6

7.3K 246 0
                                        


"Ky lo rapat osis dulu kan?" Tias memasukan satu persatu bukunya karena bel pulang telah berbunyi.

"Hemm"

"Gue tungguin deh" Tias menyampirkan tas lalu melangkah menuju pintu.

Shakyra menyusul Tias. Lorong sekolah mulai tampak sepi, hanya ada beberapa siswa yang merupakan anggota osis.

"Ky lo diliatin adek kelas noh" Tias menunjuk segerombolan adik kelasnya yang sedaritadi memperhatikan Shakyra.

"Biarin aja sih" cuek Shakyra.

Tak lama Tias dan Shakyra sudah di depan ruang rapat.

"Ky gue tunggu disini ya" Ujar Tias yang sudah duduk di bangku.

Shakyra mengangguk mengiyakan. Di dalam sudah banyak anggota osis yang lain menunggu dirinya. Kebanyakan anggota osis berasal dari seniornya dan angkatan Shakyra sekarang hanya ada beberapa adik kelasnya yang ikut organisasi osis.

"Shakyra sudah datang, bisa dimulai rapatnya?" tanya Rino melihat sekeliling yang hanya diam menatapnya.

"Iya silakan kak" ucap salah satu anggota.

"Oke, jadi kita akan mengadakan acara pentas tahunan. Apakah ada usulan untuk memeriahkan acara tersebut?" semuanya tampak melihat satu sama lain.

"Irina?" tanya Rino ketika Irina mengangkat tanganya.

"Coba deh lo tanya Shakyra, pasti dia punya ide" jawab Irina ketus.

"Loh kok jadi gue" ucap Shakyra tidak adil.

"Sopan dong lo sama senior lo!!" suara Irina menggema, namun Shakyra tidak takut sama sekali.

"Irina stop" lerai Rino. Irina memutar bola matanya malas, ia tau kalau Rino sudah pasti akan membela Shakyra.

"Shakyra lo ada ide?" lanjut Rino.
Shakyra memperbaiki duduknya,"menurut gue-" kalimat Shakyra terpotong karna Irina memberinya tatapan tajam saat ia masih menggunakan kata gue. "menurut saya selain panggung seni bagaimana kita adakan stand makanan atau permainan. hasilnya nanti kita bagi lalu kita sumbangkan untuk amal, bagaimana??" Semua hanya manggut manggut.

"Apa itu ide yang bagus?" ejek Irina.

"Terus lo ada ide?, lo aja tadi angkat tangan tapi malah gue yang ngomong" ucap Shakyra sarkastik.

"Eh lo ada sopan santun gak sama senior?!" Irina mulai merasa panas.

"Mau banget gue hormatin ya" gumam Shakyra namun terdengar oleh Irina.

"LO!!!" geram Irina.

"Udah stop, Irina sekali lagi lo buat keributan silahkan keluar dari ruangan ini" Shakyra tersenyum penuh kemenangan sementara Irina menggerutu dan kembali duduk.

"Menurut aku bagus kak, tapi mungkin lebih baik acara ini dibuat untuk umum. Karna bukan hanya siswa saja yang menikmati acara, jadi kita mungkin bisa mendapat penghasilan 2× lipat" pendapat Wendy.

"Itu juga bagus tuh" Shakyra memberi jempol pada Wendy.

Rino mengangguk, "jadi kita sudah sepakat tapi ini mungkin akan berubah, kita akhiri rapat hari ini"

**

Saat ini Tias sedang asik bermain game di ponselnya.

"Yuk pulang" Shakyra menyenggol lengan Tias dan alhasil ponsel yang ia genggam jatuh dengan mulus.

"Ky jatoh nih, untung ponsel gue kebal" kesal Tias membersihkan ponselnya seraya memanyunkan bibirnya.

Shakyra tak meminta maaf ataupun menanggapi ucapan Tias. Ia hanya berjalan meninggalkan Tias dibelakang.

I Love You Pak DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang