Malamnya, Shakyra tidak bisa tidur sama sekali.
Ia masih bertanya-tanya siapa yang berani memberikan no ponselnya ke Ryan.Sudah berulang kali ia menginterogasi Tias, namun Tias berkata bahwa bukan dia dalangnya. Tapi Shakyra tidak mudah mempercayai kejujuran Tias, apalagi cuma keluarganya, Tias dan guru sekolahnya saja yang punya no ponselnya.
Dan lagi sampai saat ini Shakyra dibuat pusing dengan pesan yang dikirim Ryan terus menerus.
Shakyra sudah membalasnya dengan kata sengit. Tapi Ryan seakan pantang mundur untuk mengenal Shakyra lebih dekat.
Akhirnya Shakyra mematikan ponselnya dan mencoba untuk tidur.
**
Di lain tempat. Seorang pria sedang berkutat dengan laptopnya dan sesekali melihat kearah ponselnya.
Ryan telah berkali kali mengirim pesan namun tidak satu pun pesan yang dibalas oleh Shakyra.
Hanya pesan pertama yang dikirimnya, itupun dibalas dengan kata kata sengit.Ryan pun menghela napas berat. Ia berpikir bagaimana bisa ia sampai tertarik pada gadis sma. Ia bangkit melangkahkan kakinya ke arah balkon.
Angin malam menyapu wajahnya lembut membuat semua pikirannya menguap termasuk Shakyra. Cukup lama ia berdiri dan akhirnya rasa kantuk menuntutnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Mungkin besok ia akan bertemu Shakyra untuk memastikan perasaan yang ia rasakan saat ini.
**
Esok harinya Shakyra tergesa gesa memasuki ruang osis. Disana sudah ada Rino yang menunggunya.
"Sorry Rin, gue telat bangun" ucap Shakyra sembari mengatur napasnya.
Tidak ada jawaban dari Rino, terlihat ia sedang menyusun beberapa kertas. Shakyra mendekati pria berkaca mata itu dengan niatan membantu pekerjaan yang sedang ia lakukan.
Belum sempat Shakyra menyentuh kertas, matanya menangkap seseorang tengah memperhatikannya.
"Kenapa lo ngeliatin gue kaya gitu?" Shakyra merasa risih ditatap begitu serius oleh Rino.
"Kemaren lo kemana aja?, lo tau kan kalo kita mau ngadain pentas. Dan lo ngilang saat kita semua butuhin lo" ucap Rino yang masih menatap Shakyra tajam.
"Ada urusan mendadak jadi gue gak bisa ikut rapat kemaren" ujar Shakyra.
"Kan lo bisa hubungi gue buat izin!!" Rino sudah kehabisan kesabaran menghadapi Shakyra yang terlalu santai menanggapi masalah.
"Gue gak punya no ponsel lo"
"Lo bisa pake ponselnya Tias"
"Gue lupa" jawab Shakyra singkat.
Rino menghela napas berat. Ia tak kuat lagi berdebat dengan Shakyra.
Rino melepaskan kacamatanya dan memijat pelan batang hidungnya.
"Yaudah sekarang lo balik ke kelas udah mau masuk. Abis pulang sekolah kita rapat lagi" ucap Rino dengan nada lelah.
Percuma ia berbicara pake urat pun Shakyra tidak akan mendengarkannya.
Shakyra hanya mengangguk lalu berbalik pergi.
Dari kejauhan Rino hanya bisa melihat Shakyra yang perlahan menghilang.
"Kenapa juga gue bisa suka sama lo Ky" batin Rino.
**
Di dalam kelas, Tias tengah menunggu Shakyra dengan perasaan gelisah. Sebab Shakyra belum juga datang walaupun bel masuk sudah terdengar.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Pak Dokter
Novela JuvenilSHAKYRA NAZWA gadis sma cantik yang sangat populer di sekolahnya harus bertemu dengan seorang dokter tampan menyebalkan namun bisa membuat hatinya berdebar. RYAN ADIPUTRA dokter tampan dengan segala pesona tiba-tiba bertemu gadis sma keras kepala ya...