Area WAJIB VOTE
song : iKON - Hug Me 😥😥 ini lagu bisa buat joona ke chan, atau eunwoo ke Joona, atau junmyeon ke jina 😥😥 cocok semua
KOMEN AJA KALO ABIS BACA INI PADA BAPER 🤔🤔
「CHAPTER 14」
Chan mengambil jasnya yang tersemat di bangku yang ia duduki. "Aku harus pergi. Ada masalah internal mengenai customer service di hotel. Sampai bertemu lagi nanti."katanya lalu mencium kening Jina dan pergi begitu saja.
Dapat Jina lihat bahkan wajah Chan nampak begitu panik dan juga ia pergi dengan berlari sangat tergesa-gesa, sementara Sejong hanya menyudahi makan siangnya lalu meminum wine nya. Ia tersenyum kecil menatap kepergian kakak iparnya yang nampaknya punya alasan lain, alih-alih hanya masalah internal hotel yang membuatnya panik seperti ada orang yang terluka.
"Unni," Jina yang baru duduk menoleh pada Sejong yang memanggilnya. "Unni yakin, suamimu tidak menutupi sesuatu darimu?"
Jina tak menjawab, namun Sejong menyadari perubahan mimik wajah Jina begitu ia bertanya seperti itu.
Kaka sepupunya itu lebih memilih untuk menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya. "Halo? Operasi? Tidak, aku kosong. Baik aku akan ke sana." Jina memutus panggilan via suaranya tepat setelah menyetujui sebagai asisten operasi Dokter Jun.
"Aku harus ke Rumah Sakit Universitas. Kau mau ikut?"
"Ikut, aku mau menemui temanku."
"Baiklah, ayo."
**
Jina dan Junmyeon sama-sama menstrerilisasi tubuh mereka, masih sibuk mencuci tangan Junmyeon memilih bertanya duluan, karena wajah Jina seperti sedang memikirkan hal lain.
"Kau yakin, bisa menjadi asisten operasiku?"
"Kau meragukanku?"tanya Jina masih konsentrasi membasuh kuku-kuku tangannya, ia tahu Junmyeon kini sedang menatapnya dengan sorot heran, penuh tanya.
Dokter Jun mendecak, "Pikiranmu sedang tidak di sini. Mundurlah jika kau tidak bisa, ini nyawa seseorang, walau prosedur sederhana."
Jina terkekeh mendengar ucapan Junmyeon yang seperti tak percaya padanya. Kenapa orang berubah setelah ditinggalkan ya? Untungnya sih, jadi lebih baik. Jina yakin, pasti yang dapat hati Junmyeon juga seseorang yang memiliki hati baik seperti mantan kekasihnya ini. "Aku bisa! dan juga asal kau tahu, aku profesional."
Junmyeon menghela napas pelan, kalimatnya meyakinkan. Jadi, Junmyeon hanya membiarkan saja saat Jina melangkah masuk lebih dulu ke Ruang Operasi. "Baiklah. Aku percaya padamu."
**
Operasi berhasil, setelah operasi seperti biasa Jina dan Junmyeon mengobrol di koridor yang jalan orang lewati, seraya meminum kopi kaleng instan rasa cappucino. "Hubungan kalian masih bertahan seperti sebelumnya,kan? Han Jina."tanya Junmyeon dengan nada terdengar setengah ragu. Jina tertawa, bicara pada Junmyeon membuatnya lega daripada dengan temannya yang lain. "Bukan masih, tapi jauh lebih kuat. Kenapa bertanya?"
"Wajahmu muram, ada sesuatu yang membebani pikiranmu." Junmyeon berkata jujur dan apa adanya, itulah yang dia rasakan bahkan sejak Jina dengan cepat menjawab panggilannya. Jina menyeringai kecil, lalu menyenggol lengan Junmyeon penuh canda, "Seperti biasa, kau masih sama saja Dokter Kim."
"Kau bisa katakan padaku apa itu." Junmyeon menyandar pada pilar di sisi lain Jina berdiri. Mereka berdiri bersebrangan. Jina berpikir sejenak, tidak ada niatan dalam dirinya untuk berbagi hal apa yang sedang dipikirannya saat ini. Karena, untuk Jina juga belum pasti bahwa semua yang Ibu Mertuanya bilang pada mereka kemarin adalah kebenaran. Bisa jadi, beliau mengatakan itu agar Jina berubah pikiran dan menceraikan Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
【END】Will You be There 「당신이 거기 있을 것인가」
FanficAku menyadari bahwa selama apa pun aku menunggu, kau tidak akan pernah di sana.. 『Status: lengkap -repub September, 23 2018』