Bab 9

380 38 35
                                    

"Ini tasmu." Pagi-pagi sekali Tiffany berjalan ke depan asrama SDC sambil menjinjing ransel milik Taehyung yang semalam tertinggal di kamarnya.

"Terimakasih, ya." Taehyung tersenyum canggung. Ia butuh tas dan isinya untuk kuliah pagi itu. "Maaf aku merepotkanmu."

Tiffany merapatkan bolero panjangnya dan tersenyum. "Kamu tak apa-apa semalam?"

Taehyung meringis. "Teman-teman satu asramamu melihatku dengan aneh karena aku tak sempat memakai sepatuku. Tapi bagaimana dengan Sunny noona?"

Tiffany tertawa kecil. "Sunny tahu kamu kabur diam-diam, tapi untungnya dia tak tahu kapan kamu kabur. Dia hanya mencium bau parfummu dan melihat tas ranselmu."

Taehyung sedikit terkejut. "Ah, jadi Sunny noona tahu...." Ia menggumam lirih.

"Maaf ya, Tae...." Tiffany mengelus-elus dada Taehyung.

"Kenapa harus minta maaf?" Pemuda tampan itu menyengir. "Bukan salahmu Sunny noona pulang tiba-tiba."

Tiffany tersenyum. "Bagaimana punggungmu? Memar?"

"Sedikit. Tapi tak apa-apa."

"Oh Tae, maafkan aku. Aku tak sengaja mendorongmu." Tiffany membelai punggung Taehyung yang lebam dengan sikap menyesal.

Taehyung nyengir. "Tak mengapa, tak begitu sakit, kok." Taehyung meraih tangan Tiffany dan menggenggamnya dengan gemas. "Tapi lain kali aku lebih senang didekap daripada didorong."

Tiffany tersenyum geli.

"Nah, aku pergi dulu. Aku ada kuliah pagi." Taehyung melepas genggaman tangannya dan mengecup jari jemari Tiffany yang semalam membelai punggungnya dengan penuh gelora. Wajahnya mendadak menjadi merah dan hangat teringat akan kemesraan mereka yang tak tuntas semalam.

Tiffany berjinjit dan mengecup pipi Taehyung. "Nanti...." Gadis itu tersenyum misterius.

"Nanti? Nanti apa?" Taehyung bertanya polos.

Tiffany mengulum senyum dan merapihkan rambut depan Taehyung. "Nanti jemput aku di studio SDC."

Taehyung mengangguk. Ia melambaikan tangan dalam perjalanannya keluar dari halaman asrama SDC.

Tiffany memperhatikan kepergian kekasihnya sambil membalas lambaian tangannya. Ia tersenyum masygul.

........................................................................

Taehyung terpekur dan melamun sepanjang kuliah Fisika Bangunan. Hampir tak ada bahan materi yang masuk ke dalam otaknya. Yang dipikirkannya hanyalah kejadian semalam. Ia belum pernah sedekat itu dengan Tiffany sebelumnya. Tak pernah seintim itu. Tapi semalam... Ia melihat tubuh bagian atas Tiffany yang polos. Gadis itu mempercayainya. Taehyung menggigit bibir. Tiffany begitu mencintainya.

Namun karena mereka berdua tak sempat melakukan apa yang ingin mereka lakukan, bagaimanakah perasaan Tiffany sekarang? Apakah kekasihnya itu menyesal telah membuka pakaian di hadapannya?

"Haaaaah....." Taehyung menghela nafas. Tangannya yang sejak satu jam lalu menyangga wajahnya di atas bangku kuliah mulai terasa pegal. "Tiffany...." Desahnya.

Jimin menyenggol siku Taehyung, tapi pemuda itu tak menyadarinya.

"Kenapa dengan Tiffany?" Profesor Shin Sungwoo menghampiri dan memukul lengan Taehyung yang menyangga pipi dengan buku teks yang digulung.

"Plaak."

Taehyung tersentak. Ia gelagapan melihat dosennya yang tengah menatap tajam.

"Siapa Tiffany dan ada apa dengannya? Kau mau jelaskan?" Profesor Shin menunggu.

In the Dance of the Fireflies (Vfany Edisi Terjemahan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang