Sweet Trapped - 20

35.6K 2.9K 57
                                    


"Yakin lo nggak mau tidur di samping gue?" Tanya Lyn mulai merayu. Dathan berdecak, dia mulai membayangkan nyamuk dan semilir angin yang menyapu kulitnya di tengah malam. Selimut tipis yang dipakainya tentu saja tidak bisa membantu menghangatkan tubuhnya.

"Oke deh." Jawab Dathan menggabungkan pakaiannya ke dalam ember milik Lyn, lalu mengangkatnya ke bawah rumah tempat biasa mencuci pakaian atau mandi setelah berendam di air laut. Gadis itu tersenyum puas sambil kembali duduk di kursi tempatnya sarapan tadi. Dathan menampung air dari pancuran ke dalam ember dan memasukkan deterjen. Setelah itu memasukkan semua pakaian mereka. Sebenarnya itu semua pakaian Dathan yang selama ini dikenakan oleh Lyn.

"Dikucek, Dathan, bukan diinjek-injek begitu." Kata Lyn memperingati. Dathan tidak menghiraukannya, dia memasukkan kedua kaki ke dalam ember dan menginjak-injak pakaian di dalamnya.

"Biarin aja, udah bersih nih. Cepet jemurin." Kata Dathan menyuruhnya turun dari rumah. Dathan membungkuk dan membalikkan pakaian di dalam ember, menukar posisi paling bawah ke posisi atas agar pakaian tersebut bersih merata. Busa deterjen yang terlalu banyak dimasukkan ke dalam ember berterbangan begitu saja hingga mengotori semua tempat cucian.

"Belum bersih!" Kukuh Lyn.

"Gantian deh, Lyn. Gue nggak ngerti nih. Biar gue yang jemur." Kata Dathan harap. Lyn berdecak, dilihatnya Dathan menanggalkan kaos lengan pendeknya lalu melemparnya pada Lyn. "Nih, ganti baju lo." Ucapnya. Jika Lyn mengenakan kaos tipisnya, sudah pasti tubuh gadis itu semakin tercetak jelas. Beberapa tonjolan akan semakin menampakkan diri.

Lyn menahan nafas, kaos berlengan pendek yang lebih tebal dari kaos yang dipakainya mengenai wajahnya. Dia pun beranjak ke dalam kamar untuk menggantinya. Dari semua pakaian Dathan, hanya tinggal kedua baju yang melekat di tubuh mereka saja yang tersisa.

Yah, mereka tidak ada persiapan sebelumnya.

Lyn turun dari rumah dengan kaos kebesaran di tubuhnya. Dathan masih menginjak-injak pakaian di dalam ember. Lyn meringis, matahari sudah mulai tinggi. Panasnya pun mulai menyengat membakar kulitnya.

Dathan keluar dari ember dan membiarkan Lyn mengucek-uceknya. "Gini, biar lo tau!" Kata Lyn sambil membilas kain tersebut. Dia kembali mengucek-ucek ke dalam air agar busanya menghilang. Kain tersebut terasa sangat licin di tangan, tentu saja karena banyaknya deterjen yang dimasukkan oleh Dathan tadi.

Dathan menerima kaos dari tangan Lyn dan menjemurnya di kawat jemuran. Sepertinya menjemur pakaian tidak semudah yang dipikirkan selama ini.

Sialan memang! Sebelumnya ada mesin cuci di sana, Lyn senang bukan main. Namun ternyata mesin cuci itu rusak karena terlalu lama tidak dipakai. Sehingga mengharuskan mereka cuci pakaian sendiri.

"Yang bener bentanginnya, Dathan!" Kata Lyn berdecak. Beberapa kerutan terlihat pada kaos yang dibentangkan Dathan di jemuran. "Lo kibasin dulu, terus bentangin." Tambah Lyn. Berkat iklan deterjen, pengetahuan Lyn sangat berguna sekarang.

Dathan mulai mencobanya. Baru beberapa pakaian yang dibentangkan, dia mulai mengeluh lagi. "Lyn, lo aja deh yang ngerjain sisanya. Biar gue bikinin minuman dingin buat lo." Dathan mulai mengiming-imingi gadis tersebut.

"Gak! Gue nggak mau. Cepat kerjain!" Kata Lyn menolak.

Laki-laki itu semakin menggerutu dan melanjutkan pekerjaannya tanpa semangat. Keringat mulai membanjiri pelipis dan tubuhnya. Dathan hanya memakai boxer untuk menutupi tubuhnya.

Sweet TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang