Forensik x Obgyn - Aborsi

4.5K 475 323
                                    

*Obgyn (obstetric and gynecologic) = cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang obstetrik (kehamilan) dan ginekologis (kesehatan wanita)

<<<>>>

Dalam sebuah sinetron pembantu masa gitu, episode yang ke-1439, Nene 29 tahun dikisahkan mengandung anak majikannya, Pak Nono, sejak 8 bulan yang lalu. Istri Pak Nono, Bu Nunu tidak mengetahui perihal tersebut, dan menganggap kehidupan rumah tangganya harmonis. Hingga suatu ketika, ia mulai menyadari ada yang aneh dengan tubuh Nene ketika mereka berpapasan di tangga lantai dua.

"Kamu kok gendutan sih? Sejak kapan?"

"E-i-iya, Bu. Saya makannya banyak akhir-akhir ini, gagal diet," tukas Nene gelagapan sambil merapikan baju terusannya.

Bu Nunu nggak percaya. Digapainya perut Nene, dan sontak gadis berambut kuncir kuda itu mundur. Tetapi, sepintar-pintarnya tupai meloncat, pada akhirnya jatuh juga. Bu Nunu mulai yakin kalau pembantunya itu hamil.

"Kamu kan belum nikah, Ne?!"

Wajah Nene pucat pasi, keringatnya bercucuran. Matanya sesekali terlihat jengah bertemu tatap dengan Bu Nunu yang makin terkesan interogatif.

"Kamu hamil sama siapa, hayo?"

"E-ee-eee, sa-saya nggak hamil kok, Bu."

"Jangan bohong!" Mata hitam kelereng Bu Nunu melotot, sembari tangannya mengangkat dagu Nene yang berusaha menunduk. Gelagat yang membuat Bu Nunu makin yakin dengan terkaannya. "Kamu ini sudah bagian dari keluarga kami, Ne. Kalau ada apa-apa cerita, dong." Suara Bu Nunu melunak.

Beberapa detik, Nene masih saja diam. Seperti biasanya, Bu Nunu tidak sabar. "Siapa sih cowok yang deket sama kamu? Bilang deh, Ne! Jangan bikin malu lah. Masa nanti jadi bahan gunjingan ibu-ibu PKK kan nggak enak. Paling nggak tuh aku bisa jawab nanti, itu lho si A, suaminya Nene, mereka udah nikah kok di kampung. Kan jelas. Nggak bikin desas-desus."

Di saat itulah, Pak Nono, suami Bu Nunu pulang dari kantor. Wajah Nene agak berbinar. Seolah ada juru selamat yang datang.

"Eh, Papa udah pulang?"

"Ada apa, Ma? Ngapain di situ?" tanya Pak Nono mendongak ke arah balkon lantai dua dengan wajah heran.

"Ini nih, Pa. Nene nggak mau bilang nama suaminya. Padahal dia udah hamil gede, lho!"

Jantung Pak Nono mencelus. Akankah rahasia itu terungkap sore hari ini? "Yaudah lah, Ma. Lagian ngapain sih ngurusin urusan orang?"

Mendengar reaksi suaminya, Bu Nunu justru tambah terusik. "Lho, Papa ini gimana toh. Pa, kalau misal ada tetangga yang tahu kalau Nene hamil di luar nikah bisa-bisa keluarga kita yang kena. Duuuh! Papa nggak mikir ke situ apa?"

"Papa nih capek baru pulang kerja, ah!" Bu Nunu makin cemberut. Pak Nono menghela napas, dan akhirnya naik untuk meredakan amarah istrinya yang suka menimbulkan ledakan dahsyat. "Ne, bilang aja deh." Pak Nono melempar isyarat ke Nene. Tetapi tampaknya hal tersebut justru membuat Nene syok. Sesuatu tidak akan bisa terus-terusan ditutupi, apalagi ini menyangkut masa depan ia dan anaknya. Matanya berkaca-kaca

Bu Nunu tampaknya lihai dalam membaca suasana--atau mungkin keduanya yang terlalu bodoh mengatur suasana. "Oh, sebentar, sebentar. Kalian berdua tidak melakukan sesuatu yang aku tidak ketahui selama ini kan?"

Pak Nono serta merta menyangkal dengan nada tinggi. "Maksud Mama apa?!"

"Mas ...." Suara Nene bergetar. Ia ingin agar drama ini diakhiri. Air mata di pelupuknya pun jatuh. Menenggelamkan Bu Nunu dalam kesimpulannya sendiri.

Et Medicina | Seputar Medis yang Perlu Kamu TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang