7

7.6K 262 11
                                    

"Mah aku gak mau pake baju ini" Shakyra menaruh baju yang Mira kasih diatas kasur.

"Kenapa emang?, ini bagus loh"

"Gak ah, aku gak suka sama modelnya" Shakyra melirik lagi baju itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gak ah, aku gak suka sama modelnya" Shakyra melirik lagi baju itu.

Ia tidak menyukai model bajunya yang menurutnya terlalu  feminim. Ia lebih nyaman memakai jeans dan kaus walaupun harus pergi ke acara formal.

"Pokoknya mama gak mau tau, kamu harus pake baju ini. Kalo enggak mama bakal potong uang jajan kamu selama sebulan" ucap Mira final.

"Yahhh mama gak seru nih. Masa uang jajan aku dipotong"

"Mangkanya nurut apa kata mamah"

Shakyra menghela napas, "iya mah"

Mira tersenyum lalu mengelus rambut anaknya pelan,"mamah mau ke butik dulu ya, baju mamah belum diambil soalnya"

"Hemm hati-hati mah"

"Iya sayang, mama pergi dulu. Assalamualikum" Shakyra mencium tangan Mira.

"Waalaikumsalam"

Setelah mamanya pergi, Shakyra merebahkan dirinya diatas kasur. Baru saja ia menutup mata, teriakan menggema memasuki kamarnya.

"SHAKYRA!!!!"

"Apa?"

Tita tersenyum diambang pintu. "Ky mau es krim gak?"

Shakyra menautkan alis, "kenapa lo?, dateng-dateng nawarin gue es krim"

"Emang kenapa sih gue nawarin lo es krim. Kan jarang gue baik gini sama lo" ia mendekati adiknya lalu duduk dipinggir kasur.

"Pasti lo ada maunya ya" ucap Shakyra menatap Tita penuh selidik.

Tita menoyor kepala Shakyra, "gak boleh se'udzon, udah cepet mau gak?"

"Mau!" ucap Shakyra dengan mata berbinar.

"Yaudah ikut gue"

"Oke"

Shakyra dan Tita segera menuju kafe langganan mereka. Di jalan tak henti hentinya Shakyra merengek karna hari ini jalanan ibukota sedang macet. Ia tak sabar ingin makan es krim.

"Sabar kali Ky, macet nih" kesabaran Tita sudah habis.

"Tapi gue mau makan sekarang es krimnya"

"Bodo"

Tita melajukan mobilnya perlahan dan berhenti kembali.

"Pake lampu merah segala lagi. Emang ya kalo gue lagi pengen es krim ada aja hambatannya" Tita tidak mendengarkan celotehan lebay adiknya itu.

Ia membuka kaca mobil yang diikuti Shakyra. Melihat jalanan macet begini membuat kepala Shakyra pening. Ia menutup kembali kaca mobil sebelum ia melihat seseorang yang ia kenali.

I Love You Pak DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang