Bab 14

135 24 20
                                    

Joongi melirik Tiffany di dalam mobil. Gadis itu memang berusaha untuk bersikap dingin pada mantan kekasihnya, tapi Joongi bukanlah anak kecil yang mudah dikelabui. Gadis itu jelas-jelas masih mencintai lelaki tadi.

"Kamu menyesal telah bersikap dingin pada mantan pacarmu?" Tanyanya.

Tiffany menoleh. Mobil yang mereka tumpangi belum lama meninggalkan Taehyung di halaman gedung SDC. Ia masih terbayang-bayang sosok letih pemuda yang dahulu selalu ia nanti-nantikan kedatangannya itu.

"Mantan pacarmu... Lelaki seperti dia takkan pernah berhenti sampai dia mendapatkan apa yang diinginkannya.... "

Joongi benar. Taehyung takkan pernah berhenti. Tiffany ingat bagaimana gigihnya pemuda itu berusaha untuk meluluhkan dan meraih hatinya. Taehyung sabar menunggu selama bertahun-tahun hingga ia memiliki kesempatan untuk mendekati dirinya. Apakah kali ini akan berbeda?

"Aku yakin besok malam dia pasti akan datang lagi untuk menemuimu.... Apa kamu siap menghadapinya, ataukah aku harus menyuruh Mr. Yoon agar bertindak tegas padanya?" Tanya Joongi.

Tiffany menggeleng. "Jangan." Jawabnya pendek. Tiffany tahu ia tak mau Taehyung terluka. Dan perasaan ini sungguh dibenci olehnya.

"Kamu masih mencintainya, ya?"

Tiffany memejamkan mata. Kenapa semua orang menanyakan hal yang sama padanya? Tak jadi soal apakah ia masih mencintai Taehyung atau tidak, ia tak mungkin kembali lagi pada pemuda itu. Dan apakah ada gunanya ia kembali pada Taehyung? Luka pengkhianatan akan selalu ada dan menganga lebar di antara mereka berdua. Jika saja... Jika saja seandainya ia tak mencintai Taehyung dengan sebegitu dalamnya, maka luka di hatinya takkanlah sefatal ini.

"Kenapa laki-laki mudah sekali berkhianat?" Tanya Tiffany tiba-tiba.

Joongi menoleh. "Seorang lelaki takkan pernah berkhianat jika dia benar-benar mencintai seorang wanita."

Tiffany tersenyum sedih. Berarti Taehyung tak benar-benar mencintainya. Mungkin selama ini hanya Tiffany seorang diri saja yang hidup dalam ilusi bahwa Kim Taehyung adalah seorang lelaki yang tulus mencintainya meskipun ada seribu satu hal yang berdiri menjulang di antara mereka berdua. Meskipun tingginya gunung dan dalamnya lautan memisahkan tubuh mereka. Hampir lima tahun yang lalu Taehyung terjun ke dalam sungai yang gelap dan dingin hanya demi mendapatkan sedikit perhatian darinya. Dan lebih dari setengah tahun yang lalu pemuda itu membuat Tiffany menjadi perempuan yang paling bahagia di dunia ini.

Ke manakah semua kenangan itu pergi?

Jika Taehyung memang benar-benar mencintainya, kenapa dia tega mengkhianatinya seperti ini? Dan jika Taehyung tidak benar-benar mencintainya.... Untuk apa pemuda itu selalu datang mencarinya dengan wajah putus asa?

Teringat akan airmata yang membayangi pelupuk mata Taehyung, Tiffany menjadi benci sendiri. Kenapa kamu menangisiku kalau kamu tidak mencintaiku, Tae?

Jalanan di kota Seoul ramai dipenuhi berbagai cahaya lampu. Tapi yang dilihat oleh Tiffany hanyalah raut kesakitan di wajah Taehyung ketika mendapatinya pergi bersama lelaki lain. Wajah yang sangat tampan itu....

"Tiffany Hwang, beritahu aku apa jawaban untuk surat yang kutulis padamu."

Kata-kata Taehyung terngiang-ngiang di telinganya.

Surat? Apa isi surat itu? Tiffany menggigit bibir. Kenapa ia tak sudi membaca surat itu sebelum melemparnya ke dalam tong sampah tadi siang? Toh Taehyung takkan tahu jika ia membaca surat itu ataupun membakarnya sampai menjadi abu.

"Lee Sajangnim," Tiffany duduk tegak. Wajahnya terlihat resah. "Ada sesuatu yang ketinggalan di gedung SDC-----"

"Kamu mau kita kembali ke SDC?" Joongi mengerutkan alis.

In the Dance of the Fireflies (Vfany Edisi Terjemahan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang