DELAYOTA Three

22.6K 837 13
                                    

     ~Bagimu nggak penting tapi bagiku penting~

Setelah diterapkannya sistem FDS (Full Days School) , jam pelajaran menjadi bertambah 4 jam pelajaran yang tiap jam nya 45 menit. Dan udah memasuki jam pelajaran ke 10.

"Duh nggak konsen gue." Kata Olla
"Bentar lagi pulang la."
"Tu guru ngomong apaan sih. Materinya rasanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri."
"Kayak di nina bobok. Gila." Kata Bariq
"Bayangin deh gaes. Lampunya dinyaliin terus apa yang terjadi?" Tanya Olla.

Gue dan Bariq bertatapan bingung.
"Itu kepalanya botak jidatnya lebar...terus kalo kena cahaya..."Bariq menganalisis.
"Bersinar terang maksud lo?" Tanyaku
"Yups."

Kemudian semua mata memandang kami. Dan kami saling bertatapan.
"Kalian ngomongin saya?" Tanya Pak Sutarjo.
"Enggak dong pak, kami ngomongin kepala bapak." Kata Bariq.

Cowok ini emang gila ,batinku.

"Enggak Pak,.maksud kami nggak gitu." Ujarku
"Kepala bapak itu kayak bohlam, kan nggak ada rambutnya pak terus kalo kena cahaya bisa mantul gitu pak, yaah silau deh pak." Kata Bariq lagi.

Olla menggigit bibirnya, sedangkan gue menatap Bariq sengit. Bariq? Ya reaksinya nyengir.

"Kamu berani nghina saya?"
"Saya nggak menghina, emang kenyataannya gitu. Bapak suka siswa yang jujur atau pembohong?" Tanya Bariq.
"Jujurlah , kamu pake nanya lagi."
"Yaitu jawaban saya. "
"Kalian bertiga keluar dari ruangan saya!. Jangan ikut jam pelajaran saya selama seminggu."

Akhirnya gue, Bariq, dan Olla keluar dari jam Bapak Bohlam.

"Yah elo sih bego dipeliara." Ujarku.
"Yeee....gue mah coba jujur lagian nih ya dengerin gue."
"Tau nih lo Riq." Tambah Olla
"Kalaupun kita ngelak kita bakalan tetep disuruh keluar kan? Jadi lebih baik kita jujur. Ya nggak?"
"GAK." Kataku dan Olla bersamaan.
"Yaelah ngambek. Maafin gue deh ya, tapi gue emang nggak ada niatan lo pada jadi susah."
"Yaudah terus kita kemana nih...?"
"Atap sekolah aja. Kalo disini ntar bisa ditanya tanyain sama guru guru."

Bariq berjalan menuju parkiran.
"Lo mau kemana?" Tanya Olla.
"Ambil kamera gue di mobil."

Kami menunggu bari selama 10 menit, dan dia datang dengan kameranya.
"Lo tu ngapain bawa gituan?" Tanyaku
"Ya kali gue gabut disana dengerin emak emak gosip."

Dia barusan ngatain gue emak eamk ,gertuku dalam hati.

****

Atap sekolah.

Gue dan Olla cuman duduk dibangku yang ada dipinggir. Melihat pemandangan kota dari atas, yang emang jarang gue liat. Tempat ini sepi nyaris nggak kerawat sebenernya tapi apa boleh buat tempat ini emang paling pas untuk kita yang lagi kena hukuman.

"Yaya..." seru bariq

Cekrek. Suara kameranya Bariq.
"Oke nice Yay, "
"Eh lo apaaan si moto gue segala."
"Yaelah Yay, kan udah gue bilang kalo gue gabut. "

Gue melihat hasil jepretan Bariq di kameranya.
"Eh Riq, lo seriusan jomblo? Nggak ada yang naksir lo gitu di SMA Kartini?" Tanya Olla.

Bariq menoleh.
"Ya kalau yang naksir gue sih ada dan gue juga pernah kali naksir cewek." Jelas Bariq.
"Terus lo jadian juga?"
"Enggak."
"Lah kenapa?" Tanya Olla.
"Ya gue kan nggak tau bisa nyenengin anak orang atau enggak. Kan kasian kalo anak orang jadi patah hati gara gara gue. " kata Bariq
"Emang dia naksir lo?"
"Gatau juga. Apaan sih kalian? Sekarang kalian jujur ya sama gue. Kalian pernah pacaran?" Tanya Bariq
"Gue sih enggak, naksir sama cowok tapi ya gue cuman sekadar fans rahasianya dia doang."
"Nggak nembak lo?" Tanya Bariq
"Ya kali gue cewek Riq.." Olla mendengus kesal
"Jaman sekarang cewek banyak kali yang kayak gitu."
"Sebenernya yang baperan itu cewek apa cowok ya?" Gumamku.
"Lo ngapain nanya gituan?" Tanya Olla
"Jangan bilang lo korban PHP ya?...Bariq setengah nyengir.
"Enak aja lo bilang. "Kataku kesal.
"Gue sebagai cewek mengakui cewek adalah makhluk yang gampang baper."
"Menurut gue juga cewek sih. Meski nggak semua cewek gitu" Kata Bariq
"Alesan lo apa?"tanya gue
"Menurut yang gue liat cewek gampang baper sama hal sepele. Baca novel baper, nonton film baper, cogan baikan dikit baper. Ngayal ketinggian seakan dunia mereka tu kayak dunia di novel gitu. "
"Emang cowok nggak baperan? Terus kenapa cowok deketin cewek kalau dia nggak baper ?" Tanyaku
"Cowok bukan baper tapi tertarik. Cowok naksir cewek karena ngrasa cewek itu beda."
"Lah semua cewek beda..."
"Lu cewek nggak bisa liat bedanya. Kami para cowok yang bisa liat."
"Otak otak bullshit ni orang."kata Olla
"Setiap cewek itu unik tergantung siapa yang mandang. Unik relatif sama kayak cantik."
"Emang suka harus ada alasan gitu ya?"
"Ya enggak sih..cuman kebanyakan cowok kan gitu. "
"Dulu ada yang pernah cerita ke gue kalo suka yang tulus itu kita nggak ngerti kenapa alasannya. Kita nggak ngerti apa yang kita suka dari dia tapi kita ngerti apa yang buruk dari dia dan kita masih mau nrima dan suka sama dia."
"Kenapa cowok suka bikin baper ? Kenapa dia care sama semua cewek?
"Cowok nggak niat bikin baper. Cowok baik ke semua cewek karena cowok itu simple. Selama nggak ada status ya kita bebas dong kaum cowok nggak terikat apapun. Care bukan berarti suka, puji juga iya."
"Lo masih nggak bisa move on Yay?"
"Enak aja lo bilang."
"Emang lo naksir siapa? Tuh kan gue bilang apa lo tu korban PHP."
"Gue mah lebih parah dari PHP. Aah.... apaan si lu berdua. Ganti topik !?"
"Yaelah Yay, gitu aja ngambek lo." Goda Bariq.

Pulang sekolah...
Gue lewat gerbang sekolah, berjalan menyusuri jalan.
"Yay, bareng gue aja. Rumah kita searah kan?"
"Nggak ah, ntar fans lo liat lagi."
"Fans apaan sih...SMA Kartini nggak sejalur sama rumah gue. Udah yuk naik aja."
"Gamau gue...enakan juga jalan."
"Lo pengen gedein betis lo itu ya?"
"Lo tu anak baru hobby banget ngintilin gue."
"Gue pengen temenan sama lo...Lo benci ya sama gue?"
"Ya enggak sih. Yaudah lo bawa helm kan?"
"Bawa kok. Nih..."

Bariq memberikan helm warna putih itu. Gue pun make helm itu dan naik ke motor metiknya itu.

"Pegangan lo nanti kabur kebawa angin."
"Gue kurus banget ya?"
"Enggak kok lo cantik."
"Alah lo gombal."

Ditengah jalan, tiba tiba mesin motornya Bariq mati.
"Kenapa motor lo?"
"Gatau nih emang suka mabuk gini. Lo bisa turun bentar nggak?"

Akhirnya gue turun dari motornya. Dia merhatiin motornya inci demi inci
"Perasaan nggak ada yang salah sama motor gue."

Kemudian ada mobil warna hitam menghampiri, ya dia Rey, mantan gue.

"Kenapa motor lo Kak?"
"Nggak tau ni Rey."
"Lo kenal sama Rey?"tanya gue
"Dia adik tiri gue...bokap gue nikah sama nyokapnya dia. "

Rey nyengir menyindir. Gue mengericutkan bibir. Dan dia ternyata ADIK nya Bariq. Dunia emang sempit.

"Disini ada bengkel tapi lo kayaknya harus dorong motor lo."
"Lo anak kelas 10 yang sama barunya kek gue udah ngerti aja daerah sini. "
"Dulu gue sering ke sini Kak."

JEDAR!!! Dia bilang 'dulu' yang artinya Rey inget sama masa lalu mereka.

"Yay, mending lo bareng adik gue. Dia baik kok. Nggak bakal deh lo diapa-apain sama adik gue."
  
Baik kepalo baik. Bangsat dia mah.

"Nggak ah Riq..gue bareng lo aja."
"Serius lo..bakalan lama lho..mendung juga ntar kehujanan lo bareng gue."
"Nggak papa."

Rey mengangkat bahu.

"Serius lo nggak mau gue anterin pulang?"
"Oke..gue balik duluan Kak." Pamit Rey pada Bariq






DELAYOTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang