Jika benar ingin kisah bisu,
kenapa terus menarik atensiku dengan peduli-mu.
Kau tau apa yang buruk setelah terluka?..Hati yang menahan tanya
atas segumpal rasa semu yang menyesakkan.Ia mengusik setiap tenang jiwaku.
Mendominasi bersama segala gundah yang resah.
Haruskah aku mengusir
Tamu rasa darimu,
Yang terasa mengganggu.
Walau setengah hatiku didesak rasa ingin tahu.
Mencicip ragu rasa semu itu.
Kemudian menjadi sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Se'rasa'h Sebelum Humus
PoesíaDilarang percaya pada keabadian! . . Jika daun mati saja masih dapat terfermentasi, Bagaimana mungkin aku percaya rasa-mu tak akan berpaling ke lain hati?