"Jadi Park Jimin," Jimin meneguk ludahnya berat, tidak disangkanya bahwa keadaanya jadi serumit sekarang ini. Siapapun, Tolong Jimin sekarang.
"Kau masih bisa berada disini setelah apa yang kau perbuat?"
"Aku bisa menjelaskannya-"
"Aku tidak menyuruhmu membuka suara, Min Yoongi. Ini urusanku dengannya dan bukan denganmu, jadi kuharap kau diam saja." Jimin memandang Yoongi, menggelengkan kepalanya pertanda menyuruh Yoongi diam saja dan membiarkan Jimin menyelesaikan semua ini,
Soalnya Jimin tau, jika ini masih dibiarkan begitu saja akan fatal akibatnya untuk Jimin dan juga Yoongi.
"J-Jadi-"
"Bicara yang jelas, Park Jimin. Kau ini laki-laki kan?"
Kan, salah lagi.
Jimin menghela nafasnya, menggengam tangan Yoongi yang kini menatap lelaki di depan mereka penuh amarah.
"Aku mencintai Min Yoongi, aku ingin bersamanya."
"Walaupun kau menyakitinya seperti sekarang ini?"
"Aku akui, aku memang menyakitinya. Tapi semua itu tidak mengubah kenyataan bahwa keinginanku untuk membahagiakan dan membuatnya menjadi seorang yang akan menemaniku hingga akhir juga berubah, Aku ingin bersamanya."
Yoongi menatap Jimin, seakan ada rasa hangat yang begitu menyeruak memenuhi dada Yoongi dikala mendengar kata-kata yang terucap begitu tulus.
"Kuakui kata-katamu begitu manis, Tuan Park. Sekarang, biar kuganti pertanyaanku-" Jimin terdiam, bukankah harusnya jawabannya sudah tepat?
"Bagaimana kau masih bisa berada disini setelah apa yang kau perbuat kepada wajahku? Kau tidak lihat bagaimana luka-luka akibat pukulanmu mengganggu wajah tampanku? Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak merestuimu? Dan kau-" Jari Heechul menunjuk tepat ke arah Min Yoongi, sedangkan yang ditunjuk masih menatap sengit sang kakak
"Kau tidak ingin membelaku? Apa kau tidak liat apa yang diperbuat pacarmu pada kakakmu ini? Padahal selama ini aku membesarkanmu, merawatmu, menjagamu dengan penuh cinta." Tangan Heechul menghapus jejak air mata yang dibuat-buatnya, sedangkan Jimin dan Yoongi hanya bisa menghela nafas berat
Sifat Heechul yang seperti ini yang mereka hindari sedari tadi,
"Heechul-Hyung, aku-"
"Aku tidak mengijinkanmu bicara, Park Jimin. Aku akan membalasmu atas perbuatanmu pada wajahku, kau-" Belum sempat kata-kata Heechul dilanjutkan, satu cubitan pada pinggangnya membuatnya terdiam seketika
"Aku mencarimu kemana-mana, ternyata kau ada disini. Kukira kau masih butuh istirahat, Oppa?" Jimin dan Yoongi menghela nafas lega, Yoona datang di saat yang tepat
"Kami permisi dulu ya." Yoona menarik Heechul menjauh, meninggalkan Jimin dan Yoongi kembali berdua.
"Noona datang di saat yang tepat, jika tidak kurasa aku akan mulai memeriksakan telinga dan kejiwaanku." Dimana Yoongi hanya tertawa menanggapi perkataan Jimin, berangsur memeluk Jimin yang kini memeluknya kembali
"Aku juga ingin terus bersamamu, sampai akhir." Yoongi menatap Jimin seraya tersenyum begitu manisnya,
"Aku mencintaimu, Tuan Park."
;
Tbc.(Apa kabar kalian? Aku rindu~
dan......! Terima kasih buat 2k Views PJM's!!!
Serta terima kasih untuk 101 followers!
Aku sayang kalian, terima kasih atas dukungannya :')
Semoga kedepannya bisa lebih baik /bow )