Jembatan Kunang-Kunang menjadi tempat favorit Taehyung dan Tiffany untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Mereka memang tak selalu bertemu setiap hari karena jadwal keduanya seringkali tak memungkinkan mereka untuk bersua, tapi seringkali keduanya membuat janji untuk berjumpa di atas jembatan setiap akhir pekan. Terkadang mereka mengobrol sambil memandang ke arah ribuan kunang-kunang di balik semak-semak. Terkadang mereka hanya duduk di atas dinding jembatan sambil memakan snack ringan yang mereka bawa dari rumah."Kaki Noona sudah baikan?" Tanya Taehyung sambil melirik pergelangan kaki Tiffany yang bergoyang-goyang riang. Saat itu mereka berdua tengah duduk mengunyah makanan ringan di atas Jembatan Kunang-Kunang.
"Sudah." Jawab Tiffany pendek, namun bibirnya mengulas sebuah senyum manis.
"Berkat aku yang selalu menengok Noona sewaktu sakit kemarin." Taehyung tersenyum bangga. Mulutnya sibuk mengunyah keripik kentang asin.
"Berkat dokter, dong." Balas Tiffany. Ia ikut merogoh bungkus keripik kentang milik Taehyung.
Pemuda tampan itu menggeser duduknya lebih dekat ke Tiffany. Ia mengulurkan bungkus keripik asin. "Kapan-kapan kita mancing ikan, yuk." Cetusnya.
"Mancing ikan di mana?"
"Di bawah situ." Lehernya terjulur menunjuk sungai di bawah Jembatan Kunang-Kunang.
"Memangnya di sana ada ikannya?" Tiffany menoleh.
"Ada. Banyak."
"Tahu darimana?"
"Sewaktu aku loncat ke dalam sungai tempo hari, aku bertemu banyak ikan. Bahkan ada satu yang langsung menarikku ke pinggir sungai dan memberikan nafas buatan." Taehyung nyengir lebar.
Tiffany mengerling galak. "Mau aku jatuhkan kamu ke dalam sungai? Siapa tahu kali ini kamu akan bertemu dengan puteri duyung."
"Kalau puteri duyungnya jatuh cinta padaku dan membawaku ke dasar sungai, bagaimana?"
"Noona rela, kok." Jawab Tiffany acuh tak acuh.
"Noona tak takut kehilangan diriku?"
"Kalau cuma kehilangan kamu sih Noona tak keberatan." Tiffany menghabiskan keripik asin milik Taehyung.
"Kalau begitu, aku loncat lagi saja deh." Taehyung menempelkan kedua tangannya di atas dinding jembatan----seakan-akan hendak bersiap-siap untuk terjun ke bawah jembatan.
"Eh, jangan!" Tiffany spontan menarik lengan baju Taehyung.
Pemuda itu menoleh dan langsung memamerkan cengiran nakalnya. "Bercanda kok, Noona." Ujarnya.
Tiffany mencubit keras-keras lengan Taehyung dengan gemas.
"Aduh! Duh duh duh!" Taehyung meringis minta ampun. Lengannya yang kena cubit Tiffany pasti berbekas biru. "Sakit nih."
"Biar." Jawab Tiffany cuek.
Taehyung mengusap-usap lengan kirinya yang terasa perih. "Noona, minggu depan sudah Natal. Aku akan memberi Noona kue stroberi yang enak. Kita ketemu di sini saat malam Natal, ya."
"Udara malam di sini dingin, Tae." Tiffany malas membayangkan harus pergi ke Jembatan Kunang-Kunang malam-malam sambil menahan dingin.
"Aku tetap akan menunggu sampai Noona datang." Jawab Taehyung.
"Dasar keras kepala." Tiffany menjitak kepala Taehyung dengan pelan.
Taehyung kembali nyengir lucu.
Tiffany ikut tersenyum.
Teman-temannya seringkali mengejeknya jika mereka mendapati Tiffany bersama Taehyung. Cheonguk adalah kota kecil. Tiffany tak bisa menyembunyikan pertemanannya dengan Taehyung dari mata teman-teman kampusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the Dance of the Fireflies (Vfany Edisi Terjemahan)
FanfictionIni adalah bagian terakhir dari Love Anthology. Pada suatu malam, Tiffany yang saat itu berusia 22 tahun melihat seorang remaja 16 tahun bernama Taehyung hendak melompat dari atas sebuah jembatan. Tanpa pikir panjang, Tiffany segera menarik pemuda...