Epilogue

15.4K 506 16
                                    

Rara memandang bayi perempuannya yang sedang tertidur nyaman di pangkuannya. Dia melahirkan bayi laki-laki dan bayi perempuan yang berbeda secara fisik. Sang kakak, yaitu Adrian memiliki mata hijau ayahnya.

Sedangkan adiknya, Adriana, mewarisi mata coklat gelap ibunya. Adrian dan Adriana juga mewarisi rambut dan kulit ayahnya.

Rara menoleh kearah Ares yang sedang mengobrol dengan ayahnya. "Pa, mana orang yang nolong aku?"

Ares dan Haris menoleh kearah Rara. Ares menghampiri Rara dan mengelus kepala menantunya dengan lembut, lalu menatap Gio. Gio menghela napas berat.

"Sebentar, ya," kata Ares kepada Rara, lalu Ares keluar.

Ares melihat Ethan sedang duduk di kantin rumah sakit, dan mengajaknya untuk menemui Rara.

Ethan menghela napas berat, lalu mengikuti Ares. Ares membuka pintu ruang rawat inap tersebut dan masuk, diikuti oleh Ethan.

Mata Rara melebar saat melihat sosok pria yang mengikuti Ares di belakang. Pria berambut coklat terang yang pernah menjadi bagian dari masa lalunya.

Mata biru pria itu menatapnya penuh kerinduan. Rara mencengkram selimutnya dan tangisnya hampir pecah. Dia tak pernah melupakan pria ini. Dan sekarang, pria ini muncul dihadapannya setelah meninggalkannya beberapa tahun yang lalu.

"Kak Ethan?"

Agreement [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang