Agatha's POV
~09.00 AM
Aku terbangun dari tidur nyenyak ku karena ada suara bising dari dapur. Siapa lagi jika bukan Zara yang selalu membuat kebisingan dimana pun! Ini masih terlalu pagi untuk bangun.
"Kau sudah bangun rupanya, Pemalas!" ucap Zara dengan nada meledek. "Terserah kau!" aku sedang malas bertengkar dengannya karena aku masih dalam keadaan setengah mengantuk. "Kau tidak pergi kuliah,Zara?" tanya ku padanya sembari menguap. "Ini sunday,honey!!" jawabnya dengan tetap fokus pada aktivitas nya.
Aku bahkan sampai lupa,jika sekarang hari minggu. "Ini kentang goreng dengan kecap milik mu,nyonya pemalas!" ucapnya sembari memberiku semangkok kentang goreng yang di lapisi kecap manis. "Terima kasih" ujar ku padanya dan dia hanya mengangguk. "Ini air putih mu!" Zara memberiku air putih dan dia langsung duduk di depan ku sembari menyantap omelette nya.
"Jarang-jarang kau sarapan dengan omelette,ada apa?"
"Tidak ada"
"Kau yakin?" tanyaku meyakinkan sembari mengangkat sebelah alis ku. "Tentu My Bunny!" Ucap nya dan dia beranjak pergi menuju kamarnya. Aku tidak banyak tanya karena aku tidak mood untuk bicara.
Setelah selesai makan,aku bergegas mandi dan berganti pakaian untuk segera pergi ke toko cake kami. Selesai berganti pakaian,aku pun memanaskan motor ku untuk segera pergi ke toko.
Aku sudah siap dan akan segera pergi. "Zara!! Aku pergi duluan yaa?! Kau menyusul!" teriakku dari ruang tamu. "Baiklah!" balasnya dengan menaikkan nada suaranya setengah oktaf dari ku.
15 menit kemudian,aku sudah sampai di toko. Ketika aku sampai,toko kue nya begitu ramai! Sangat ramai! Bahkan,ketika aku masuk rasanya sudah pengap dan aku ingin segera pergi keluar.
"Agatha!" panggil salah satu pelayan ku. Aku pun menghampirinya "Ya?" tanyaku pada pelayan itu, "Kau bisa membantu? Kami kewalahan!" ucapnya sembari nafas yang terengah-engah. Aku pun mengangguk dan melayani semua pembeli di sini.
>>>>>>
Ini sudah jam 01.00 PM dan semua stok kue di toko sudah terjual habis! Kami pun sangat kewalahan padahal di sini sudah ada 4 orang pegawai ditambah aku,jadi 5. Tapi,tetap saja kami kewalahan. Aku juga bersyukur karena toko kue ku juga Zara sangat laris.
Ngomong-ngomong, Zara kemana? Padahal dia sudah janji jam 10.00 AM akan sudah sampai di sini. "Agatha?" tanya salah satu pelayan bernama Camille, "Alex tidak masuk hari ini! Aku tidak tahu kemana dia pergi" jelasnya dan aku cukup heran,kenapa Zara dan Alex tidak datang secara bersamaan. "Dia tidak bilang pergi kemana?" tanyaku pada Camille dan Camille hanya menjawab dengan gelengan kepala.
"Baiklah,terima kasih!" Ucap ku dan Camille segera pergi ke belakang. Aku pun mencoba untuk menelefon keduanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sebenarnya,kemana mereka berdua ini?! Atau mereka janjian?!
Tiba-tiba bel pintu berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk dan ternyata itu Shawn. Shawn duduk di depanku dan dia memesan pancake.
Ketika aku sedang men-scroll chat,ada satu chat yang belum aku baca.
From: Hazza <3
Good Night Agatha! :)Ternyata Hazza! Dia mengirim ku pesan pukul 12.00 AM ?! Yang benar saja?!
"Haii!!!!" Shawn membuyarkan lamunan ku dan dia melambai-lambai kan tangannya di depan muka ku. "Ya?" jawabku dengan perasaan yang masih kaget "Kau melamun?" tanyanya sembari memakan pancake "Tidak" jawabku singkat sembari membalas pesan daru Harry.To: Hazza <3
Maaf! Aku baru membuka pesan dari mu!"Agatha?" tanya Shawn lagi. "Apa?" jawabku dengan malas,karena sedari tadi dia terus mengoceh tak karuan. "Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat!" ucapnya dengan semangat. "Kemana?".
Belum sempat dia menjawab,Shawn sudah menarik lenganku keluar toko dan masuk ke dalam mobil. "Kau mau menculikku,huh?" tanyaku ketika kami sudah di dalam mobil dan Shawn sedang memakan sitbell-nya. "Apa wajah setampan ini terlihat seperti penculik?" tanya nya balik. Aku pun terdiam,aku bingung harus menjawab apa. Ku akui,dia memang mempunyai paras yang menawan dan itu membuatnya punya banyak fans dimana-mana.
"Kau tidak perlu cemas! Aku tidak akan menculikmu!" ucapnya sembari memasang kan sitbell-nya pada ku. Shawn pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ini bisa celaka!
"Apa kau masih tidak ingin memberitahu ku kemana kita akan pergi?" aku memecah keheningan. Respon Shawn hanya mengangguk dengan diiringi seringaian nya itu.
Sekitar 45 menit kemudian,kami sampai di hutan. "Kau mau apa kan aku?" tanya ku khawatir,aku takut jika dia fedhofil. "Pakailah ini!" Shawn memberiku sebuah kain merah "Tutuplah mata mu dengan kain itu!" lanjutnya.
Aku hanya diam dan bingung,harus melakukan atau tidak?! Tapi,dia ini seorang artis,mana mungkin dia menjadi seorang penjahat. "Lama sekali! Biar aku yang pakaikan!" Shawn memakai kan tali itu dan menutupi mata ku dengan kain itu. "Kau tidak perlu cemas! Aku berjanji,tidak akan melukaimu sedikit pun!" ucapnya sembari mengaitkan kedua ujung kain tersebut.
"Ikuti instruksi dari ku,oke?" ucapnya meyakin kan ku. Aku pun menagguk tanda mengerti. Aku terus mengikuti semua instruksi yang Shawn arah kan pada ku.
"Stop here!" ucap nya dan aku pun berhenti. "Dalam hitungan ke tiga,kau buka kain itu,oke?" instruksi nya dan aku pun mengangguk. Aku sangat penasaran, sebenarnya apa yang ia rencanakan?!
"1....2..." Shawn mulai menghitung. "Dan....3!!" aku pun membuka kain yang menutupi mataku.
Cieeee!!! Kepo eaaa?! Savar yahh Gaezz!!! Biar greget gtu :)))
Keep Read and Voments!
~Twins Kendall
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me
RomanceKisah cinta segitiga juga cinta masa lalu yang belum terselesaikan.