Chapter 7

122 13 1
                                    

~ Sukses itu milik mereka semua yang mau mengusahakannya dengan hati~
-Ikhsan Syahputra-

Author POV.
Setelah menunggu Ikhsan keluar dari wc, mamanya langsung mengajaknya untuk segera pulang.

"Udah kak?" tanya mamanya Ikhsan ketika melihat Ikhsan yang sudah keluar dari wc.

"Iya ma. Kita pergi sekarang?"

"Iya dong kak. Mama kan masih mau mampir ke rumah karyawannya mama. Tadi aja dia udah telfon ke mama mau izin untuk pamit duluan tapi mama bilang perginya bareng aja."

"Oh gitu. Yaudah ayok." ajak Ikhsan ke mamanya. "Oh ya ma, mama liat Rizky nggak?" tanya Ikhsan ke mamanya.

"Kayaknya dia tadi udah pulang deh bareng sama mamanya. Kenapa?"

"Oh gitu ya. Nggak sih ma, tumben aja tuh anak pulangnya nggak bilang dulu sama aku."

"Emangnya harus bilang dulu sama kamu?"

"Ya nggak harus juga sih ma. Cuman kan udah kebiasaan." jawab Ikhsan ke mamanya, dan mamanya hanya menganggukkan kepalanya.

"Eh bentar kak. Mama mau telfon sama karyawan mama dulu."

"Oh oke ma. Kita duduk disini dulu."

Sambil menunggu mamanya telfonan, Ikhsan memilih untuk duduk di bangku depan taman sekolah. Dan secara nggak sengaja dia melihat Cahya sedang duduk di kursi taman, dan di sebelahnya ada seseorang yang sedang telfonan.

Loh, itu bukannya karyawan mama yang kemarin nginep di rumah ya? Tapi kok, sama Cahya?" batin Ikhsan.

"Kak, yuk kita kesana." ucap mamanya Ikhsan hingga memvuat Ikhsan terlonjak kaget.

"Ya Allah ma!! Ngagetin aja." ucap Ikhsan sambil mengelus-elus dadanya. "Kemana ma?" lanjut tanyanya lagi.

"Makanya, kamu jangan ngelamun mulu," jeda "ya ke taman sekolah kamu. Itu, tamannya di sebelah mana sih?"

"Ngapain ke taman ma?" bukannya menjawab pertanyaan mamanya, Ikhsan malah bertanya balik.

"Karyawan mama lagi nungguin disana sayang. Duh, kamu kok lemot banget sih, dari tadi nanya mulu." jawab mamanya dengan sangat kesal.

"Oh, ke arah sana." tunjuk Ikhsan sambil berjalan mendahului mamanya.

"Assalamualaikum." ucap ibu Aisy dan Ikhsan, secara bersamaan.

"Waalaikumussalam Warohmatullah." jawab Cahya bersamaan dengan tetehnya.

"Kak Ikhsan? Kok bisa nyamperin ke sini?" batin Cahya.

"Bu, udah mau pergi sekarang?" tanya tetehnya Cahya, yang ternyata merupakan karyawannya bu Aisy atau mamanya Ikhsan.
"Teh, ini bosnya teteh ya?" bisik Cahya di telinga tetehnya.
"Iya sayang." jawab tetehnya

"Iya Da, kita langsung pergi sekarang ya." jawab ibu Aisy. "Ini adik kamu ya Da?" tanya Bu Aisy sambil mengarahkan matanya ke Cahya.

"Iya Bu, kenalin ini adik saya, namanya Cahya."

"Cahyaa?.." ucap bu Aisy menggantung

"Iya bu, Ai salaman gih sama bu Aisy." pintah tetehnya ke Cahya

Impian Sang CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang