Chapter 10 - What's Wrong?

53 13 1
                                    


"Dan itu Taemin. Dia temen aku dari kecil" kataku lagi.

"Oh jadi penyebabnya cewek ini ya" jawab Taemin dengan sinis.

"Hah? Apa maksudmu dia penyebabnya?" kataku sedikit kesal mendengar perkataan taemin.

"Mikir aja sendiri ga usah pake nanya" katanya lagi.

"Kenapa sih hah?! Ada masalah?! Ngomong aja ga usah basa basi!" kataku lagi dengan nada cukup keras.

"Udah udah gausah berantem sekarang waktunya makan jadi mending kita makan dulu kebetulan itu kayanya makanan kita dateng" kata Onew hyung yang berusaha mendinginkan suasana.

Setelah mendengar perkataan Onew hyung, akupun duduk dan melihat Irene yang menunjukkan ekspresi bersalah.

"Rene? Kenapa? Ga usah dipikirin ya" kataku pada Irene namun dia tidak menjawab ucapanku dan tetap menunduk dengan ekspresi menyesal.

Sejujurnya aku tidak mengerti apa yang terjadi. Onew hyung, Jonghyun hyung, dan juga Key terlihat biasa saja. Hanya Taemin yang bersikap aneh seperti itu. Apa dia ada masalah dengan Irene? Atau denganku? Atau dengan orang lain namun melampiaskan pada kami? Sungguh aku benar-benar tidak paham dengan yang terjadi.

Aku kembali melihat ke arah Irene yang masih menunduk.

"Rene, kamu ga perlu ngerasa bersalah. Kamu ga salah apa-apa kok. Senyum lagi ya" kataku sedikit menyemangatinya.

Akhirnya dia melihat ke arahku dan tersenyum. Ah cantik sekali. Namun sepertinya senyumannya itu senyum terpaksa. Karena senyumannya itu berbeda dari yang biasanya.

Makanan yang kami pesan datang dan kami memakannya tanpa berbicara satu katapun. Aku menjadi bingung. Apa yang harus aku lakukan jika menghadapi situasi seperti ini? Bagaimana cara menghiburnya agar berhenti merasa bersalah?

"Karna besok libur, pulang sekolah nanti kita kencan ya?" kataku.

"Kencan? Kemana?" jawabnya sedikit kaget dengan perkataanku.

"Ya gatau sih tapi rencanain dulu kalo pulang sekolah nanti kita kencan. Gimana? Mau?" kataku lagi.

"Mmm boleh" jawabnya sedikit ragu.

"Oke sekarang habisin dulu makanannya terus kita balik dulu ke kelas ya nanti aku nanya masalah Taemin ke Key di kelas. Jangan murung gitu nanti cantiknya ilang" kataku sambil mencubit pipi kanannya.

"Aw aduduh sakit minho ih" katanya dengan nada sedikit kesal.

"Nah gitu dong jangan cemberut terus hihi maaf deh maaf" kataku.

Setelah selesai makan, kamipun pamitan kepada anggota SHINee yang lain untuk kembali ke kelas duluan karena mereka masih menyantap makanan mereka. Di perjalanan menuju kelas akhirnya aku bisa membuat Irene kembali seperti Irene yang biasanya. Syukurlah jika dia sudah tidak merasa bersalah. Memang sebenarnya dia tidak salah apapun, meski aku tidak tahu apa permasalahan yang sebenarnya terjadi.

Sudahlah tidak perlu memikirkan masalah itu. Yang terpenting Irene sudah ceria sedikit demi sedikit dan berhenti merasa bersalah. Untuk masalah itu nanti aku tanyakan saja pada Key. Mungkin dia tahu akar dari kejadian yang terjadi tadi.

Sesampai di kelas kami berpisah untuk duduk di bangku masing-masing. Dan lagi-lagi kami menjadi pusat perhatian ketika memasuki kelas. Tapi aku tidak menghiraukan itu dan terus maju hingga sampai dan duduk di bangkuku. Ku lihat Irene diinterogasi oleh Seulgi dan Wendy. Aku tidak tahu apa yang mereka tanyakan namun sepertinya mereka menginterogasi dengan pertanyaan yang berhubungan denganku. Percaya diri sekali diriku ini. Hahaha......

Sekitar 5 menit aku memperhatikan Irene yang sedang diinterogasi, Key datang dan berjalan ke bangkunya.

"Oy sebenernya si Taemin kenapa?" tanyaku padanya langsung to the point.

"Lah jadi beneran kamu gatau masalahnya?" jawabnya sambil berbalik menghadapku.

"Ya kalo tau ga mungkin aku nanya" jawabku.

"Jadi gini, kemarin kan kita ada latihan..." katanya namun ku potong sebelum selesai bercerita.

"Ah hm hm aku paham masalahnya. Oke aku tau aku salah, tapi kan ga harus gitu juga dan ini semua ga ada hubungannya sama Irene" kataku mencoba meluruskan.

"Iya kita juga emang ga nyalahin, ya bisa aja kamu ada keperluan mendadak atau apa ya kita maklumin soalnya ditelponin ga diangkat mulu jadi akhirnya kita latihan berempat" katanya.

"Tadinya emang dia biasa aja kok, cuma gatau kenapa tiba-tiba jadi begitu. Ya mungkin dia kira kamu ga latihan dan ga kumpul karna udah punya cewek" tambahnya lagi.

Yasejujurnya memang benar aku jadi seperti ini karena memiliki kekasih baru. Tapiini baru sehari jadi mungkin wajar kan?    


-To Be Continued-


Kali ini saya cuma mau ngucapin permohonan maaf yg sebesar-besarnya atas segala kekurangan yang saya miliki

Dan saya ucapin terima kasih yg sebesar-besarnya buat kalian yg mau baca cerita yg saya bikin ini^^

Mohon bantuannya buat ngeshare ff yg saya bikin ini biar yg baca nambah banyak^^

Sekali lagi makasih^^


-jys_fernanda-

Letter for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang