"Sebenarnya kita mau kemana?"
Dathan berdecak. Wajah angkuh Lyn kembali seperti biasanya. "Ke neraka!" Jawabnya ketus.
Lyn ikutan berdecak. "Sialan! Perjalanan ini bahkan sudah hampir satu hari satu malam. Tapi nggak ada tanda-tanda pulau di sekitar sini. Ini kapal boat juga lama banget jalannya, kayak siput!" Makinya menendang badan boat.
"Berisik!"
Dathan masih kesakitan setelah pergulatan mereka tadi. Lyn mencakar-cakar punggung Dathan hingga mengeluarkan darah. Lyn gadis terganas yang pernah Dathan kenal. Cakaran itu bahkan terlihat di seluruh punggungnya, rasa perihnya sama sekali tidak menghilang meski beberapa saat telah berlalu.
Dathan duduk tegap untuk mengurangi rasa perih, karena punggungnya tidak bisa disandarkan. Begitu juga dengan baju, Dathan tidak memakainya karena lukanya pasti akan lengket. Mungkin sebentar lagi akan kering tertiup oleh angin laut jika dia tetap pada posisi seperti itu.
Gadis itu memalingkan wajahnya dan memandang keindahan laut. Tampak burung-burung berterbangan di awan dengan riangnya. Mereka berkejar-kejaran seolah-olah mengiringi perjalanan keduanya.
Lyn mendesah. Tidak tahu berapa lama lagi akan terjebak dengan laki-laki sialan itu. Sejak kemarin dia tidak memberitahukan kemana mereka akan pergi. Dia terus mengalihkan pembicaraan atau diam begitu saja. Lyn sangat ingin mencabik-cabik badannya dan membuangnya ke laut.
Sepertinya tubuh Dathan tidak buruk-buruk amat jika dijadikan makanan ikan. Ikan? Lyn tersentak, tiba-tiba saja dia ingin sekali melihat ikan. Dia beranjak ke pinggiran kapal, menundukkan badannya melihat ke bawah lautan.
Lyn berdecak. Ternyata tidak ada ikan. Biasanya jika dia melakukan perjalanan, dia sering berdiri di atas dek sambil melihat ikan lumba-lumba yang berkejar-kejaran di lautan. Tetapi, sepertinya tidak ada lumba-lumba di laut ini.
Lyn kembali duduk di samping Dathan dan mengangkat kedua kakinya pada kursi yang lain sehingga dia merasa lebih nyaman. Lyn memejamkan mata menikmati angin yang sepoi-sepoi. Gadis itu akan menikmati perjalanan ini seperti yang dikatakan Dathan tadi.
Lyn membuka kedua matanya ketika mendengar pergerakan di samping. Dathan berdiri sambil memegang kail dan umpan. Lyn mengerutkan dahi, rasa kantuk yang menyerangnya beberapa saat tadi menghilang begitu saja.
"Lo mau ngapain?" Lyn berdiri dan mengikuti Dathan berjalan.
"Kuliah." Jawab Dathan ketus. Lyn berdecak. "Lu nggak lihat gue pegang pancingan?" Tambahnya sambil berlalu. Dathan membuka pagar kapal boat dan duduk di sana. Kakinya di biarkan menyentuh air laut lalu melemparkan umpan.
Lyn tidak mau kalah. Dia duduk di samping Dathan yang sepertinya memberikan tempat duduk padanya. Gadis itu meringis kala kakinya menyentuh air. Namun sesaat kemudian dia tersenyum dan menikmatinya.
"Buat gue mana?" Dathan mengernyit. "Pancingan gue!"
Dathan membuang muka. Lyn berdecak lalu merampas pancingan Dathan. "Ambil sendiri di sana!" Kata Dathan tidak mau mengalah.
"Nggak mau!" Lyn tetap menggenggamnya kuat. Begitu juga dengan Dathan, sehingga tarik menarik pun terjadi. Lyn menggunakan kakinya untuk menendang perut Dathan, meskipun sebenarnya tidak menimbulkan apa-apa. Karena kaki Lyn terlalu kecil untuk tubuh Dathan.
"Hah?" Lyn terdiam. Kail tersebut patah. Dathan menggeram marah sehingga Lyn berdiri dan mendorong Dathan ke lautan. Lyn berdiri dan tidak menghiraukan Dathan lagi. Dia berusaha menyelamatkan diri dari kemurkaan Dathan.
"Aerilyn...!!" Dathan naik ke atas kapal boat dan mengejar Lyn yang ketakutan. Kail yang menjadi bahan perebutan mereka telah tenggelam di dalam air laut. Mereka tidak mengingatnya lagi. Begitu juga dengan luka di punggungnya. Dathan tidak menghiraukannya lagi karena kemarahannya kembali memuncak terhadap Lyn.
Lyn berteriak histeris dan terus berlari. Dathan hampir mencapainya. Dua kali putaran di kapal kecil tersebut tidak membuat keduanya kapok. Lyn mengumpat karena kakinya yang basah menyembabkan dirinya tidak bisa berlari cepat. Lantainya semakin licin karena badan Dathan basah kuyup. Dathan mencoba meraih tangan Lyn namun tidak bisa menggapainya. Lyn terpeleset, begitu juga dengan Dathan. Mereka melewati pagar dan akhirnya tercebur ke dalam lautan.
Lyn berteriak histeris. Sedangkan Dathan mencegatt leher Lyn. "Sialan lo, setan!" Dathan menjitak kepala Lyn.
Lyn berontak, berusaha melepas lengan Dathan dari lehernya. "Dathan, sialan. Lepasin gue!" Lyn menggerak-gerakkan kakinya untuk menendang Dathan.
"Nggak akan lagi! Lo udah ngancurin rencana gue!" Jawab Dathan mengencangkan lengannya.
Lyn berdecak, "Lepasin gue!" Teriaknya. Tetap saja Dathan tidak mengindahkan. "Kapal boatnya..., Dathan." Dathan tersadar, kemudian melepaskan lengannya dari leher Lyn. Mereka ketinggalan jauh dari kapal.
"Ayo cepat." Dathan menarik tangan Lyn. Gadis itu berusaha menggerakkan badannya, namun tetap saja dia tidak bisa berenang. Dathan berdecak dan menariknya ke punggung. "Pegangan!" Lyn mengangguk dan memeluk leher Dathan seerat mungkin. Laki-laki itu mulai berenang dengan beban berat yang penuh kesialan di punggungnya.
Dathan terengah-engah. Sesekali mencelupkan kepalanya ke dalam lautan sehingga Lyn pun melakukan hal yang sama. Tingginya air laut membuat dia tidak bisa mendongak untuk mengambil nafas. Sementara Dathan tahan lebih lama tidak bernafas.
"Ayo cepat, Dath. Udah mau nyampe." Kata Lyn menyemangati. Dathan kembali berenang menggerakkan kedua tangannya hingga berhasil menggapai besi kapal boat tersebut. Mereka bernafas lega dan kemudian Dathan membantu Lyn menaikinya. Mereka terlihat sangat kelelahan. Tidak sanggup berdiri maupun berkejar-kejaran lagi. Dathan dan Lyn berbaring di lantai kapal, nafas mereka terengah-engah sambil menatap langit biru.
Sejak kemarin, sudah lima kali Dathan tercebur ke dalam air laut. Ada-ada saja yang terjadi pada mereka. Kesialan ini sungguh-sungguh mengganggunya. Dathan tidak ingin tercebur lagi dalam keadaan terpaksa.
Di dorong oleh Lyn, menyelamatkan Lyn, menyelamatkan pakaian Lyn, di dorong oleh Lyn lagi, dan terpeleset karena Lyn.
Semuanya berhubungan dengan Lyn. Gadis itu penyebab Dathan tercebur dan mereka hampir kehilangan kapal. Hah..., apa yang akan terjadi jika mereka benar-benar kehilangan kapal? Mereka pasti akan mati secara perlahan-lahan dan tidak ada yang menemukan jasad mereka. Sungguh menyedihkan sekali.
***
Jakarta, 10.03.19
Up lageeeeeh..
Gimana part ini, gengs?
Makin benci sama Lyn?
Bikin abang Dath sial melulu?
Hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Trapped
RomanceLyn dan Dathan bagai Tom dan Jerry. *Belum sempet bikin sinopsis* *Ini draff lama. Hampir 3 tahun lalu* *** Publish, 14.02.19 Copiright @2019