Sweet Trapped - 1

136K 6.1K 158
                                    

- Sweet Trapped 1 -

By : iLaDira69

***

Aerilyn tersenyum puas melihat sebuah undangan yang baru saja diberikan oleh salah seorang temannya ketika dia baru tiba di kelasnya. Gadis yang bernama lengkap Aerilyn Claretta Jasmeen, dan biasa di panggil Lyn, telah merencanakan sesuatu yang brilliant di otak cantiknya.

Gadis yang akan memasuki semester akhir jurusan Ekonomi itu semakin mengembangkan senyumnya. Dia meninggalkan kelas yang akan dimulai beberapa saat lagi. Menuntaskan masalah undangan yang dipegangnya lebih utama dari pada kelasnya. Dia tidak peduli lagi dengan dosen killer yang menyebabkan dirinya pontang-panting karena bangun kesiangan sebelum mendapatkan undangan tersebut.

Dia. Laki-laki songong yang menjadi pengganggu hidupnya selama ini akan terlihat sangat menyedihkan beberapa saat lagi. Lyn tidak sabar melihat wajah terkejut seperti mati rasa tersebut. Lyn berani membayar berapa saja untuk itu, meskipun dengan semua fasilitas yang digunakannya selama ini. Lyn akan rela. Bahkan menukarnya dengan koleksi hermes yang selalu disanjung-sanjungnya.

"Dathan...," Lyn senyum sumringah sambil melambaikan tangan. Akhirnya dia menemukan laki-laki yang dicarinya sedang berjalan lunglai di koridor kampus. Dia mempercepat langkah dan menunjukkan undangan di tangannya. "Gue punya sesuatu yang penting buat lo." Lyn berdecak dalam hati. Dathan tidak seperti biasanya langsung melongos pergi sebelum beradu mulut dengannya. "Pacar lo yang cantik, baik hati dan rajin menabung itu ternyata menikah hari ini. Annisa Septi dengan calon suami, Langit Naufal." Tambahnya semangat yang berkobar. 

Senyum sinis dan puas terpantri di wajahnya, seakan Dathan menerima hukuman mati telah menganggunya selama ini.

Dathan terdiam dan mempercepat langkahnya. Lyn tidak mau kalah, dia pun mengejar laki-laki tersebut seraya menggapai lengannya dan menyejajarkan langkah mereka. "Dathan..., lo lagi sariawan ya?" Candanya. "Lo di undang, nggak?"

"Jangan memulai, Lyn." Jawab Dathan dengan wajah memerah.

Lyn terbahak. Jelas sekali terlihat di wajah laki-laki itu kekecewaan dan amarah bercampur menjadi satu. Lyn bahkan tidak pernah melihat Dathan semenakutkan itu. Akh, paling itu cuma akal-akalan Dathan untuk menakut-nakuti Lyn saja. Gadis itu yakin dengan hal tersebut, dia pun kembali tersenyum puas sambil mengibas-ibaskan undangan di tangannya.

"Nama pengantin cowoknya kenapa bukan Dathan Felix Abyakta sih? Kenapa malah Langit Naufal? Sejak kapan nama lo ganti? Kenapa nggak bilang-bilang sih?" Lyn terus bertanya dan membuat telinga Dathan penuh dengan suaranya. "Oi..., lo denger nggak? Ganti nama kok jadi budeg sih?" Lyn pura-pura bingung. "Tapi, kenapa lo di sini? Bukannya seharusnya lo ada di pelaminan bersama Annisa Septi?" Ucapnya semakin menjadi-jadi.

Dathan memutar tubuhnya sehingga Lyn menambrak dada kokoh laki-laki tersebut. Lyn meringis, hidung mungilnya lumayan sakit. Dathan tidak menghiraukannya, dia menarik tangan Lyn dan menyeretnya.

Lyn protes dan berusaha melepas tangannya. "Dathan..., sakit. Lepasin!" Tetap saja Dathan tidak mengubris. "Dathan, bodoh..., lepas."

Dathan membuka pintu mobilnya dan mendorong kasar punggung Lyn masuk ke dalam. Lalu berjalan cepat memasuki pintu kemudi, Dathan menghidupkan mesin mobil tanpa menoleh ke samping. Lyn terbata, mereka melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Dathan..., gue belum mau mati! Turunin gueee...." Teriak Lyn menutup kedua telinganya. Dathan terus melaju dan menyelinap di antara kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. "Dathaaaann..." Lyn memukuli lengan laki-laki tersebut. Wajahnya memerah menahan ketakutan. Lyn sungguh tidak ingin mati sia-sia. Gadis itu masih banyak kesalahan kepada orang-orang disekitarnya.

"Diam kalau lo nggak mau mati." Teriak Dathan emosi.

Lyn terkejut dan mengeluarkan air mata. Dia pun beringsut duduk di samping kemudi dan mencengkeram seat belt seerat mungkin. Mulutnya berkomat kamit antara mengumpat dan berdoa.

"Lo mau bawa gue kemana?" Lyn berontak ketika Dathan menghentikan mobilnya dan menyeret lyn keluar. "Kalau lo mau bunuh diri, jangan ngajak gue dong. Lo aja sendiri, gue masih pengen hidup."

Bunuh diri. Lyn sangat yakin jika Dathan ingin bunuh diri di pantai yang mereka datangi. Jangan sampai dia ikut mati karena kekonyolan Dathan. Amit-amit jabang bayi, Lyn masih belum puas menikmati dunia ini.

"Dathan, bunuh diri nggak akan menyelesaikan masalah." Dathan tetap bergeming dan mendorong tubuh Lyn ke dalam sebuah kapal boat. Lyn mengernyit bingung, Dathan mengunci pintu ruangan kecil tersebut dan melangkah ke depan. Dia menghidupkan mesin kapal boat, Lyn menggeleng tidak percaya. Riwayatnya akan tamat.



***

Jakarta, 14.02.19

Cerita baru gue.

Draf yang udah lama banget, hampir 3 tahun. Gue post aja di sini hahaha.

Silahkan di vote, kome dan share, gaes!

Sweet TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang