Uluran tangan tersungguh

44 10 4
                                    

Pada sepotong senja, kutinggalkan hatiku.
Kemudian mengangkasa sebebas jiwa.

Namun disuatu persimpangan,kau menahanku dengan paksa.
Menatap iba, seakan aku penuh luka.

"Berikan padaku!" Begitulah ku dengar suaramu.
Apa yang harus kuberikan?, aku merenung bingung.

Kau menatap senja lalu memantapkan kata.
"Luka,
dan juga hatimu".

Se'rasa'h Sebelum HumusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang