"Jimin."
"Apa sayang?"
"Berhenti memelukku atau tanganmu kulepaskan dari badanmu?"
Tangan yang awal mulanya merengkuh lantas beralih menjauh, sedikit merengut saat sang pujaan beralih menjauh dan kembali fokus pada masakannya
1 minggu setelah insiden-insiden yang cukup menguras pikiran, beberapa permasalahan yang sudah terselesaikan membuat mereka berdua kini tinggal di apartemen milik Jimin.
Katanya sih, mengganti waktu yang sudah terbuang. Jimin sih nurut aja anaknya, apalagi kalau hal yang berhubungan sama si manis yang lagi sibuk di dapur dengan apron yang menghiasi badannya
Sial, mengundang sekali.
"Mendekat dari tempatmu selangkah saja, mati."
Niat buat megang-megang pacar, gagal.
;
Taman kota tampaknya lebih sepi dari biasanya, tapi siapa yang peduli? Yang jelas makan berdua sama sang pujaan tetep lancar jaya, yang lain mah urusan belakang.
Yoongi yang sibuk mengurus perlengkapan mereka tentu jadi pengalih fokus tersendiri bagi si Muda Park. Dalam hati udah membatin kalo emang si Min ini udah cocok buat dijadiin temen
Temen sehidup sampai akhir maksudnya
"Mau makan atau mau tatap aku terus?"
"Maunya makan kamu, gimana?"
"Sialan sekali ya mulutmu, Park."
"Tapi kamu suka, gimana dong?"
Dan berakhiran pukulan telak pada kepala Jimin yang membuatnya meringis kesakitan. Dalam hati Yoongi was-was, secara kan Jimin belum sembuh bisa saja dia kembali melupakan beberapa ingatan
Sebenernya, Yoongi itu khawatir juga sama Jimin. Cuman ada kata 'gengsi' yang ngebuat doi ragu buat megang kepala Jimin yang masih meringis dan sekedar bertanya keadaan si pacar
Kebiasaan ya Yoon,
"Lemah, Pukulnya ga keras padahal."
"Sakit, tau."
"Iya, maaf.."
"Tatap sini dulu,
Mau liat wajah cantik kamu, siapa tau aku lupa.""Apa sih-"
Dan satu kecupan pada ranum manis milik Yoongi jadi pewarna hari. Ciuman lembut dengan lumatan kecil yang membuat Yoongi diam tanpa perlawanan
Katanya sih, kangen.
"Sakitnya langsung hilang, mujarab sekali."
"Cium tanpa peringatan lagi, kutinggal kamu disini."
"Boleh cium lagi ngga?"
Dan satu anggukan mantap membuat Jimin tanpa lama menyatukan ranum mereka lagi. Yang jadi rumput sama pohon berasa ngontrak , apalagi yang cuman numpang lewat taman
Namanya juga kasmaran, Bos.
------------------
Hampir setahun vakum, cara ngetik makin ngawur.
KAMU SEDANG MEMBACA
PJM's - my
Fanfiction"Rasanya tidak asing; Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"