Negosiasi (The End)

30.1K 756 77
                                    

Wajahnya pucat dia tertidur dan suhu badannya naik. Tidak ada tenaga dia hanya bisa menunggu Ayahnya melepaskan ikatannya.
Langit yang membasahinya semalam. Langit juga yang membuat nya kering.
Terik sedikit dari surya pengobat rasa dingin yang menerpa.
Seorang pria melintas menyalakan mesin mobilnya lalu ia pergi entah ke mana.

Aryo sedang mengendarai mobilnya seperti biasa ia ingin pergi ke tempat pusat kebugaran. Kala itu jalan sepi tidak seperti biasanya macet di mana mana. Its a good Day.. Dalam hati sanubari nya ia memikirkan Satriya. Aduh kenapa Satriya yang menjadi pesaingnya. Tapi ya mau bagaimana lagi begitulah Cinta.. Cinta itu egois. Dia harus memiliki Cintanya bagaimanapun caranya terlepas dari kata benar atau salah. Untuk Cinta yang paling benar adalah perjuangan mendapatkan nya. Itu sudah benar
Tapi rasa bersalah tetap ada apalagi kejadian kemarin, bagaimana kakaknya memperlakukan Satriya ada iba juga.

Dari kaca spion terlihat mobil sedan hitam panjang. Yang mencurigakan mobil itu sepertinya menguntit dirinya selalu mengikuti. Apa itu mobil Guntur? Rasanya tidak eh tapi bisa jadi Guntur punya mobil banyak.
Terfikir pula apa yang akan dilakukan Guntur nanti. Ahh Cinta.. Cinta mendapatkanmu itu tidak mudah banyak pengorbanan dan resiko yang harus dihadapi.

Tiba-tiba mobil itu melaju kencang menyalip mobil yang dikendarai Aryo. Aryo sedikit kaget mobil itu hampir menyempret.

"Ttteeeettt teeeeeettt "
"Ooooey bangsaaaat bisa nyetir mobil nggak?
Kampungan!!! " Umpat Aryo

Namun mobil sedan itu melambat dan terhenti dengan posisi memalang. Deg deg an juga Aryo.
"Jleebb... Jlebbb" turun tiga orang memakai jas hitam dan kacamata hitam rapi menghampiri mobil Aryo.

"Duuk.. Duk.. Dukk" kaca Mobil Aryo diketuknya
"Ada apa nih? "Aryo membuka kaca mobilnya
Dengan cepat satu orang diantara mereka mengeluarkan sapu tangan lalu dibungkamnya mulut Aryo sampai pingsan. Mereka membawa Aryo

"Zzzreeeeesssssshhh" Sebuah mobil sport mewah limited edition terhenti tepat di depan Rumah Satriya.
The Chairman datang turun dari Mobilnya

"Ting tooong""Ceklekkk"Gagang pintu dibukanyaHeri melihat sosok seorang lelaki seumurannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ting tooong"
"Ceklekkk"
Gagang pintu dibukanya
Heri melihat sosok seorang lelaki seumurannya. Dengan penampilan yang seperti bukan orang biasa. Bersama putranya Guntur

"Selamat Siang.. " Ucap Ayah Guntur
"Iya.. Silakan masuk! "Heri mempersilakan.
Sedangkan Guntur celingukan mencari Satriya.
"Guntur... Bisa tinggalkan kami berdua! "Pinta Chairman
"Oke pah.. "
Guntur meninggalkan papanya bersama Ayah Satriya.

"Jadi apa maksud Tuan datang kemari? " tanya Heri

"Yah ini hanya soal anak-anak kita bisa sharing bagaimana mengatasi kelakuan anak-anak kita."

"Jadi Anda sudah tahu kelainan anak Anda? "

"Betul Pak Heri! "jawabnya singkat

"Lantas Anda ke sini untuk apa.. Melamar Putra saya untuk dinikahkan dengan Putramu? Edddaaaaaan!! "

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang