan pemandangan kota London. "Ponsel mu berbunyi!" ujar Zara sembari menyeruput kembali teh hangatnya. Aku pun membalikkan badan dan mengambil iPhone ku di meja ruang tv.
Tertera di callee id bahwa itu adalah Shawn. Aku sangat malas untuk bicara dengannya karena berita abal-abal itu. Shawn terus menelefonku, tapi aku mencoba untuk mengacuhkannya.
"Siapa?" tanya Zara yang membuatku kaget karena dia tiba-tiba duduk di samping ku. "Shawn" ucapku malas sembari melipat tanganku di dada.
"Kenapa kau tidak angkat?"
"Malas!"
"Ayolah Ath!! Mungkin dia hanya akan menjelaskannya"
"I don't care!"
Tiba-tiba ponsel Zara berbunyi menandakan ada pesan masuk. Zara pun membuka pesan itu,entah dari siapa tapi aku tidak peduli. "Shawn ingin minta maaf padamu" ucap Zara yang masih berkutik dengan ponselnya. "Maaf kan aku Agatha! Aku tidak bermaksud untuk membuat mu marah! Lagi pula aku tidak tahu jika di taman itu ada paparazzi. Itu Shawn yang bicara. Aku tidak menanggapinya dan pergi ke kamar.
Duhh...late update bat yaa?! Sore jey!! Akoh baru bisa sekarang bikos akoh lagi sibuk sama soal² yg menyebalkan :"
Keep Read and Voments
-Twins Kendall
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me
RomanceKisah cinta segitiga juga cinta masa lalu yang belum terselesaikan.