Boy Crash 2

59.5K 1K 45
                                    

Satriya memarkirkan Sepeda di samping kanan rumah. Wajahnya terlihat agak kurang ceria kali ini.  Meskipun di kelas rame tapi perasaannya mendadak jadi sepi mungkin karena Guntur tidak masuk sekolah hari ini.
Kenapa Guntur gak masuk ya hari ini. Dasar pemalas! Tapi kenapa aku kepikiran dia terus ya?
Lalu didorongnya pintu rumah itu dia terkejut dan bertanya dalam hati. Suara dua orang lelaki dewasa yang sedang ngobrol. Rasanya dia ingat betul suara itu, suara yang telah lama hilang di masa kecilnya.
"Om Aryo...!?? " Muka kusut Satriya mendadak terlihat gembira melihat kedatangan Adik Ayah nya itu.
"Satriya... Masih ingat Om? Oh tidak jangan panggil Om.. Panggil abang aja hehe! Om Aryo menyambut senang keponakannya itu Om Aryo masih terlihat muda segar dan tampan maklumlah usianya masih 34tahun berbeda 7 tahun dengan Heri kakaknya.
"Kak Aryo sejak kapan di sini? "Satriya datang bersalam dan memeluk Om Aryo
"Tadi pagi.. Sat gede banget badan mu??? Ini kamu benar? "sejenak Aryo melepas pelukanya dan melihat Satriyo dari kaki sampai kepala
"Kamu dah cocok banget lho Sat jadi orang kerja kantoran.. Dasar anak sekarang cepat besar! "Aryo masih heran memandang keponakannya itu.
"Sudah makan belum Sat? Makan di luar yuk Kakak traktir.. Kamu ganti baju sana! "perintah Aryo
"Siaaap.. Ayah ikut gak? " tanya Satriyo ke Heri yang hanya diam dan tersenyum dari tadi.
" Ayah tidak ikut.. Kalian nikmati saja waktu berdua! Ayah makan di rumah saja" jawab Heri
"Oke deh"

Satriya mengganti seragamnya dengan Kaos Singlet kuning. Memperlihatkan lekuk bahu dan bisepnya yang sudah terbentuk karena kebiasaan nya Volley dan Badminton. Dengan Celana hitam dan sepatu cassual. Sedangkan Aryo masih mengenakan kemeja putih dan bawahan hitam dengan sepatu funtofel. Mereka berdua menaiki taxi dan mencari tempat makan yang asik.
Taxi itu menuju sebuah foodcourt di taman kota pinggir jalan. Satriya sangat familiar dengan tempat itu karena waktu kecil Om Aryo juga mengajak makan di tempat tersebut. Duduk tepat didepan counter service dan mereka duduk saling berseberangan berhadapan. Aryo masih senyum -senyum ramah melihat keponakan nya tumbuh besar dan tampan sangat membanggakan.
"Mau makan apa kamu Sat?
"Ehmm yang ini deh satu sama minumnya yang ini"
Aryo mencatat pesanannya di sebuah nota kecil lalu memberikan ke pelayannya.

"Bagaimana sekolah kamu Sat? "

"Baik-baik aja lancar.. Masih 3 besar meskipun gak belajar hehe om sendiri bagaimana eh Kak Aryo? "

"Aku dapat pekerjaan tetap di London dan menjadi guru SMA di sana" jawab Aryo
"wah hebat Kak Aryo"puji Satriya
"Terus kapan nih Kak Aryo nikah? Nanti sama orang sini atau orang luar negeri sana? "imbuh Satriya
Sejenak Aryo diam dan berfikir "Gak tahu ya Sat.. Belum nemu cewe yang mau sama Kak Aryo belum lagi cocok dan pas maunya sih sama orang sini aja, Kakak gak suka bule"
"Ohhh masak sih.. Kak Aryo kan ganteng masak belum nemu yg cocok?
Satriyo.. Satriyo gimana mau ketemu yang cocok Sat... Kak Aryo aja belum pernah jatuh cinta dengan perempuan tapi malah sering deg deg kan lihat pria-pria kekar dan tampan.

Sesaat kemudian pesanan mereka sudah terhidang di meja mereka menyantap hidangan mereka sesambi mengobrol santai. Aryo sebenarnya tidak jelek bahkan dia tampan jika dibandingkan dengan actor Indonesia mukanya mirip Deny Soemargo Actor jaman sekarang. Namun bedanya Aryo memiliki lesung pipit. Dan banyak pula wanita yang menawarkan diri sebagai kekasih nya. Tapi selalu saja tidak pas namun dia juga sadar jika dia tidak memiliki ketertarikan dengan lawan jenis melainkan tertarik dengan sesama jenis. Di London pun dia sudah pernah bercinta dengan sesama pria yang dia sukai. Melihat Satriya sekarang yang tumbuh dewasa dan atletis tentu membuat dia nafsu tapi rasa itu ditepisnya jauh-jauh karena mengingat dia adalah keponakan dia sendiri.
"Sat... Mau nggak ikut Kak Aryo keluar negeri? Tanya Aryo dengan santai sambil mengunyah makanan dimulutnya.
"Uhuh.. Uhuk.. Uhuk.. Serius Kak Aryo?? Ya aku maulah Kak.. Kapan lagi.. Nanti pas liburan sekolah? Satriyo tersedak kaget tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar nya.
"Bukan liburan Sat.. Tapi sekolah tinggi di sana!  Nanti Kak Aryo yang biayain dan Kak Aryo ada quota beasiawa"
"Hahh serius kak... Gak bohong? "Satriya masih tidak percaya.
"Ngapain bohong.. Kak Aryo jauh-jauh pulang ke sini kan buat bicarain itu.. Ayah kamu sih setuju dia senang sekali..dia sarankan kamu buat ikut Kakak" jelas Aryo
"Aku mau kak.. Aku mau ikut, aku janji aku lulus dapat nilai bagus disekolah! " Satriya terdengar antusias
"Okee.. Usahakan lulus dengan nilai terbaik yah.. Jangan malu-maluin kakak! "

"Siapa orang ini! "tanya Guntur melihat orang yang sedang bersama dengan Satriya makan siang
"Ini Om Aryo .. Adik Ayahku, Kenalin Om ini teman sekelas Satriya
"Halo.. Saya Aryo Om Satriya" Guntur dan Aryo saling berjabat tangan. Aryo kagum melihat penampakan teman Satriya di dalam dadanya terasa ada getaran yang tidak bisa dijelaskan kenapa. Guntur berpakaian cassual kaos oblong biru navy dengan ukuran biasa yang tidak ketat namun cetakan dada dan lengannya begitu jelas dibungkus kaos itu. Dengan celana panjang jins hitam sedikit lebam di kening menambah kesan yang sexy dan maskulin.
"Silakan duduk Guntur.. Gabung bareng makan.. Silakan pesan makanan yang kamu suka " Aryo menghentikan pandangan penuh nafsu itu ke Guntur dan mempersilakan duduk.
"Kamu kenapa tidak masuk sekolah hari ini? "tanya Satriya
"Kenapa kamu kangen ya.. Kesepiam di kelas? "jawab Guntur
Mendengar jawaban Guntur mata Aryo membelalak seketika. Apakah mereka pacaran? Apa keponakanku gay? Ah tidak mungkin. Hmmmp Guntur kamu ganteng sekali leher kekar dan bersih, bibir merah tipis.. Ahh sialan aku jadi bernafsu melihatnya ingin kucium dan kujilat leher yang putih mengkilat karena keringat itu. Uhh dadanya membusung. Sexy... Sexy sekali.. Sialan penisku menegang hanya melihat dia seperti ini apalagi telanjang.
"Kak Aryo kenapa melamun gitu lihatin Guntur? " Satriya mengagetkan Aryo yang tengah asik berimajinasi. Guntur hanya menatap heran arah Om Satriya itu.
"Ahhh tidak.. Guntur hanya mengingatkan aku dengan seseorang " jawab Aryo berbohong
"Oh ya sebentar lagi akhir semester kan liburan, kalian punya rencana liburan kemana?  Tanya Aryo
"Gak tahu.. "Jawab Satriya
"Kalo Guntur?
"Mungkin aku nyusul Ayah ku diluar negeri atau ngajak jalan-jalan Satriya kemana gitu.. Gimana Sat? Guntur menoleh ke Satriya sedangkan Satriya hanya menaikan kedua alisnya.
"Bagaimana kalau ikut aku saja ke Malang Liburan? Kita menginap di Villa suatu pengunungan di sana" Usul Aryo
"Aku gak ikut" "Boleh itu aku ikut Kak" Satriya dan Guntur menjawab usulan Aryo bersamaan.
"aku juga ikut" Guntur menjawab lagi

"Hahaha baiklah nanti aku kabari ya.. Kalian siap siap saja! " aku sekarang yakin Guntur.. Kamu menyukai keponakanku tak akan kubiarkan kamu membuat keponakanku jadi Gay! Hanya ada dua pilihan Akulah yang akan jadi milikmu atau kamulah yang akan jadi miliku.. My Sexy boy..!!

Hari semakin Sore Satriya dan Aryo kembali menuju rumahnya. Aryo tidak menginap di rumah kakaknya melainkan di teman lamanya di Jatinegara. Yang tidak jauh dengan rumah kakaknya.

"Halooo Apa kabar sayang?? Sapa seorang laki-laki seumuran Aryo membukakan pintu untuk Aryo
"Ayo silakan masuk! "suruhnya
"Andy.. Aku boleh tinggal di sini kan? Tanya Aryo
"Ya jelaslah kapanpun kamu mau dan puas puasin deh!..
"gimana kabar kamu selama du London? "tanya Andy
" Yah begitu lah. ."Aryo membanting dirinya di kursi sofa yang empuk.
"Gimana kabar abang sama keponakanmu? "tanya Andy kembali
"Mereka baik-baik saja tahu gak keponakanku besar sekali sekarang.. Kamu lihat ponakanku pasti ngaceng! "
"Hahahah masak sih? "tanya dia gak percaya
"nih... " Aryo menunjukan photo mereka pas lagi makan berdua di foodcourt.
"Wahhh gila ganteng bener ponakanmu.. Huuuu berapa umurnya kok udah segede itu? "tanya Andy
"17-mau ke 18 ya gede.. Dia suka volley, renang, dan badminton" Terang Aryo
"Terus kontolnya pasti juga gede.. Kamu photoin gak?  Hahahah! "kelakar Andy
"gila kau!!... Dasar Homo!! Hahaha"
Mereka asyik ngobrol terdengar pecah ke seluruh ruangan Rumah yang ditinggali Andy seorang diri.

______________________________________Cuilan next Chapter Boy Crash 3
______________________________________

"Sambil bayangin Guntur... Aku isepin yah kontol kamu!... " Tawar Andy
Turun dari tempat duduknya Andy berhadapan dengan selangkangan Aryo yang sudah siap dikerjain.  Di lepaskannya kancing celana dan menurunkan resletingnya. Dengan mengusap -usap jendolan itu dan sesekali dicium dan dijilat kain yang menutupi batang keperkasaan Aryo.

The Hot SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang