Tutor; Seungmin

7K 918 46
                                    

Y/n menggaruk tengkuknya karena bingung.

Sejak awal Seungmin menjelaskan materi fisika untuk bahan uh besok, y/n memang tidak nyambung sedikitpun.

Y/n terpaksa sekali harus belajar pelajaran fisika pada si juara kelas anak kelas sebelah, Kim Sungmin, karena dia masih saja tidak paham dengan apa yang di jelaskan oleh teman sekelasnya tentang materi yang membuat nilainya selalu dibawah rata-rata ini.

Bu Ida, guru fisikanya sudah mewanti-wanti agar uh kali ini y/n mendapat nilai bagus agar ridak di hukum, maka dari itu y/n rela membawa buku-bukunya ke kelas sebelah untuk belajar pada Seungmin yang katanya pintar dalam tutor teman-temannya.

Tapi ternyata sama saja tuh????

"Masih gak paham?" Tanya Seungmin khawatir melihat gadis disebelahnya terus saja menggaruk tengkuk saat ia dengan tenangnya menjelaskan satu persatu tulisan yang ada di bukunya.

Y/n dengan polosnya menoleh dan menggeleng pada Seungmin.

Entah karena materi ini terlalu sulit, dia terlalu bodoh atau kapasitas otaknya yang sudah overload, y/n benar-benar merutuki dirinya.

Seungmin menghela nafas. Ia memiringkan sedikit tubuhnya untuk menghadap dan mengamati apa yang salah pada gadis disebelahnya, karena apa yang Seungmin katakan sepertinya memang tidak ada yang masuk ke kepala y/n.

"Emang elo suka pelajaran apa sih?"

Y/n menggaruk dagu seraya berpikir. "Sebenernya gue gak goblok-goblok amat kok-"

"Gue gak ngatain elo goblok. Gak ada yang bodoh di dunia ini, yang ada mereka saja yang ceroboh atau kurang keras berusaha." Potong Seungmin yang langsung diangguki y/n.

"Yaa terserah deh. Pokoknya gitu lah, gue sebenernya gampang dalam mempelajari sesuatu kok. Cuman gak tau ini kayanya emang gak bisa fokus aja."

Seungmin mengangguk. "Suka sunyi apa rame?"

"Dua-duanya suka." Jawab y/n yang sebenarnya tidak paham kemana arah pembicaraan teman kelas tetangganya ini.

"Biasa belajar pake musik?"

Y/n menggeleng. "Apa yang gue baca itu jadi sulit paham betul kalo lagi rame."

Seungmin menjentikkan jarinya didepan wajah y/n, membuat gadis itu terjingkat karena kaget. "Nah itu!"

Lalu bel sekolah berbunyi, tanda jam istirahat telah habis dan jam pelajaran akan dimulai.

"Ntar sore kebetulan gue lagi free, dateng aja ke rumah kalo mau belajar lagi." Kata Seungmin sambil menata bukunya. Mereka sedari tadi duduk di pendopo sekolah.

"Ke rumah lo???"

Seungmin mengangguk dan tersenyum simpul. "Biasanya banyak kok yang dateng dan ngajakin belajar bareng pas gue di rumah. Dateng aja santuy."

Y/n mengangguk dan tersenyum. "Oke deh!" Serunya. Ia tidak tahu kalau selain tampan dan pintar, Seungmin juga ramah sekali dan baik hati.

Dan fakta itu membuat y/n jadi sedikit menyukai Seungmin.

"Ntar gue shareloc deh." Kata Seungmin lalu beranjak. "Ayo kantin dulu, elo belom makan tuh???"
































Y/n kini telah menjejakkan kaki di kediaman megah keluarga Kim.

Kata Seungmin, kadang ada yang datang saat ia sedang free di rumah. Tapi kenapa sampai saat ini ketika y/n sudah duduk selama 15 menit disini dan kemudian menunggu Seungmin yang sedang membuatkan minum untuknya, tidak ada satupun orang selain mereka berdua disini.

Tak lama kemudian, Seungmin datang sambil membawa nampan dan menaruh di meja depan y/n.

Setelah y/n berterimakasih, Seungmin duduk di sebelahnya, mengecek ponselnya sendiri lalu bergumam kecil. "Tumben gak ada yang kesini."

Lalu ia menaruh ponselnya ke meja, menyisir rambutnya ke belakang dan menoleh pada y/n yang tadinya fokus ke ponselnya juga karena canggung hanya ada mereka berdua disini. Bahkan mama Seungmin juga tidak terlihat.

Saat y/n juga menoleh pada Seungmin, tiba-tiba ia merasa dadanya sesak dan pupilnya melebar melihat lelaki didepannya.

Seungmin yang kini hanya memakai kaos, celana pendek dengan rambut yang barusan diacak hingga sedikit memperlihatkan keningnya terlihat begitu mempesona.

Sialan, ganteng banget.

Jauh beda dari Seungmin yang biasa di sekolah dengan seragam rapi dan sempurna, Seungmin yang ini terlihat lebih santai dan seperti anak remaja pada umumnya. Dan Seungmin terlihat 20 kali lebih tampan dan manly.

"Kayanya gak ada lagi yang kesini deh.. Gak papa berdua aja?" Tanya Seungmin memecah lamunan y/n.

"Hah? O-okay gapapa kok!" Jawab y/n gelagapan.

Dengan santainya Seungmin merosot ke lantai, mendorong meja didepannya yang setinggi dada lalu menepuk lantai disampingnya.

"Sini, enakan di bawah." Katanya yang langsung dituruti y/n.

"Kayaknya materi yang ini perlu di asah sedemikian rupa biar masuk sedikit-sedikit ke kepala lo deh." Kata Seungmin saat ia mulai membuka buku paketnya.

"Seriusan sebenernya kalo udah paham pasti lo bakal tau kalo ternyata materinya itu gampang banget. Coba aja dulu."

Seungmin menyodorkan buku catatannya pada y/n.

Dan mereka berdua kembali mempelajari materi tersebut.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 ketika akhirnya y/n benar-benar memahami materi yang sejak seminggu lalu ia pelajari. Y/n lega sekali akhirnya.

Keadaan rumah Seungmin juga masih belum berubah, sepi dan tenang. Tadi Seungmin juga mengatakan Mamanya sedang arisan makanya rumah masih sepi.

"Kan udah betul, coba kerjain dulu aja, gue ke atas bentar." Kata Seungmin sambil beranjak.

"Siap." Jawab y/n yang fokus ke soal-soal di buku Seungmin.

Tapi setelah Seungmin berlalu, ponsel disamping buku mereka bergetar dan membuat y/n refleks melirik yang ternyata ponsel milik Seungmin yang tadi bergetar.

Tak lama sebuah pop up chat muncul, memperlihatkan sebuah pesan line dari Felix yang tidak sengaja y/n baca.

Jisung IPA 2
Knp deh ga boleh kesana? Bukannya elo lg di rumah gada les ya???

Kemudian sekali lagi pesan masuk.

Jisung IPA 2
Oh iya, jd tutorin y/n y?

Sekali lagi.

Jisung IPA 2
Dih perhatian amat ciaa sampe gak mau y/n keganggu dan fokus belajar berdua aja ciaaa!!! Ada apa2 nih kayanya!!!!

Pipi y/n memanas.





































Vote dan komen yak!

Kitkat • SKZ ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang