Chapter 19

12 2 0
                                    

Agatha's POV

Sudah seminggu ini,Shawn tidak memberi ku kabar. Aku merasa khawatir padanya,aku takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan padanya. Aku sudah mencoba untuk menghubunginya,tapi semuanya tidak ada yang aktif. Whatsapp,telepon,sms, dan lainnya tidak ada yang aktif. Aku hanya bisa pasrah menerima semua ini.

"Agatha! Seseorang mencari mu!" teriakkan Zara dari bawah membuat ku terkejut. Aku pun beranjak keluar kamar dan pergi ke bawah. "Siapa?" tanya ku malas. "Entahlah! Dia terus memanggil nama mu" ujar Zara sembari menyantap snack nya di depan tv.

Aku pun pergi ke depan untuk membuka pintu dan ketika aku membuka pintu,aku mendapati seorang pria yang selama ini pergi menghilang entah kemana tanpa ada kabar sedikit pun. "Shawn?" aku mengernyit kan dahi ku,tanda tak percaya bahwa dia ada di sini. "Agatha?!" ucapnya lirih. Shawn pun memelukku erat, tapi aku tidak membalas pelukannya. Aku hanya terdiam membatu. Shawn pun melepaskan pelukannya dan menatap ku bingung. "Kau kenapa sayang?" ujarnya sembari mengelus-elus pipi ku.

Aku pun menatap matanya. "Seharusnya aku yang bertanya, kemana kau seminggu ini,huh?" ucap ku serius padanya. Dia terlihat bingung untuk menjawab. "A-aku.." ucapannya terbata-bata. "Kau bahkan sama sekali tak mengabariku! Aku ini kekasih mu,Shawn! Apa kau tidak pernah menganggap ku? Iya?" aku mencoba menahan emosiku yang sudah menggumpal di ubun-ubun.

Tak terasa,setetes air mata jatuh membasahi pipi ku. "Selama seminggu,aku terus mengkhawatirkan mu! Kau menghilang begitu saja tanpa alasan yang pasti!" aku terus menangis hingga aku jatuh di pelukan Shawn dan aku terus memukul dada bidang Shawn. Shawn masih terdiam tak berkutik sedikit pun.

"Aku merindukan mu Shawn! Aku merindukan manusia idiot ku! hiks...hiks.." ucapku sembari terus menangis. Dan mungkin sekarang kaos Shawn sudah basah karena air mata ku yang tak berhenti. Shawn pun mengangkat dagu ku untuk menatap nya. Selama beberapa detik mata kami saling bertemu,hingga akhirnya Shawn membuka suara. "Maaf kan aku Agatha! Aku tak bermaksud membuat mu khawatir! Selama seminggu belakangan ini,aku di sibukkan dengan pembuatan lagu baru ku." jelasnya sembari menghapus air mata ku dan dia pun ikut terlihat sedih.

"Lalu kenapa ponsel mu tidak aktif ?" tanya ku lagi. "Manager ku tidak memperbolehkan ku untuk menyentuh ponselku sedetik pun. Aku harus fokus pada pembuatan lagu ku!" mendengar penjelasannya, aku hanya terdiam mencerna penjelasannya. "Listen me honey! Aku tidak akan meninggalkan mu begitu saja! Satu hal yang harus kau tahu, aku tidak akan meninggal kan mu! Aku akan mencoba menjaga komunikasi dengan mu,oke?" ucapnya panjang lebar. Aku pun mengangguk faham. Shawn pun kembali memelukku dalam dekapannya.

"Masuk ke dalam?" tanyanya sembari melepaskan pelukan diantara kami. Aku hanya mengangguk sembari menghapus air mata ku. Kami pun berjalan ke dalam dan duduk bersama di sofa ruang tamu.

"Aku akan ambilkan minum untuk mu" ucapku dan Shawn hanya mengangguk sembari tersenyum. Aku pun beranjak dari dudukku dan melangkah menuju dapur. Di waktu yang bersamaan,Zara datang bersama snack nya. "Siapa ath?" tanya Zara dan ekspresinya berubah ketika melihat Shawn yang sedang duduk manis di sofa.

"Shawn?" sekarang Zara mulai menatap kami berdua dengan heran. Good! Apa yang harus aku katakan sekarang?! "Jadi,yang tadi aku lihat itu adalah kalian? Agatha dan Shawn?! Seriously?! You're not tell me,Ath!" Zara mulai mengoceh. "Kau hutang penjelasan padaku,Ath!" and now! Zara marah dan dia pergi dengan mengibaskan rambut panjangnya.Sial.

Aku berdecak kesal. Aku pun melanjutkan langkahku menuju dapur dan mengambilkan minuman juga beberapa cemilan untuk Shawn. Dan aku kembali dengan membawa 2 gelas jus mangga juga beberapa snack.

"Agatha?" Shawn membuka pembicaraan diantara kami. Aku pun menatapnya, "Ya?" jawabku. Sejurus kemudian,terpancar raut wajah sedih di mukanya. Dia menghembuskan nafas berat dan kembali menatap tajam pada ku. "Aku harus menjalankan tour dunia" mendengar ucapannya, seketika mood ku hancur.

Selama seminggu,aku terus merindukannya. Dan ketika dia kembali,dia harus kembali meninggalkan ku. Bahkan sehari pun,kami belum mengobati rasa rindu kami. Aku pun menunduk menatap tanganku sendiri. Sedetik kemudian,Shawn menggenggam tangan ku erat. "Sayang,aku tahu ini berat bagi kita. Terutama karena seminggu ini kita tidak bertemu,apalagi berkomunikasi. Dan kau masig merindukan ku,begitupun aku. Aku masih sangat merindukan mu"

Aku hanya bisa menahan air mata ku. Tapi aku tidak bisa menahannya,hingga akhirnya air mata ku jatuh membasahi pipi ku. Aku tidak bisa berkata. Aku hanya bisa menangis sembari menunduk. Shawn pun mengangkat dagu ku dan mata kami saling menatap satu sama lain. "Aku mohon Agatha! Jangan menangis! Ini akan membuat ku semakin sulit untuk meninggalkan mu." ucapnya lirih dan dia menghapus air mata ku yang terus mengalir.

"Oke, Aku faham! Kapan kau akan berangkat dan kemana?" aku mencoba tegar meskipun sebenarnya hati ku rapuh mendengar kabar ini.

"Sekitar 3 hari lagi dan aku akan tour di Spanyol,Amerika,dan negara besar lainnya"

"Berapa lama?"

"Sebulan"aku kembali mengambil nafas panjang dan  menghembuskan dengan berat. "Itu artinya,selama sebulan,kita tidak akan bertemu?" Shawn pun mengangguk dan aku pun kembali menahan air mata ku. "Aku berjanji! Disela-sela aku beristirahat,aku akan terus berkomunikasi dengan mu" Shawn mencoba meyakinkan ku,aku pun mengangguk.

Shawn pun kembali memelukku erat dan berkali-kali dia menciumi puncak kepala ku. Aku hanya bisa terus menahan tangisan ini. "Shawn? Bagaimana jika kita pergi keluar,selagi kita masih punya waktu 3 hari lagi untuk bersama-sama" ucapku sembari melepaskan pelukan kami. Shawn pun mengangguk dan kami segera pergi menaiki mobil Shawn ke sebuah cafe juga kami akan bersenang-senang.

Selama di perjalanan,tidak ada satupun diantara kami yang berbicara. Dan Shawn terus menggenggam tanganku erat-erat tanpa melepaskannya sedikit pun.

Sesampainya di cafe,kami langsung memasuki cafe dan menempati kursi di pojok dekat kaca. Shawn pun memesankan pesanan seperti biasanya. "Shawn? Jika kau akan pergi tour,lalu bagaimana dengan kuliahmu?" aku membuka pembicaraan. "Aku akan mengambil cuti untuk beberapa bulan dan mungkin kau akan menghadapi masalah ketika aku tidak masuk kampus nanti" ucapnya dan dia mulai membusungkan badannya kedepan. "Apa itu?" tanyaku penasaran. Shawn pun membisikkan sesuatu di telingaku. "Kau akan merindukan ku " mendengar ucapannya,aku tersenyum geli. Manusia Idiot !

Tak lama kemudian,pesanan kami datang dan kami segera melahapnya. Selama seharian ini,kami akan terus bersenang-senang,mungkin hingga 3 hari kedepan.

Something can happen' :p

~Twins Kendall
@itszstyles

Let Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang