[10] Loveliest Bad Luck

189 26 0
                                    

"Bukankah setiap orang selalu punya hal yang disebut kesialan dalam hidupnya?"

-=10=-

More than anyone else in this world

I Love you, so I hold back

Oh I, I can't hold your hand but I'm missing you

Demikian Sejong menyenandungkan sebuah lagu dari yang ia dengar di earphone miliknya. Jina hanya mengamati saja masih melakukan beberapa teknik yoga di atas sebuah karpet khusus sementara Sejong membuka matanya yang sembab.

"Hei, Han Sejong! Kau menangis?"

"Kenapa memangnya? Lagu itu sangat cocok dengan perasaanku sekarang."

Begitu juga denganku, bathin Jina. "Memang apa yang terjadi? Dan juga, lagu siapa itu?"tanya Jina seraya duduk bersila, ia tidak mampu untuk sekedar melanjutkan gerakan yoga nya.

"Infinite Only Tears. Itu lagu Korea sebenarnya, tapi aku saja yang iseng mengubah liriknya ke bahasa Inggris. Sebenarnya, liriknya dibuat oleh Kyung Oh salah satu mahasiswa pertukaran di kampusku, tapi, semuanya tak berjalan baik."

"Apa yang terjadi? Kau suka padanya?"

"Intinya iya. Tapi ternyata dia sudah menikah dengan orang lain jauh sebelum dia pertukaran mahasiswa."

"oh itu sebabnya kau kembali ke Korea?"

"Bukan hanya itu, aku juga tahu sedang terjadi sesuatu antara unni dan kaka ipar."

"Semuanya baik – baik saja."

"Baik apanya? Jika baik, kau tidak akan menjemputku dengan mata sembab yang tertutup kacamata. Jika baik, kau tidak akan pindah dari hotel suamimu tanpa sepengetahuanku. Jika baik, kau tidak akan memberikan wajah murung itu di depanku unni. Itu semua cukup menjelaskan bahwa hubungan kalian sedang dalam keadaan kurang baik."

Mendengar cercaan Sejong, Jina hanya menarik napas dan tersenyum pahit. Sejong yang melihat kaka sepupunya sudah duduk dengan mata yang berkaca – kaca segera menghampiri Jina dan memeluknya. "Kau itu hanya manusia, unni. Jika sedang sedih maka menangislah, jika sedang bahagia maka tertawalah. Jangan pernah bilang bahwa kau baik – baik saja dengan senyum palsumu, itu menyakitkan. Entah untuk dirimu ataupun orang lain."

**

Soojin berlari melewati koridor Kantor Polisi setelah mendapat laporan bahwa kekasihnya terlibat pengrusakkan properti dan juga perkelahian. "Seungwoo! Di mana Joona?"tanya Soojin begitu mendapati Seungwoo sedang di proses interogasi oleh petugas kepolisian. Soojin tahu pasti Seungwoo tidak akan memar, karena di sini Seungwoo lah yang melakukan kekerasan, walau atas alasan yang mendasar juga sih. Maksud Soojin, yang mendapat tinju mentah Seungwoo memang layak mendapatkan itu.

"Dia pergi bersama Jo Chanyeol. Dia bilang, akan mengurusnya."

"Anda wali Ha Seungwoo?"tanya petugas lain, Soojin mau tidak mau mengangguk, karena Seungwoo enggan untuk memberi tahu orang tuanya perkara kecil ini, lagipula, Chanyeol sudah berdiskusi dengan pihak kepolisian dan meminta untuk tidak membesarkan masalah yang ada.

"Isi formulir ini untuk menjamin Ha Seungwoo."

**

"Sudah aku bilang padamu jangan menjadi pria yang kasar, Ha Seungwoo." Soojin menggerutu begitu mereka menempati bangku bus paling belakang. Suasana bus tidak begitu ramai karena hari sudah cukup larut dimana seharusnya, Seungwoo bisa bebas lebih cepat kalau saja ia tidak ingat jika Soojin sedang mengajar.

【END】Will You be There 「당신이 거기 있을 것인가」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang