Dia; Cintaku (III)

628 145 5
                                    









"PERGI!!" Vas bunga yang awalnya berada di samping kasur itu kini tergeletak tak beraturan di lantai ruangan rumah sakit milik Yoongi, sedangkan Jimin masih berusaha mendekati Yoongi yang berusaha membuat Jimin menjauh setelah dirinya sadar dari tidurnya,




"Bukankah sudah kukatakan kalau aku tidak ingin lagi bertemu denganmu! Sekarang pergi-" Kata-kata itu terhenti ketika satu pelukan hangat merengkuh badan milik Yoongi,


"Maafkan aku."


"Pergilah, Jimin."

"Dan membiarkanmu menanggung beban ini sendirian seperti yang kau lakukan 4 tahun yang lalu?" Jimin menatap lekat mata Yoongi setelah melepas pelukan di antara mereka, memandangi wajah Yoongi yang tampak kaget setelah mendengar penuturan Jimin barusan

"Aku sudah mengingat semuanya. Pertengkaran kita, kecelakaan itu, alasan kenapa Heechul-hyung tampak kaget saat melihatku. Aku mengingat semuanya, jadi kumohon berhentilah berlari menjauh dariku." Jimin bisa melihat bagaimana terkejut wajah Yoongi saat ini, bagaimana Yoongi berusaha memalingkan wajahnya agar tidak melihat langsung ke mata Jimin.


"Apa kau sangat membenciku sampai kau tidak ingin menatapku seperti sekarang?" Jimin bisa melihat bagaimana cepatnya pandangan itu kembali menatap kedua netra miliknya, memperlihatkan banyaknya luka dari kelamnya netra milik Yoongi yang membuat hati Jimin terluka


"Aku membencimu, Jimin."



"Maafkan aku, Sugar." Jimin menundukkan kepalanya, hatinya terasa sakit ketika Yoongi mengatakan bahwa dia membenci Jimin. Jimin sadar, bahwa semua bekas luka dan trauma Yoongi adalah kesalahannya yang tidak bisa mengerti Yoongi.

Ini salahnya, dan Jimin tidak akan menuntut agar Yoongi memaafkannya.


"Aku membenci fakta bahwa kau ingat semuanya, Jimin. Apa kepalamu tidak apa-apa?" Jimin menggeleng pelan kepalanya, merasakan betapa lembut tangan Yoongi mengelus surai miliknya, membiarkan hatinya ikut menghangat akan sentuhan yang sudah lama sekali dirindukannya,


"Apakah aku masih bisa dimaafkan, Yoongi? Maukah kau memaafkanku?" Jimin menggengam tangan yang semula mengelus rambutnya, menatap dalam mata Yoongi yang kini turut menatapnya dalam,


"Aku membencimu, karena aku takut kau akan membenciku ketika kau ingat semuanya. Aku yang menyebabkan kau kecelakaan, aku yang mendorongmu saat itu, aku yang membuatmu menderita, aku-" Kalimat itu terhenti ketika Jimin kembali memeluknya erat, membiarkan air mata Yoongi membasahi baju milik Jimin.


"Aku tidak pernah bisa membenci orang yang kucintai, apalagi jika harus membenci dengan alasan yang tidak masuk akal seperti itu. Aku membenci diriku sendiri, yang tidak bisa berada di sampingmu sehingga kau menyakiti dirimu sendiri seperti ini, aku bahkan merasa tidak pantas memelukmu seperti ini." Yoongi menggeleng, membantah semua perkataan yang dikatakan Jimin barusan sedangkan Jimin sudah mulai mengelus lembut rambut Yoongi,





Mereka masih bertahan dengan posisi itu, dengan Yoongi yang berada dalam pelukan Jimin dan Jimin yang masih setia mengelus rambut milik Yoongi, terlalu nyaman sehingga mereka tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang memandang mereka dengan begitu tajamnya, mengepalkan tangan hingga kuku-kukunya memutih,






"Aku akan membalasmu, Park Jimin."






;
Tbc.

(

selamat malam minggu, manteman♡
Dan juga, makasih untuk 1.6k views! Thankies!! )

PJM's - myTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang