Dia; Pembohong (II)

590 125 10
                                    





Laju mobilnya dipercepat, untung saja sore itu jalanan tidak terlalu padat sehingga mobilnya dapat melaju sesuka hati, tujuannya hanya satu, Min Yoongi


Ya, Min Yoongi. Dia berhutang banyak penjelasan pada Jimin.


Jimin mengacak surainya kasar, setir mobil tak hentinya jadi sasaran amarah Jimin, umpatan demi umpatan nyaris tak pernah lepas dari mulutnya.


Semua yang janggal kini terjawab sudah.


;

Jimin menatap semua temannya lekat, satu persatu tanpa terkecuali. Perasaan bersalah tidak lepas dari wajah mereka sedangkan Jimin menuntut penjelasan


"Apa kau ingat, 4 tahun yang lalu saat kita semua sepakat untuk pindah ke sini?" Anggukan jadi jawaban, yang lain hanya diam. Membiarkan Namjoon menjelaskan rincian satu demi satu tanpa terlewat


"Kau bilang kita bisa lebih mudah mengejar mimpi disini"

"Kau ingat alasan kau masuk rumah sakit?" Anggukan mantap Jimin membuat semua yang disana diam, mereka tau melanjutkan ini akan membuat hati mereka bahkan Jimin terluka, lagi.

"Ibuku bilang bahwa aku mengalami kecelakaan? Tapi aku tidak ingat jelasnya"

"Bagaimana jika kubilang, semua itu bohong?"

"Maksudmu?"

"Bagaimana jika kubilang, kecelakaanmu bukan hanya sekedar kecelakaan? Dan ada alasan dibalik kepindahan kita kesini?"

"Dan juga, ini ada hubungannya dengan Min Yoongi"






.


----------------------------------------------------------

Pendek ya? Iya sengaja hahaha (terus dijambakin)

Saya sebenernya punya 2 pilihan buat ngeakhirin cerita ini. Nah, pilihannya itu mau ceritanya sad ending apa happy ending?

Sebenernya mau saya bikin sad (nahloh) tapi berhubung saya juga bimbang karena ga tega nyakitin Yoongi dan Jimin, terjadilah kebimbangan hati macam sekarang

Haruskah sad? Apa happy aja?





PJM's - myTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang