Pulang sekolah aku segera menuju taman dan menunggunya, berharap dia datang. Sangat berharap. Sekitar 20 menit aku menunggu tapi dia tidak juga datang. Aku masih duduk sendiri di bangku yang ada di taman sambil melihat pepohonan. Oh iya aku juga sudah menyiapkan hadiah untuknya. Hadiahnyapun bisa dibilang unik. Jika biasanya cowok memberikan boneka beruang dengan tulisan i love you untuk cewek yang disuka, tapi tidak denganku. Apa yang aku berikan? Boneka kodok. Yap. Kodok. Seperti isi surat pertama.
Setelah 10 menit akhirnya aku melihatnya datang dan langsung menghampiriku. Aku masih belum mau memberitahukan identitasku sebagai si pengirim surat, supaya tidak dicurigai jadi aku memulai pembicaraan terlebih dahulu
"Eh Irene, kok baru pulang?" kataku.
"Iya tadi aku ngerjain pr dulu sama Seulgi sama Wendy di perpus jadi baru pulang, eh kamu liat ada orang yang keliatan lagi nunggu orang ga?" jawabnya.
Duh ternyata dia langsung menanyakan intinya. Aku harus berbohong dulu, maafkan aku Irene.
"Tadi sih ada tapi udah pergi, kamu lagi nyari orang emangnya?" kataku.
"Iya aku ada janji sama orang di sini tapi kayanya telat deh, aku pulang aja deh kayanya" jawabnya.
"Yee jangan dong janji kan harus ditepatin, mending tunggu aja dulu di sini sebentar, aku temenin deh soalnya aku juga lagi nunggu orang dari tadi belom dateng dateng"
"Hm yaudah kalo gitu aku tunggu aja deh" diapun duduk di sampingku.
Selama menunggu, kami hanya diam, membisu, memang aku bingung harus membicarakan apa tapi apakah dia juga sama bingung sepertiku atau risih? Ku harap dia tidak risih karena duduk berdua denganku.
Setengah jam berlalu dan sebenarnya orang yang aku tunggu ada di sampingku dan orang yang dia cari ada di sampingnya tapi tidak ada yang berbicara satu katapun selama duduk menunggu berdua. Akhirnya dia memulai berbicara
"Aku pulang aja deh kayanya orang yang aku cari udah pergi" katanya lalu berdiri berniat meninggalkanku.
"Tunggu" kataku. "Orang yang kamu cari ada di sini" tambahku.
"Ohya? Mana? Kamu? Apa buktinya?" ucapnya dengan nada sedikit kesal.
Aku mengeluarkan boneka kodok dari dalam tasku dan bertanya
"Apa kamu suka kodok?"
diapun tertawa mendengar pertanyaanku.
"Hahahaha jadi selama ini kamu yang ngirimin aku surat ke aku? Lucu tau suratnya hahaha" katanya.
"Ehehe kamu suka? Aku ga suka cara mainstream buat deketin orang makanya aku pake cara itu dan syukur deh kalo kamu suka" kataku sambil memberikan boneka kodok yang aku pegang.
"Ini apa? Buat aku?"
"Iya buat kamu, ini hadiah ulang taun"
"Kok kamu tau ulang taun aku? Tau darimana? Jangan-jangan kamu stalker ya?" tanyanya dengan mata disipitkan seperti orang curiga.
"Ya bisa dibilang begitu sih ehehe maaf kalo kamu ga suka tapi aku ga niat macem macem kok suer deh"
"Hihi engga deh becanda, ga cuma kamu kok yang kaya gitu"
"eh beneran?"
"Ga deh becanda haha cuma kamu yang berani yang lainnya engga haha"
"Ehehe aku emang gini orangnya hehe nih terima dong hadiahnya, sengaja ga aku bungkus biar kamu ketawa pas aku nanyain kodenya sambil nunjukin boneka ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter for You
FanfictionDi dunia ini memang tidak ada hal yang tidak bisa terjadi. Bahkan si cuek yang tidak peduli apapun juga bisa jatuh cinta pada seorang murid baru yang juga tidak kalah cuek. Dengan cara yang tidak biasa, pendekatanpun di mulai. "Hari itu, adalah hari...