Bab 3

277 46 9
                                    

Tiffany membenahi tas olahraganya. Kelas sore sudah selesai. Jarang-jarang kelasnya dibubarkan sore-sore begini. Biasanya Tiffany baru akan keluar akademi jam sepuluh malam. Ia menutup pintu loker dan membalas lambaian tangan beberapa temannya yang pulang lebih dulu darinya.

"Fany, apa kamu masih menyimpan kertas skema tari kita?" Bora berlari kecil menghampiri rekan sekelasnya.

"Punyamu mana?" Tiffany balas bertanya.

"Entah, mungkin hilang."

"Kebiasaan jelek!"

"Aku pinjam skema punyamu, dong. Kumohon." Bora mengatupkan kedua telapak tangannya. "Aku mau fotokopi."

Tiffany membuka resleting tas olahraga pink miliknya dan menyerahkan kertas skema pada Bora. "Kembalikan padaku begitu kamu beres fotokopi."

"Siap, Bos!" Bora memberi hormat dan tertawa. "Aku ke ruang fotokopi dulu, ya."

"Aku tunggu di depan."

Bora berlari setelah mengangguk.

Tiffany Hwang meregangkan tubuhnya sambil berjalan menuju pintu keluar utama Akademi Tari Cheonguk. Gadis yang memiliki senyum indah itu sedikit menggigil begitu ia membuka pintu. Angin dingin mulai berhembus dari arah utara. Ia buru-buru mengenakan jaket kanvas khaki miliknya. Tiffany menoleh ke belakang, semoga saja Bora takkan lama memfotokopi skema tari yang barusan dipinjam olehnya.

"Fany, mau pulang bersama kami?" Yoochun dan Hyuna kebetulan tengah melintas di hadapannya.

Tiffany tersenyum, menggelengkan kepala, dan menolak tawaran mereka dengan sopan. Ia masih harus menunggu Bora selesai memfotokopi kertas skema tari.

Gadis cantik itu menggosok-gosok lengannya dan menendang-nendang lantai di hadapannya dengan bosan.

Dari kejauhan, seorang bocah remaja tengah mendorong otopet yang dinaikinya sambil meliuk-liukkan mainan beroda dua itu. Ia masih mengenakan seragam sekolahnya.

Taehyung menginjak rem otopet begitu ia menangkap sosok Tiffany yang tengah berdiri di pinggir jalan. Ia tersenyum, tapi bukannya menghampiri gadis cantik itu, Taehyung malah memutar otopetnya dan pergi menjauh.

"Ini skema tari milikmu. Terimakasih ya." Bora segera mengembalikan lembaran kertas tersebut.

Tiffany memasukkan kembali skema tari miliknya ke dalam tas. "Mau pulang bareng?"

Bora buru-buru menggeleng. "Maaf, tapi aku harus menjemput Sungjae di rumah bibiku." Gadis itu menyebut nama adik lelakinya. "Maaf ya."

Tiffany mengangkat bahu. "Kalau begitu, aku pulang duluan."

Kedua sahabat tadi kemudian berpisah arah. Tiffany mempercepat jalannya. Sepanjang perjalanan, kepalanya sibuk mengingat-ingat gerakan tari yang tadi baru dipelajarinya di kelas. Ia harus tampilkan tarian jazz itu Jumat depan.

"Tadi tangannya seperti ini, atau begini ya?" Tiffany menekuk-nekuk jari-jemarinya yang lentik. Ia mendecah.

"Fany Noona."

"Kalau tak salah, pergelangan tangan diputar sebelum gerakan jazz hand." Tiffany yang tengah sibuk mempraktekkan beberapa gerakan sama sekali tak mendengar seseorang memanggil namanya.

"Fany Noona, halo!"

Tiffany berhenti berjalan-----bukan karena telinganya mendengar namanya disebut---- melainkan karena ia mencoba untuk melakukan passe (menaikkan jari kakinya ke lutut kaki yang lain). Ia yakin itu adalah gerakan setelah jazz hand.

"Ya, Fany Noona! Jangan abaikan aku seperti ini, dong!" Taehyung memutar otopetnya sedemikian rupa sehingga kini ia sudah berada tepat di depan Tiffany.

In the Dance of the Fireflies (Vfany Edisi Terjemahan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang