[16] Breakable Heart

150 22 10
                                    


Never ever say goodbye
Always i wonder why
Wasting all the time

**
Closed my eyes
I Run and run away from all i see
Whispered the night
That someday my tears
will flow in this blue rain
(SaltNPaper - Bye, Autumn)

♪ ▌Will ▐█ You ▐ be █▌There ▌16 ♪

"Hari ini mereka menikah bukan?"tanya Jun begitu mereka sama-sama keluar dari ruang operasi yang berbeda, tadi Jina mengoperasi pasiennya yang masih berumur 12 tahun, dan Jun juga mengoperasi pasiennya yang terkena penggumpalan darah di kepala, usianya sama seperti Jina dan dirinya, operasi keduanya sama-sama sukses.

"Iya, tapi aku sudah menyanggupi beberapa operasi, dan aku sudah bilang pada mereka kalau aku tidak bisa hadir." Jina kembali memakai cincin pernikahannya yang sempat ia taruh di saku baju operasinya selama operasi berlangsung. Jun yang melihat itu hanya menghela napas pelan saja, kenapa tidak sejenak saja Jina tidak perlu mengenakan benda bulat tipis itu di jarinya, memangnya tidak bisa?

Jina sendiri, sebenarnya, melakukan banyak operasi di hari pernikahan suaminya hanya untuk membuat dirinya sibuk dan lelah. Dengan begitu otaknya akan malas memikirkan soal hari bahagia mereka, dan memilih untuk beristirahat kala ada jeda waktu dari operasi yang satu ke operasi berikutnya. Masih ada dua operasi lagi yang menunggu Jina setelah ini, dan ia harus segera berganti pakaian baru yang steril, tentu setelah menjelaskan pada pihak keluarga yang dioperasi sebelumnya, bahwa operasi yang dilakukan telah sukses.

"Kalau begitu, setelah operasimu selesai kau mau makan bersama?"tawar Junmyeon, Jina berpikir sejenak lalu melihat arloji yang melingkar di tangan kanannya. "Ehm, aku akan selesai malam.. mungkin sekitar habis petang."

Junmyeon menjentikkan jemarinya, ia menjadi antusias tiba-tiba. "Tepat sekali, kalau begitu, makan malam bersama denganku ya?"

"Dengan rekan yang lain? Aku sedang agak malas jika banyak orang." Jina berbasa-basi, sebenarnya ia juga tahu jika Junmyeon yang mengajak, pasti mereka hanya pergi berdua saja.

"Hanya berdua."

Sebelumnya, Jina selalu menolak jika Junmyeon mengajak pergi berdua. Namun, tidak untuk hari ini. Sekali ini, Jina ingin egois, Jina ingin melakukan sesuatu yang ia inginkan. Dan tentu saja, ia lebih sopan karena ia tetap meminta izin Chanyeol untuk melakukannya. Tidak seperti suaminya yang bertindak tanpa izin Jina lebih dulu. Hati Jina menjadi pilu untuk beberapa alasan, namun ia segera menepis pikiran itu dan memilih untuk menepuk bahu Dokter Jun yang sudah melemas tidak bersemangat.

"Kalau begitu, aku akan menemui di lobi nanti." Jina tersenyum, menampilkan garis panjang di pipinya, berbeda dengan Chanyeol yang lebih seperti titik, lesung pipi Jina seperti garis panjang yang membentuk sebuah lubang meski tidak terlalu dalam.

"Siap, Dokter Han!"sahut Junmyeon sedikit berteriak begitu Jina melewatinya dan mulai berjalan menjauh, hingga kini Jina berada jauh di depannya.

♪ ▌▐█▐ █▌ ▌♪

Jina mengetik beberapa kata untuk dikirimkan kepada suaminya. Seraya menunggu Jun yang sedang mengambil mobil di parkiran.

To : Keparat Jo

Aku izin pergi dengan Dokter Jun, setelah sibuk operasi kami mau makan malam dan mungkin ke bar untuk menjernihkan kepala.

From: Keparat Jo

Baiklah, hati-hati dan jaga kesehatan. Minta Junmyeon untuk memakai supir panggilan jika kalian berdua sama-sama minum alkohol.

Jina tersenyum seraya mengetik kembali untuk membalas pesan suaminya.

【END】Will You be There 「당신이 거기 있을 것인가」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang