satu ukir nama

291 24 22
                                    

Matahari bersinar dengan terang, burung seakan enggan berkicau, anginpun seakan tidak mau menghembuskan udaranya dipagi yang dingin ini.

Sayup sayup terdengar secara pelan suara genta lonceng.
Mark yang berdiri didepan balkon kamarnya seperti mendengar suara burung gagak, dia merasa ada yang janggal.

Tidak seperti biasanya ada suara burung gagak terdengar, mungkin hanya perasaannya saja.
Tetapi tidak seperti pagi lainnya hari ini Mark tampak sangat gelisah, dia tidak tahu apa yang dipikirkannya.
hanya satu yang iya pikirkan yaitu kesembuhan Jinyoung.

*******

MARK POV

... hallo jackson ada apa pagi pagi menelpon ku ? ...

" hallo Mark loe harus cepat kerumah sakit sekarang "

... iyah ada apa kenapa kamu terlihat cemas begitu ? ...

" jinyoung akan melakukan operasinya sekarang "

... hahh jinyoung mau operasi, Oh God thanks, hallo jackson dapet pendonor jantung dari mana ? ...

" nanti gue kasi tau, loe cepet kesini "

... ok ok gue berangkat sekarang ...

Ya Tuhan terima kasih engkau telah menyelamatkan Jinyoung.

*******

... Jack... Jackson ...

" Mark ... "
... gimana ...
" Jinyoung sudah ada didalam ruang operasi "
... semoga berjalan lancar operasinya ...
" amien "

... dapat donor dari mana ? ...

" Mark ... "

Jackson memandangku dengan menyembunyikan air matanya yang sudah tak kuat dia tahan.

... ada apa jackson, kenapa kau menangis, harusnya kita senang jinyoung akan sembuh ...

dengan sesengukkan dia ingin mengatakan sesuatu.

" jinyoung memang akan sembuh, tetapi tidak dengan jae beom "
... maksudmu ? , ma-maksudmu apa jackson ??? ...

" jae beom berada didalam ruang operasi juga "
... aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, kenapa dia berada diruang operasi bukan kah.....
" dengar aku Mark !!! "

Jackson meremas kedua bahuku dan seketika aku berhenti bicara.

" jantung yang akan dipindahkan ke tubuh jinyoung itu adalah jantung milik jae beom "

... maksudmu apa sih jackson ? ...

" jae beom mendonorkan jantungnya untuk kehidupan jinyoung, dia memberikan organ terpentingnya untuk orang yang paling disayanginya "

Seperti dipukul pakai palu yang besar, aku tidak bisa berfikir lagi. Tenagaku langsung hilang mendengar dengan jelas apa perkataan jackson tadi. Kenapa dia ? Kenapa dia mau merelakan hidupnya ?

Aku terduduk lemah, dan melihat mamahnya jae beom yang menangis di pelukan mamahnya jinyoung di depan pintu operasi.

Aku yang dimenyandarkan kepalaku dan badanku ke tubuh jackson hanya bisa terdiam.
" tak ku sangka rasa cintamu sungguh dalam jae beom " ucapku dalam hati.

*******

Tiga jam operasi telah berlalu.
Mataku tertuju pada tubuh jinyoung yang pindahkan dari kamar operasi.
Aku melihat wajah dia yang mulai menunjukkan rasa lega karena terlepas dari masa komanya, meski matanya terpejam.

Beberapa menit kemudian ada brankar yang didorong oleh beberapa perawat dan aku mendengar teriakan mamahnya Jae beom.
Aku membalikkan badanku dan melihat apa yang terjadi.

(Cintaku sampai menutup mata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang