Chapter 18 - Gossip

47 7 1
                                    


Hari ini adalah hari kerja kelompok. Kami berlima, aku, Irene, Seulgi, Wendy, dan Key, mengerjakan tugas yang diberikan. Sejujurnya aku tidak terlalu paham materi yang diberikan. Namun bukan berarti aku bodoh, hanya malas saja. Hahaha......

Akhirnya kami membagi tugas. Semua mempelajari materi yang diberikan kecuali aku. Akupun ikut bekerja, hanya saja tugasku spesial yaitu menjadi pengetik. Mudah kan? Tentu saja sangat mudah dan sangat cocok untukku. Hahaha......

Akupun mulai mengetik sesuai yang mereka katakan. Ah iya di sini aku mengetik di laptop Irene karena kami semua tidak ada yang membawa laptop dan berhubung berada di rumah Irene jadi kami pakai saja. Tapi jangan berpikir negatif. Aku hanya mengetik sesuai yang diperintahkan dan sama sekali tidak membuka file di dalam laptop ini. Ingat hanya mengetik.

Setelah mengetik, mengetik dan mengetik, sekitar satu jam akhirnya tugas kami selesai juga. Dan seperti biasa, setelah mengerjakan tugas di rumah teman pasti tidak langsung pulang. Begitulah kerja kelompok. Mengerjakan tugas hanya sebentar, mengobrolnya yang lama.

"Eh tunggu bentar ya aku ambil cemilan dulu" kata Irene lalu berdiri dan berjalan masuk.

"Ehm oke sekarang kita waktunya interogasi Minho" kata Wendy.

"Hah? Interogasi apaan sih?" jawabku.

"Jadi gini, setau kita kan kamu ga tertarik sama cewe, nah kenapa bisa tertarik sama Irene sih?" kata Seulgi.

"Harus banget dijawab? Kalian juga tau lah alesannya" jawabku santai.

"Ya iya kita tau Irene cantik. Tapi kan sebelumnya juga banyak cewe cantik yang deketin kamu tapi kamu biasa aja" jelas Seulgi.

"Kan perasaan ga bisa ditebak. Ya aku sukanya sama Irene jadi mau gimana lagi" jawabku lagi.

"Bukan gitu ho maksudnya. Apa yang spesial dari Irene sampe kamu bisa suka sama dia" kata Key memperjelas pertanyaan.

"Pada ngomongin aku ya?" kata Irene datang sambil membawa snack.

"Iya ini lagi interogasi keanehan Minho yang bisa suka sama kamu" kata Wendy.

"Aneh apanya duh kan ga aneh cowo suka ke cewe. Aku juga normal kaya cowo lain" kataku.

"Ya jawab dulu pertanyaannya tadi" kata Key.

"Spesial ya? Ya beda aja gitu kalo cewe lain kan pada agresif pada ngedeketin duluan kalo Irene kan engga dia pendiem bahkan susah dideketin" jawabku.

"Masa sih? Emang kamu begitu rene?" tanya Seulgi ke Irene.

"Gatau emang aku begitu ya?" jawab Irene.

"Tuh dia sendiri aja ga ngerasa begitu ah Minho ngada-ngada nih" kata Seulgi.

"Kalo kata aku sih begitu kan pendapat orang beda beda" jawabku.

"Kan keliatan pas Irene baru masuk banyak cowo yg deketin tapi dianya cuek bahkan kaya yang ga suka. Pas pertama aku ngasih surat selamat datang aja dia kaya yang ga suka" tambahku memperjelas.

"Iya aku ga suka dideketin langsung malah aku lebih seneng dibuat penasaran" kata Irene.

"Kaya yang aku lakuin kan ya kan? Haha" kataku.

"Cie cie haha kalo Irene kenapa bisa suka ke cowo kaya begini" kata Key.

"Maksudnya apa? Cowo kaya begini ya gini gini juga normal masih suka cewe" kataku sedikit sinis.

"Haha aku juga bingung sebenernya kenapa suka cowo kaya gini" jawab Irene dan membuat semua tertawa.

"Ish kaya yang kepaksa gitu ya nerima aku" kataku.

"Hihi bercanda Minho. Aku sebenernya bukan suka sama Minho tapi sama surat yang dikirim. Beda dari yang lain gitu suratnya kata-kata yang dipake juga aneh dan ga nyambung" jelas Irene.

"Oh jadi itu alasannya waktu itu Minho dateng paling pagi terus ternyata bukan buat belajar tapi nyimpen surat di meja Irene ya haha" kata Wendy dan kami semua tertawa.

Selanjutnya interogasi berlanjut namun bergiliran. Seulgi, Wendy, dan juga Key semua diinterogasi dengan pertanyaan yang beragam. Mulai dari percintaan, pelajaran dan masih banyak lagi. Ku rasa menyenangkan bisa mengobrol dan bercanda seperti ini.

"Wah ga kerasa nih udah sore aja. Aku pamit pulang dulu ya rene" kata Wendy.

"Aku juga pamit pulang deh" kata Seulgi.

"Aku juga" kata Key.

"Aku juga pulang ya rene" kataku.

"Eh Minho ga boleh pulang dulu dong temenin dulu princessnya haha" kata Wendy.

"Ga enak kalo ada yang tau" jawabku, yah meski sebenarnya aku sudah menginap di sini kemarin.

Akhirnya kami berempat pamit pulang ke rumah masing-masing. Kami keluar dan berpisah di depan. Ku lihat di depan, mantannya Irene sudah tidak ada. Kemana dia? Apa dia menyerah?

Aku berjalan sendiri karena tidak ada yang searah denganku. Ketika berbelok ke jalan yang lebih sempit, aku melihat seseorang. Tahu siapa? Benar sekali, itu mantannya Irene.

"Jadi disini ya?" kataku padanya.    


-To Be Continued-


Wah wah ngapain tuh di gang sempit XD

Btw udah pada denger lagu baru SHINee belom? Kalo belom ayo denger lagunya enak loh!!!

All Day All Night, Good Evening 데리러 가, Undercover, Jump, You & I

Semuanya enak didenger suer deh!!!

Ah iya selalu saya ucapin maaf yg sebesar besarnya kalo tulisan saya masih jelek dan masih harus diperbaiki:( kayanya ceritanya berbelit juga jadinya kepanjangan:( tapi nanggung:(

Makasih juga buat yg mau baca sampe chapter 18 ini^^

Mohon bantuannya buat share tulisan saya ini ya^^

Sekian dan terima kasih^^


-jys_fernanda-

Letter for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang