Hai, karena ada kebijakan baru maka rules yang gue buat juga berubah ya. Sebenarnya, gak pengaruh juga karena opsi privat dihapus.
Tapi, tetap RULES MEMBACA akan diberlakukan
0.1 DILARANG KERAS MENGCOPY SELURUH YANG ADA DI AKUN INI BAIK WORK ATAU APAPUN ITU. WORK YANG GUE KERJAKAN SEMUA HASIL TULISAN DARI BUAH PIKIRAN GUE DAN INSPIRASI DARJ BANYAK PIHAK.
HAK CIPTA SELURUH CERITA ATAU WORK MILIK AKUN INI.
TOLONG KERJA SAMA KALIAN SEBAGAI PEMBACA DAN PENIKMAT WORK INI.1. Gue gak tau untuk apa opsi Follow sekarang ini, tapi itu kembali pada kalian silakan mau follow atau nggak bukan masalah sekarang karena balik lagi karena tidak adanya privat jadinya ya gak memberi efek yang banyak. Follow jika berkenan, enggak yaudah it's okay.
2. SEMUA WORK GUE ADALAH AREA WAJIB VOTE! Kenapa? Gue memberlakukan ini hanya untuk melihat apresiasi kecil kalian untuk work gue. Gue ingin apa yang saya tulis membuat orang lain merasa suka. Setidaknya, itu membuat gue dihargai tanpa harus mem-follow gue.
3. KOMENTARI work saya, silakan kalo ada yang mau dikritik atau saran, gue belum merasa work gue se-legend atau sekeren itu untuk diapresiasi dengan pujian tapi gue butuh penilaian.
4. Hindari kata "NEXT KAK" Well, ini menandakan kalian penasaran sama work yang gue tulis dan jujur gue seneng, tapi gue rasa tanpa harus menagih pasti work yang gue terbitkan pasti akan rampung sampai ENDING.
Kalimat berinti sama juga gue gak anjurkan.5. DM gue aja kalo ada work yang ingin ditanyakan.
6. Gue harap kalian mengerti, karena semua work dipublish dalam mode publik. Jadi ini cara gue untuk tetap menjaga work gue sendiri.
7. SELAMAT MEMBACA 😍😍
Maaf sekali lagi kalau gue terkesan banyak aturan. Karena gue memang seperti itu. Gue mencintai nulis seperti itu, karena menciptakan sesuatu dengan menikmati sesuatu adalah dua hal yang berbeda.
#Warm Heart! - Krinvi
Notifikasi atas panggilan dari nomor yang sama sebanyak 23 kali panggilan tak terjawab. Namun, atensinya masih pada lockscreen ponselnya, suatu kali ia berfikir bagaimana rasanya menjadi gadis yang ada di lukisan itu? Tenang, damai, hancur ataukah menyakitkan?
Lamunannya buyar begitu dering ponselnya kembali memenuhi ruangan yang ia pijak. Gadis itu menjawab, "Halo?"
**
Cepat-cepat ia menggunakan sepatunya, mengunci pintu flatnya dan berlari menuju elevator yang hampir tertutup jika saja seorang anak sekolah dasar tak menahannya.
"Terimakasih." ucapnya singkat pada anak itu, sementara ia hanya menyengir merespon terimakasih dari gadis itu. Elevator segera meluncur kebawah dalam waktu lima belas detik. Begitu pintu elevator terbuka, gadis itu segera berlari seraya mengantongi ipod yang telah tersambung dengan headphone yang terpasang ditelinganya. Ia menyebrang jalan dan
brak!
Tragis.
Gadis itu terpental dua puluh meter dari tempatnya berdiri.
Satu persatu orang mulai meninggalkan pusara yang masih segar dengan bau tanah yang basah akibat hujan yang baru saja reda.
♧♧♧
"Tahun ini adalah pernikahan kita yang kedua -'
suara itu masuk ke pendengaran orang-orang yang berada satu kendaraan dengannya. Namun, gadis itu hanya mengajak bicara seorang yang berada di sisi sebelah kanan back-seat dari tempat kemudi.
"Aku kira kau mendengarkanku, chagi.."katanya lesu, ia mengerucutkan bibirnya melihat cermin yang ia pegang di tangan kirinya. Kemudian membenarkan posisi kalungnya yang sempat terbalik.
"Aku mendengarmu.."sahut lelaki yang berada di sisinya. Kemudian, ia merekahkan sebuah senyum yang membuat sebuah lesung di pipi kanannya. Ia mengambil alih cermin itu, dan mengenggam kedua tangannya.
Ia menatap gadis itu hangat, dan membuat si gadis juga menatapnya. "Aku tahu kau membicarakan soal ulang tahun pernikahan kita yang kedua, Jina. Memang apa yang kau inginkan?hm?"
♤♤♤
"Ini hidup. Hidupmu bukan sekedar mimpi buruk, Ra Joona.., manusia juga akan memiliki mimpi yang indah, begitu juga dengan hidupmu." Seungwoo menatap mata Joona yang penuh tekanan itu dengan jenis tatapan bahwa semua akan membaik, dan Joona harus percaya dengan kata-katanya.
♤♤♤
"Kami memang belum mempunyai momongan bukan karena tidak mau, aku dan Chanyeol masih sangat bahagia walaupun hanya berdua. Keuchi, yeobo?"katanya kemudian yang hanya dibenarkan oleh suaminya, lesung pipinya kemudian mucul begitu ia tersenyum ramah, ikut berkompromi dengan istrinya meski itu sangat tidak mengenakkan hati.
"Semua orang berpendapat pernikahan kita lebih bahagia dari pernikahan mereka karena kita belum mempunyai anak, lantas –kau juga percaya bahwa Tuhan akan memberikan kita keturunan meski bukan sekarang, bukan begitu?" Jina menyelesaikan ucapannya dengan nada tertahan disetiap kalimatnya, tentu, seperti kata yang ia ucapkan, ia mencoba terus percaya bahwa pasti Tuhan akan memberikan seorang keturunan meski tak jua ada, Jina berfikiran positif –mungkin tidak sekarang, dan aku harus menunggunya lebih lama lagi dan harus bersabar untuk itu.
♤♤♤
"Namaku Joona, Ra Joona."
Lelaki itu tersenyum dan menyambut jabat tangan Joona, "Jo Chanyeol, dan –apa ini milikmu?"tanya Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
【END】Will You be There 「당신이 거기 있을 것인가」
FanfictionAku menyadari bahwa selama apa pun aku menunggu, kau tidak akan pernah di sana.. 『Status: lengkap -repub September, 23 2018』