Sekuntum bunga
Termenung dengan gigil dalam tebalnya selimut
Masih berharap, terus menanti
Akan seorang ksatriaYang bersedia melawan dingin untuknya
Namun tak pula menjadikan panas terik yang bisa menghentikan langkahnya."Hangat.... Cukuplah hangat pahlawanku~" gumamnya menjelang terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Se'rasa'h Sebelum Humus
PoetryDilarang percaya pada keabadian! . . Jika daun mati saja masih dapat terfermentasi, Bagaimana mungkin aku percaya rasa-mu tak akan berpaling ke lain hati?