Indahnya Bercinta Denganmu 2

67.5K 943 30
                                    

Guntur menciumi kening bibir bergantian Satriya yang sedang tidur di pelukannya. Rasanya Lengannya sudah kesemutan mati rasa. Namun ia tidak mau bergerak takut membuat Satriya terbangun. Apa yang ia khayalkan menjadi kenyataan tidur berdua tanpa busana. Tubuh dan hati mereka menjadi satu.
Melihat Satriya tertidur rasanya tak ingin kehilangan Satriya. Rasanya ingin selalu bersama ingin setiap hari tidur seperti ini bersama. Diciumnya lagi kening Satriya yang sedang tidur
" I love you kesayanganku.. Muah muaahh" tiba-tiba keluar suara dari mulut Satriya yang mengigau
"I love you pangeranku! " terlihat bibir Satriya tersenyum.
"Hmmmmuaaahh" dikecup bibir Satriya yang menggemaskan.
Malam ini adalah malam pertama mereka bercinta, mereka bercinta hanya dengan insting yang menuntun mereka untuk sama sama memperoleh kenikmatan. Tidak ada anal karena belum mengenal anal karena pada dasarnya mereka lelaki normal yang mencintai satu sama lain. Tidak ada asal usul atau bacground Gay yang melakukan anal sex pada saat bercinta. Mereka adalah remaja polos yang dikendalikan oleh perasaan cinta mereka.
Dilihatnya Waktu menunjukan pukul 2.00 dini hari. Guntur baru ingat wajahnya tiba-tiba panik kalau mereka disuruh pulang Om Aryo. Bagaimana ini,jika ia tidak patuh takutnya besok besok tidak diijinkan main lagi dengan Satriya. Karena sekarang Satriya dikendalikan oleh Om Aryo.
"Sayang. .sayang.. Kesayanganku bangun! " Guntur membangunkan Satriya pelan.
Satriya terbangun membuka mata pelan-pelan dilihat nya dirinya tidur telanjang dipelukan suami kecilnya yang telanjang juga.
"Kamu seksi sekali sayang.."Satriya tersenyum lalu menarawang mengingat-ingat apa yang barusan terjadi kenapa mereka telanjang berdua. Butuh beberapa detik dia ingat semuanya. Lalu ia senyum ke arah Guntur dan bangkit mencium bibir Guntur
"Makasih sayang...aku senang sekali bersamamu " ungkap Satriya
"Iya sayang.. Tapi ini jam 2 pagi.. Bukankah kamu berjanji ke Om Aryo buat pulang! "
Lalu Satriya kaget hampir melonjak
"Oh iya.. Yuk kita pulang! "
Lalu mereka memakai baju mereka mengemasi bawaannya. Satriya ke toilet mencuci muka dilihatnya kalung emas gfs miliknya.. Keren sekali. Tepat pukul 02.15 mereka berhasil keluar dari Hotel itu dan melaju pulang ke rumah Satriya.

"Ting tong.. " terdengar suara langkah kaki Om Aryo ternyata dia belum tidur
"Ceklek.. "
"Haduuh jam berapa ini kenapa kalian pulang selarut ini? Aryo agak kecewa
"Maaf Kak.. Tadi nganterin cewek dulu" Satriya berbohong
"Yaudah masuk! " suruh Aryo
"Saya langsung pulang ya Om!? " Guntur hendak berpamitan
"Kok pulang tidur sini aja! " Sahut Aryo
"Takut ngerepotin Om lagian udah pagi! " Jawab Guntur
"Tapi ini kan ultah Satriya. padahal aku dah beli Marteel buat pesta"

***
"Bersulaaaaang! " mereka beradu gelas menikmati minuman yang memabukan itu. Aryo diam-diam memperhatikan pria pujaannya di depannya.
1 gelas, 2 gelas, 3 gelas sudah diteguk mereka. Satriya mabuk berat dan akhirnya ketiduran. Tinggal Guntur dan Aryo yang masih beradu minuman. Namun Aryo berbuat curang dia meminum air teh yang berada di dalam botolnya. Sedangkan Guntur tak kuat lagi menahan mabuknya diapun terkapar.

Aryo tersenyum dan melihat Guntur penuh nafsu.
Akhirnya saat yang kutunggu tunggu tiba.. Guntur oh... My Big Boy.
Aryo membangunkan Guntur dari meja dan menaruhnya di sofa dan disandarkan. Dipandanginya wajah ganteng Guntur lekat-lekat yang sedang tertidur. Hanya dengan melihat Guntur tertidur nafsunya menggebu-gebu dan jantungnya berdegub kencang. Didekatinya wajah pulas itu.
Lalu Aryo mencium bibir Guntur, dinikmatinya bibir itu dengan memejamkan mata. Yah mimpi jadi kenyataan dijilat jilatnya permukaan bibir Guntur. Guntur bersuara seperti orang mengigau saat ia kesulitan bernafas karena ciuman Aryo yang buas. Dimasukannya lidah Aryo menggerayangi rongga -rongga mulut Guntur lalu beradu dengan lidahnya.
"Oh Guntur sayang.. Akhirnya kau jadi miliku malam ini.. " celotehnya sambil menciumi pria tampan yang sudah lama ia idam idamkan.
Tangan Aryo menarik kaos hitam Guntur sampai terlepas. Matanya melotot mengagumi tubuh yang indah itu, dadanya yang sekal dan perut sedikit sixpack dan otot lengan yang besar. Aryo menciumi leher itu lalu turun mencium dada dan menghirup ketiak dan lengannya. Diangkatnya lengan itu keatas. Mulut Aryo menyerang,menghirup dan menghisap ketiak Guntur. Lengan Guntur yang berototpun tak luput dari sapu lidahnya penuh nafsu
"arrgghh argghhhhhh enak sayang! " suara Guntur mengigau seperti bercinta dengan Satriya dalam mimpi. Waktu menunjukan pukul 4 pagi. Aryo melepas kaos yang dikenakan nya dan melepas celana dalamnya sehingga telanjang bulat. Aryo kembali mencium dada dan menghisap puting melenting Guntur.
"Aggrrhhhhh isep terus sayaang" suara Guntur meracau keenakan dengan perlakuan Aryo. Tanganya meraih kancing celana Guntur dan melorotkannya sampai mata kaki. Tidak mau menunggu lama diturunkannya juga celana dalam Guntur sampai kaki.
Dengan lahap penuh nafsu Aryo memainkan penis Guntur sampai tegang maksimal. Dihisapnya maju mundur penuh tenaga. Tingkah Aryo seperti janda 5 tahun yang tidak mendapatkan kontol.
"Ahhhhh ahhhhh aaaaaaaaaahh" Guntur keenakan dalam mimpinya
Mendengar suara Guntur keenakan dan melihat mimik muka Guntur yang keenakan membuat Aryo semakin terbakar nafsunya.
Tidak mau menunggu lama dengan ludahnya membasahi lubang pantat dan kontol Guntur. Aryo langsung bangkit dari jongkoknya dan mulai menaiki sofa dengan posisi menduduki Guntur yang tersandar. Kakinya mengangkang. Dipegang nya kontol Guntur yang menegang maksimal lalu dibimbing memasuki lubang kenikmatan miliknya. Pelan tapi pasti. Awal awalnya sulit tapi Dengan doa dan ikhtiar akhirnya kontol itu berhasil masuk ke lubang kenikmatan miliknya
"Blessss ahhhhh" Suara Aryo saat berhasil memasukan kontol pria tampan yang ia duduki.
"Ahhh ssshhh" Suara Guntur menyusul keenakan pusakanya terjepit di lubang elastis yang sempit.
Hilanglah sudah keperjakaan Guntur yang suci yang harusnya diberikan kepada Satriya kekasihnya. Namun direnggut oleh Om Satriya dalam situasi hilang kesadaran karena mabuk.
"Ohh daaamnn nikmat sekali ahhhh sshhh" mulut Aryo mendesis keenakan sambil bergerak naik turun menikmati tusukan demi tusukan. Kali ini ia benar benar
Menikmati.
"Ehnmmp ehmmmpp ehmmp" Sambil terus menaik turunkan pantatnya Aryo menyekap mulut Guntur dengan mulutnya
"Guntur sayangg.. Bangunlah sayang..nikmatin lubang pantatku"
"Ah. Ahh. Ahh.. Ahh.. Ahh.. Ahh"Suara Guntur terdengar sexy seiring gerakan Aryo semakin kencang.
"Ahhh ahhh ahhh enak sayang.. Enak? " tanya Aryo
"Iya sayang enakk..enakk terus yang" jawab Guntur
Aryo menciumi pipi dan leher Guntur. Gerakan nya semakin cepat
"Aduuuh sayang kontolmu enak banget. .aku mau crot sayang...ohhh maayy gaat ahh ahh ahh ahh" mulut Aryo meracau keenakan
"Aku jugaa mau keluar sayang ahha ahh ahh" Guntur keenakan dalam mimpinya..
"Aku mau keluar sayaang" suara guntur semakin keras
Tiba-tiba Aryo turun dan menghisap Kontol Guntur..
"Ahh aku keluar sayaang aaaaaaaahhh aaaaaaaaaaaaaaaah"
"Crooot crooot crooot sperma Guntur keluar menyemprot dinding dinding kerongkongan Aryo.. Lalu ia terus isap dan telan cairan nikmat Guntur. Sambil manghisap ia juga mengocok kontolnya sendiri dan akhirnya keluar
"crooot crooot croooot "
"Ahhhhhh puas sekali!
Lalu Aryo memakaikan baju lagi ke Guntur dan menciumnya. Lalu ia memasuki kamar tidurnya. Dengan meninggalkan Guntur dan Satriya di ruang tamu

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang