Boy Crash

83K 1.2K 28
                                    

 ( Ilustrasi Satriya & OM Aryo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Ilustrasi Satriya & OM Aryo)

Cahaya jingga dari Matahari menerobos masuk ke celah-celah jendela kamar mengenai wajah dan mata Satriya. Matanya terbuka perlahan-lahan sambil mengumpulkan kesadaran sayup-sayup penglihatan nya mulai pulih. Dengan jelas sekali dia melihat sesosok Pria bertelanjang dada tertidur memeluk dan melingkarkan lengan kirinya sebagai bantal tidur Satriya, sementara tangan kanan menindih perut Satriya. Sejenak Satriya merasa nyaman tapi setelah kesadaran nya penuh dia terperanjat kaget apalagi melihat lengan itu berada di dalam kaos yang ia kenakan.

"Hooooyy bangun!!! " Spontan Satriya menghempas tubuh itu yang masih setengah sadar.
"Kenapa sih pagi-pagi heboh? "
"Apa yang kamu lakukan semalam? "
"Maksudnya? Tanya Guntur
Satriya bangkit dan meraba-raba pantatnya ternyata tidak ada rasa sakit atau nyeri.
"Tidak apa-apa lupakan saja! Lain kali kalau kamu tidur denganku pakai bajumu! " Ucap Satriya kemudian bergegas ke kamar mandi.
Guntur tersenyum sendiri dia tidak percaya apa yang baru saja ia dengar "Lain kali kalau kamu tidur denganku pakai bajumu! " itu artinya secara tidak langsung seterusnya dia boleh tidur dengan nya lagi. Batin Guntur sambil tersenyum menggaruk-garuk dagunya yang sama sekali tidak gatal.

Lalu ia melihat Satriya mandi tirai nya setengah terbuka sekelibat iya melihat tubuh satriya dari samping hanya terlihat kepala bongkahan pantatnya dan sampai kaki. Apa dia sedang menggodaku? Susul nggak susul nggak aku susul saja dia.
"sreeeekk"Tanpa permisi Satriya masuk ke kamar mandi lalu menanggalkan bajunya satu persatu.
"Hey apa yang kamu lakukan? Gak lihat sekarang aku sedang mandi? Satriya terkejut sambil menutup kemaluannya dengan kedua telapak tangannya.
"Iya aku tahu kamu sedang mandi.. Tapi aku juga buru-buru kita sudah mau telat, lagian kenapa kamu malu? Kan kita sama sama laki-laki" Guntur membalikan tubuhnya ke arah Satriya dengan percaya diri sontak Satriya menutup matanya tidak ingin melihat Guntur dalam keadaan seperti itu.
"Dasar orang gila tidak punya malu" Satriya membalikan tubuhnya Guntur melihat dari atas sampai kaki sampai matanya terpaku melihat bongkahan pantat.
"Apa yang kamu lihat.. Jangan lihat aku seperti itu!  Dengan buru-buru Satriya menyudahi mandinya dan memakai Jubahnya. Sedangkan Guntur hanya tersenyum dan melirik tingkah laku Satriya sekali-kali.

Rapi sudah dari kaki sampai rambut Satriya sudah siap berangkat ke Sekolah sedangkan Guntur mengemasi baju-bajunya dan bergegas pulang ke rumah.
"Paman saya pamit dulu Paman buru-buru mau pulang dulu! "
"Gak sarapan dulu Tur? Tanya Ayah Satriya
"Makasih Paman.. Tapi waktunya gak keburu Saya pulang dulu ya!" dilihatnya Satriya tengah berada di garasi membukakan pintunya untuk mengeluarkan Sepeda Motor Guntur.
"Saya pulang dulu sayang.. Cup" kecupan bibir kecil guntur mendarat di pipi kiri Satriya.
"Dasar orang gila... "Satriya mengelap pipi nya
"Hati-hati!" Ucap Satriya
Guntur tersenyum sendiri selama perjalanan. Kok dia perhatian ya..sampai ngucapin hati-hati padaku segala apa dia punya perasaan yang sama denganku. Aku tahu ini tidak wajar tidak normal tapi aku sangat bahagia sekali dengan perasaan ini apa ini yang namanya sahabat jadi cinta. Apakah diluar sana ada orang yang memiliki perasaan yang sama sepertiku? Meskipun Satriya ketus aku selalu senang melihatnya apalagi dia bersikap manis seperti tadi. Apalagi dia sampai bilang suka juga padaku.
"Duaaaaaarrrr debrakkkk" Sepeda motor Guntur menabrak gerobak sampah di pinggir jalan. Guntur terpelanting dan jatuh lalu tanpa sadarkan diri. Sekerumunan orang berdatangan mendekati Pemuda yang tergeletak tanpa sadarkan diri itu. Mereka sedikit gaduh tapi tanpa melakukan apa-apa.  Tak lama lagi seorang kakek petugas DPU menghampiri Guntur. Tubuhnya yang kecil mengangkat tubuh Guntur yang besar.
"Tolong mas amankan sepeda motornya antar ke rumah saya! " perintah Kakek itu dituruti salah satu petugas kampung.

***
"Krrriiiiiing...kriiiing"
"Halo... Ini siapa? "
"Ini aku Aryo mas Heri masih ingat kan?
"Oh Aryo.. Gimana Yo? "Tanya Heri Ayah Satriya
"Sekarang Aryo sudah di Surabaya.."
"Aahhh gimana study mu lancar di London? "tanya Heri antusias
"Lancar aja mas.. Mas lusa aku ke sana yah! Ada hal penting yang mau saya omongin!"
"Iya kesini aja gak kangen apa sama Ponakanmu sudah besar sekarang! "
"Oya sebesar apa mas sekarang?
"Lebih besar dari kamu..ngomong -ngomong hal penting apa yang mau kamu sampaikan? "tanya Heri balik
"Soal masa depan Satriya.. Besok aja deh diomongin langsung gak asik ah di telepon "
"Oh yaudah kalo gitu.. Kesini naik apa? "
"Pesawat aja mas heheh biar cepat "jawab Aryo
"Oke deh saya tunggu ya.. Sampai jumpa besok! Jangan lupa oleh-olehnya di bawa! "
"Siiip deh mas! " Tutup Aryo

Heri menutup gagang telponya tak disangka adik kandungnya yang selisih 7 tahun itu selesai juga menyelesaikan study ke London. Berkat otaknya yang pintar dia dapat beasiswa istimewa.
***
"Saya di mana ya?  Sayup Guntur membuka pelan pelan matanya dan melihat orang di depan yang tampak asing baginya. Dia terbaring di ranjang yang sangat kumal di sebuah ruangan yang sangat sederhana dan tidak bersih.
"Kamu tadi nabrak gerobak sampah terus pingsan untung kamu tidak apa-apa" Jelas seorang Lelaki Tua berseragam orange itu.
Guntur bangkit dan melihat-lihat seluruh tubuhnya semua utuh hanya ada luka lecet ringan di lengan kanannya. Ia mengingat kejadian yang baru saja dilalui.
"Kamu kenapa bisa nabrak ngger cah bagus? " tanya Kakek petugas DPU itu
"Ngelamun kek hehehe " Guntur menggaruk kepalanya
"Walaaahh hati-hati kalo naik motor lain kali jangan pakai ngelamun.. Ini di minum dulu wedang teh nya! "
Kakek menyodorkan minuman ke Guntur lalu Guntur meminumnya dan kembali meletakkan Wedangnya.
"Terima kasih untung ada Kakek kalo gak wah gak tahu jadinya.. Bisa -bisa saya diculik kek hehehe.. " Guntur ketawa
"Yaudah Kakek mau balik kerja dulu"
"Tunggu sebentar Kek.. Saya juga mau pulang " Guntur bangkit dan membereskan pakaiannya. Sambil mengeluarkan sejumlah uang
"Kek saya tidak bermaksud merendahkan Kakek.. Kakek tolong terima ini ya kek jangan menolak! "Guntur memberi lembaran uang ratusan ribu.
"Kalo kakek gak mau anggap aja ini rejeki buat istri dan anak-anak Kakek! " Imbuh Guntur
Sang Kakek terharu tanpa sadar keluar air matanya secara tiba-tiba.
"Terimakasih ya Nak.. " Guntur memeluk kakek itu
"Saya yang harus terima kasih Kek.. Semoga Uang ini bermanfaat untuk Kakek! "
Guntur meninggalkan rumah kecil itu dan dan dan untungnya sepeda motor tidak rusak-rusak amat jadi masih bisa dikendarainya sampai Rumah. Hari ini terlewatkan begitu saja tidak sekolah dan otomatis tidak bertemu Satriya.  Hari ini akan menjadi hari membosankan di rumah, coba kalau di rumah ada Satriya nonton film bareng. Yang meskipun Film nya sudah tidak update tapi hal itu akan terasa menyenangkan jika ada Satriya.

"Tiiit tiiit tiiiit" satu pesan diterima Satriya membuka SMS dari nomor yang tidak ia simpan.
"Haiii apa kabar masih ingat aku. Melati" isi SMS tersebut
Lalu Satriya menjawab SMS tersebut
"Jangan ganggu aku lagi.. Aku sudah bahagia" Pesan terkirim
"tiiiit.. Tiiit.. Tiiiit!" Satu pesan diterima dan isi SMS itu " :'( kamu Jahat!
Lalu Satriya memblokir nomor itu sehingga tidak akan keganggu sms dan Telpon nya.
Melati adalah mantan pacar Satriya, dia memilih pergi meninggalkan Satriya dan memilih lelaki lain tentu saja itu membuat nya sakit hati.
"dasar perempuan matre" pikir Satriya.
Hari ini Satriya merasakan kesepian di sekolah sebelum ada Guntur dia sudah terbiasa sendiri. Tapi entah kenapa setelah Guntur muncul di kehidupan nya meskipun sikap Guntur selalu menyebabkan dia kesal dia merasa ada yang kurang hari ini. Yah kurang karena tidak ada Guntur.

______________________________________Cuplikan selanjutnya
______________________________________
"Siapa orang ini! "tanya Guntur melihat orang yang sedang bersama dengan Satriya makan siang
"Ini Om Aryo .. Adik Ayahku, Kenalin Om ini teman sekelas Satriya
"Halo.. Saya Aryo Om Satriya" Guntur dan Aryo saling berjabat tangan. Aryo kagum melihat penampakan teman Satriya di dalam dadanya terasa ada getaran yang tidak bisa dijelaskan kenapa.

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang