DELAYOTA Thirty

6.3K 287 0
                                    

-semua itu harus siap, mau tidak mau, harus berpisah, ingin tidak ingin-

"Lo nanyain gue dek?"tanya Kak Darel.
"Egh..enggak Kak, lagi chatingan aja terus baca chat grup." Jawabku berbohong.

Tadinya emang nggak megang HP, tapi terus gue megang HP denger pertanyaan dari Kak Darel yang jawabannya bisa dua kemungkinan. Jawaban pertama kalau "iya" gue bakal canggung dan yang kedua kalau "enggak" gue bakal malu.

"Oh kirain lo ngomong sama gue." Kata Kak Darel.
"Tadi kita ngobrolnya"tanyaku.
"Em...gausah di bahas deh. Jangan gampang percaya sama omongannya Meilin."kata Kak Darel.

Duh kok dia gitu sih? Marah sama gue ya gara gara gue tadi? Ah bodo lah!.

"Kenapa Kak?"tanyaku.
"Ya karena lo yang harus buktiin sendiri." Jawab Kak Darel.
"Kenapa gue?"tanyaku lagi.
"Karena lo tokoh utamanya." Jawab Kak Darel.

Maksudnya gimana sih Kak? Bingung gue,  batin ku dalam hati.

Terus gue cuman diem karena nggak tau arah pembicaraan ini bakal kemana. Beberapa menit kemudian,...

"Yay, menurut lo kok bisa ya cowok nakal dapet cewek baik?" Tanya Kak Darel.
"Takdir mungkin."

"Padahal kan tiap orang juga pengen gitu punya cowok/cewek yang baik baik meskipun dirinya emang nggak baik." Gumam Kak Darel.

"Ya itu pilihan Kak. Waktu suka sama orang kan juga perempuan bakal mikir berkali kali tentang risiko yang bakal dijumpai saat perempuan tadi menerima  si cowok."kataku.

"Atau bisa juga kan? Perempuan baik tadi emang udah ditakdirin sama cowok nakal itu, siapa tau cowok nakal berubah jadi baik setelah ketemu sama perempuan baik.". Tambahku.

"Kalau sifat bisa merubah perasaan bener nggak sih menurut kamu?"tanya Kak Darel lagi.

"Menurutku sih enggak Kak. Itu sebenernya bukan ngrubah perasaan suka jadi nggak suka tapi mungkin lebih ke perasaan kecewanya. Ya kecewa karena harapannya sendiri semacam ekspetasi nggak sesuai realita gitu. Dari rasa kecewa itu timbul rasa malas deh dan nggak puas sama pasangannya itu nanti timbul selingkuh."jawabku.

"Kalau orang selingkuh kan bukan salah pasangannya tapi salah dia sendiri."kata Kak Darel.

"Iya ada faktor penyebabnya juga kan Kak? Kecuali dia emang udah suka selingkuh ya beda lagi namanya."ujarku.

"Eh udah sampai nih."kata Kak Darel.
"Oh iya Kak, makasih." Ujarku lalu pergi.
"Em..gue langsungan ya?" Pamit Kak Darel.
"Oke Kak. Hati hati di jalan Kak." Jawabmu.

Kemudian gue masuk ke rumah. Di sana udah ada Rey, dan Mama. Kalau kalian nanyain Papa tiri gue, dia ada tugas di luar kota jadi nggak pernah ketemu.

"Kaakak kamu mana?"tanya mama.
"Masih ada kerjaan, belum pulang."jawabmu.
"Kamu dianterin siapa?"tanya mama.
"Kak Darel Ma."jawabku.

Kemudian gue masuk ke kamar, menyalakan AC dan berganti baju. Lalu menidurkan badanku yang sudab rempu rempu ini.

****

Pagi harinya, gue diajak sama ibunya Kak Darel buat masak di rumahnya. Jam 09.00 pagi gue dijemput sama Kak Darel. Gue masuk ke mobilnya dia. Hari ini Kak Darel nggak masuk kerja atas keinginan ibunya, katanya suruh bantuin gue masak juga.

"Kok tiba tiba jadi ibuknya Kakak manggil aku?"tanyaku.

"Iya semalem kan aku anter kamu pulang. Terus kan sampe rumah agak maleman, ditanyain deh sama Mama, terus aku bilang aku habis nganter kamu sama Meilin pulang . Taunya malah kamunya suruh dateng ke rumah." Jelas Kak  Darel.

"Jadi gitu.."gumamku.

"Maaf ya Yay sebelumnya, gue malah jadi nambahin urusan  lo." Kata Kak Darel.

"Nggak kok santai aja Kak." Kataku.

"Em..ngomong ngomong, kamu serius belum punya pacar Yay?"tanyaku.
"Iya belum Kak."
"Nggak nyari?"tanyanya.
"Seneng nunggu aja."jawabku.
"Lagi nunggu seseorang?"tanyanya.
"Enggak juga sih, nggak tau juga nungguin siapa Kak." Jawabku.
"Oo" Kak Darel.ber oh ria.

Kemudian kami sampai di rumah Kak Darel.

"Assslamualaikum Ma." Ucap Kak Darel.
"Wa'alaikumsamam, sini masuk."kata ibunya Kak Darel.
"Ini toh yang namanya Yaya. Cantik ya?"ujar ibunya.
"Makasih Tante."jawabku.
"Yaudah langsung aja ke dapur yuk!" Ajam ibunya.

Kemudian kami menuju dapur. Mengeluarkan bahan bahan dan meracik bumbu.

"Katanya kamu sekolah di Jerman ya?"tanya ibunya.
"Iya tante, bentar lagi lulus terus menetap di Indonesia."jawabku.
"Wah keren dong!?...Kamu nggak punya pacar di Jerman? Kan biasanya orang Jerman kan cakep cakep ." Ucap ibunya.
"Nggak punya Tan, cari yang Indonesia aja Tan."jawabku.
"Oh...kamu temen sekolahnya Darel?"tanya ibunya.
"Saya adik kelasnya Kak Darel waktu SMA Tan. Terus ketemu lagi pas di pesawat pas saya mau dateng ke sini." Jelasku.
"Darel dulu nakal ya waktu SMA?" Tanya ibunya.
"Ya kayak yang tante lihat. Tapi Kak Darel sekarang karirnya wah juga Tan."jawabku.
"Wah gimana?"tanya tante.
"Ya wah gitu Tan, sukses pas masih muda itu wah."jelasku.
"Kalau menurut kamu Darel suka nggak sama kamu?"

Waduh! Ini tante , pertanyaan macam apa coba.

Vote!

DELAYOTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang