Tentang rasa pada rindu-rindu tanpa temu itu
Biarlah dijaga oleh waktu
Meski waktu tak juga se-tegar ituTentang sakit yang hadir bersamanya
Relakan hati menyesap getirnya perlahan
Biarkan kemudian jiwa berpundung sendiri..
Tentang nanti, yang tidak pernah kita mengerti
Barangkali segala kata yang kita rangkai akan menjadi sia-sia disana
Angan jiwa bahkan tak pernah disentuh mimpiSejatinya bukan masalah
Tentu saja, kita tidak berharap sebesar itu bukan??
-atau mungkin berharap lebih besar dari itu-
...
Rasa apapun itu, kawan
Kita hanya perlu mengurungnya dalam untaian kata
Untuk direlakan setelahnya~An:Barakallah fi umrik DEeindah. Bagian kali ini sengaja di publish di hari lahir-mu. Semoga suka ya~
Dan bisa menjadi suplemen berpundung diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Se'rasa'h Sebelum Humus
PoetryDilarang percaya pada keabadian! . . Jika daun mati saja masih dapat terfermentasi, Bagaimana mungkin aku percaya rasa-mu tak akan berpaling ke lain hati?