Kardiologi - Henti Jantung

22.6K 1.4K 490
                                    

Bip ...

Bip ...

Bip ...

Bip ...

Biiiiiiiiiiip ....

Mendengar bunyi yang mengusik gendang telinga, dokter dan perawat segera berdatangan dengan membawa alat bantu hidup, termasuk defibrilator. Ayah, ibu, om, tante, nenek, kakek, aki-aki yang jualan pop mie di depan IGD menangis sejadi-jadinya. Malam itu, seorang tokoh utama yang berparas cantik luar biasa, bulu mata lentik bagai gelombang samudra, pipi merona layaknya putri salju yang habis keluar dari salon dan tiba-tiba kena serangan jantung lalu masuk rumah sakit. Stop dulu sebentar!

Seorang koas(*) secara innocent di samping bed pasien menemukan kabel monitor yang terkulai dan tidak terpasang pada dada pasien. Semua merasa bersyukur karena di saat yang bersamaan, mbak-mbak yang bikin panik tadi siuman. Ibunya pun menghambur, memegang tangannya dengan penuh haru. Tetapi kenapa dia tidak ingat siapa dirinya, dengan siapa, semalam berbuat apa? *lhaaah, amnesia dibahas di judul lain woy!*

(*) koas itu salah satu makhluk hidup yang berkeliaran di rumah sakit. Dia itu berada di fase antara sarjana kedokteran dan dokter umum, jadi istilahnya dokter setengah mateng. Hidupnya ya gitu, nanggung, mau kelihatan keren tapi masih kurang ilmu dan pengalaman. Mau nggak kelihatan keren, tapi udah pake jas putih, kan nggak enak sama pasien ya.

<<<>>>

Oke, kita fokus dulu ke henti jantung.

Definisi henti jantung menurut AHA (American Heart Association) adalah sebagai berikut:

Sudden cardiac arrest occurs suddenly and often without warning. It is triggered by an electrical malfunction in the heart that causes an irregular heartbeat (arrhythmia). With its pumping action disrupted, the heart cannot pump blood to the brain, lungs and other organs. Seconds later, a person loses consciousness and has no pulse. Death occurs within minutes if the victim does not receive treatment [1]

[1] http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/HeartAttack/AboutHeartAttacks/Heart-Attack-or-Sudden-Cardiac-Arrest-How-Are-They-Different_UCM_440804_Article.jsp#.WsYwFohuaMo

Intinya, henti jantung itu kejadian mendadak yang mana jantung tidak dapat menjalankan fungsinya untuk memompa darah. Kalau sirkulasi darah nggak ada yang ke otak, pasiennya bisa langsung nggak sadar. Aliran darah macet juga kan ke semua organ vital termasuk paru-paru, pasien bisa nggak napas, yang terjadi selanjutnya adalah kematian.

Mendeteksi henti jantung yang paling mudah adalah dengan hilangnya denyut nadi. Makanya tuh, kalau ada orang yang semaput, tim medis akan segera mengecek nadi. Nadi yang paling dekat dengan jantung adalah nadi leher (arteri karotis). Kalau nadi tersebut udah nggak teraba berarti kemungkinan besar jantungnya nggak memompa.

Nah di luar negeri udah pada diajarin tuh teknik menolong orang henti jantung, termasuk bagaimana mengecek nadi karotis bagi orang awam. Jadi, kalo misal pengin bikin skenario orang awam luar negeri yang terpelajar dan berwibawa *tsah*, atau mungkin bikin scene tentang koas yang hendak menolong calon jodohnya di akhir cerita *whut*, atau mungkin siapa tahu malah kamu sendiri yang menjadi malaikat penolong bagi orang lain yang membutuhkan. Coba deh pelajari ini sedikit.

<<<>>>

Et Medicina | Seputar Medis yang Perlu Kamu TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang