Chapter 7 - Meet Again

51 14 1
                                    

"di waktu yang sama dan tempat yang sama, aku akan tepati janjiku"

OH!!!

Aku ingat! Hanya ada satu orang yang berjanji padaku! Dan itu pasti dia!

Akupun berlari menuju tempat itu sambil melihat jam tanganku. Ah sial aku sudah sangat terlambat. Aku harap dia masih menungguku. Tunggulah sebentar lagi.

Aku berlari dan terus berlari. Entah kenapa tempat tujuanku terasa begitu jauh. Memang jauh atau hanya perasaanku saja? Sudahlah aku harus cepat pokoknya.

Sesampai di tempat itu aku melihat kanan dan kiri untuk mencarinya.

"Mana dia? Apa udah pulang? Apa aku terlambat? Ah sial" aku bergumam sendiri.

Akupun menunduk untuk mengatur nafas karena kelelahan berlari dari rumah irene ke taman dekat sekolah. Lalu seseorang menepuk punggungku dari belakang.

"Minho?" katanya.

Ah! Ternyata dia masih menungguku! Aku mencoba menjawabnya dengan masih menunduk mengatur nafas yang belum stabil.

"Ah irene maaf aku lupa ada janji sama kamu di sini jadi baru dateng deh" kataku padanya.

"Hah? Irene? Emang kamu ada perlu apa sama irene? Bukannya kamu baru kenalan tadi karna sekelompok ya?" jawabnya.

Eh? Apa maksudnya? Oh mungkin dia sedang bercanda denganku. Haha lumayan lumayan candaannya.

Nafasku sudah mulai stabil dan akupun berdiri dan berbalik sambil berkata

"Jangan bercanda deh ah kan kita... ada... HAAAAAHHHH?!?!?!?!" kataku kaget.

"We... we... wendy?! Ngapain kamu di sini?" tambahku.

"Lah dia malah balik nanya. Ya aku habis belajar tadi di perpus jadi sekarang baru pulang dan kalo pulang ya lewat sini" jawabnya.

"A... Ah... Begitu ya... Ahaha... Ha..." Jawabku gugup.

Sial. Bodoh sekali kamu minho bodoh! Padahal sudah jelas suaranya beda tapi kenapa kamu salah mengira bahwa dia itu irene?! Bagaimana aku menjelaskan padanya soal ini?!

"Kamu sendiri ngapain di sini? Kaya kecapean gitu pula. Dan kenapa sama irene? Kamu lagi sama irene? Atau mau ketemu irene? Mau ngapain hayo~" katanya lagi.

"Ah anu gini tadi aku nemu pulpen jatoh dan ada tulisan irene jadi aku mau balikin ya kali aja dia ada di sini" jawabku memberi alasan.

"Oh ya? Mana pulpennya?" tanyanya lagi.

Mampus.

"Nah itu dia tadi aku lupa nyimpen dimana makanya aku tadi minta maaf" jawabku asal.

"Keliatan jelas boongnya. Yaudah deh ya aku mau pulang dulu udah sore. Dah" katanya lalu pergi meninggalkanku.

"Huh aku selamat" pikirku.

Tapi dimana irene? Kenapa yang datang malah wendy? Apa jangan-jangan yang mengirim surat ini bukan irene? Atau aku yang terlalu percaya diri sehingga menyangka surat ini darinya? Benar-benar bodoh kau minho.

Aku kembali melihat sekeliling taman dan benar tidak ada irene. Yah, mungkin benar aku yang terlalu percaya diri dan terlalu memikirkan dia.

"Mending aku pulang aja deh" pikirku.

Lalu aku berjalan sambil tertunduk melihat ke bawah. Kali ini aku berjalan ke arah yang benar. Yap. Berjalan ke rumahku. Bukan ke rumah irene lagi. Ketika sedang berjalan sambil menunduk tiba-tiba... Duk! 

Aku menabrak sesuatu lalu terjatuh karena kepalaku terbentur.

"Aduduh sakit, sial banget ya ngarep ketemu gebetan malah salah orang eh pas mau pulang malah kejedot pohon" gumamku.

Untungnya taman sedang sepi jadi hanya ada aku sendiri di sini. Tapi di belakangku terdengar ada yang tertawa. Tawanya kencang sekali. Seolah puas melihatku terbentur pohon.

"Ahahahahahahahaha minho minho masa pohon segede itu kamu tabrak sih hahahahaha" katanya padaku lalu menghampiriku dan membantuku berdiri.

Aku membersihkan celanaku yang kotor karena terjatuh tanpa melihat orang yang menolongku.

"Ya gimana lagi, lagi mikirin sesuatu sih jadinya ga fokus jalan. Untung cuma nabrak pohon bukan ditabrak mobil. Eh btw thanks ya udah ngetawain dan makasih udah bantuin berdiri" kataku padanya sambil masih membersihkan celana dan bajuku yang kotor.

"Ahahahahahaha iya iya maaf maaf aku berenti ketawa deh hahaha" katanya lagi.

Setelah membersihkan pakaianku yang kotor barulah aku melihat orang yang menolongku.

"IRENE!!!"


-To Be Continued-


Ahaha akhirnya ketemu juga ya minho sama gebetannya XD

Nanggung banget ya saya motongnya:( ya maaf:(

Btw gimana nih ceritanya? makin rame apa engga? saya harap kalian makin menikmati cerita yang saya buat^^

Tak lupa saya memohon maaf jika memang banyak kekurangan atau ceritanya tidak menarik dan hal-hal buruk lainnya:(

Juga saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat yg udah mau baca cerita yang saya buat ini^^

Mohon bantuannya untuk terus baca cerita yang saya buat ini karna masih jauh dari kata selesai^^ ehehe

Bantu share juga ke temen2 kalian ya kalo bisa^^

Sekali lagi makasih banyak^^


-jys_fernanda-

Letter for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang