Chapter 11 - First Date

65 10 1
                                    


Akhirnya saat yang ditunggu tiba. Yap. Itu adalah jam pulang sekolah. Kenapa aku menunggu jam pulang sekolah? Tentu saja karena aku akan pergi kencan bersama kekasihku, Irene. Sejujurnya aku bingung kami harus kencan kemana, karena saat aku mengajaknya kencan aku hanya berniat menghiburnya agar tidak merasa bersalah lagi.

"Oy Key, hari ini kita ga ada latihan kan?" tanyaku pada Key sambil memasukan buku ke dalam tas.

"Engga kita latihan lagi hari senin soalnya weekend pada punya acara masing-masing, kenapa emang?" jawabnya.

"Jadi gini, aku rencana sekarang mau ngedate sama Irene kan ga ada latihan juga, nah menurut kamu mending aku ajak dia kemana ya?" tanyaku lagi.

"Gila emang ya kamu ngajak jalan tapi gatau kemana" jawabnya menyindir.

"Jawab aja gausah banyak komentar, ngajaknya juga ngedadak kok karna tadi dia murung terus kaya ngerasa bersalah jadi ga kepikiran mau kemana" jelasku.

"Oke oke aku paham, gini ya kalo menurutku mending kamu tanya dulu Irene lagi pengen kemana atau lagi pengen makan apa atau lagi pengen barang apa, kalo dia pengen ke suatu tempat ya tinggal ajak ke tempat yang dia mau ya gitu deh pokoknya" katanya.

"Hm hm terus kalo dia ga pengen ke suatu tempat atau apapun gimana? Lagian kan aku yang ngajak ya seengganya aku punya tujuan lah" tanyaku lagi.

"Hah banyak nanya ya kau, yaudah coba aja ke taman bermain kan kalian bisa seneng-seneng bareng ngelepas stres, udah ya aku duluan" tambahnya lagi lalu berdiri dan keluar kelas.

Taman bermain ya? Boleh juga. Setelah selesai berbincang dengan Key atau lebih tepatnya konsultasi, akupun menghampiri Irene yang kelihatannya sudah selesai merapikan mejanya.

"Rene, jadi kan?" tanyaku.

"Jadi? Jadi kemana?" jawabnya.

"Kan tadi aku ngajak kamu kencan, masa lupa sih" jelasku.

"Hihi iya Minho becanda, emang kita mau kemana?" tanyanya.

"Ada tempat yang pengen kamu datengin ga?" kataku.

"Mmm aku pengen... jalan-jalan ke luar negri! Hihi" jawabnya.

"Aih mana ada duit aku rene, maksudku yang di kota ini loh bukan yang jauh-jauh" kataku yang sedikit kaget dengan jawabannya.

"Hihi iya tau kok tau, aku cuma becanda kok ya kan ga mungkin juga aku bolos sekolah. Aku belum hafal sama kota ini, ya paling tau tempat yang terkenal doang jadi gatau deh mau kemana" jelasnya.

"Becanda terus ya kamu huh. Gimana kalo kita ke taman bermain aja?" kataku.

"Taman bermain? Mmm boleh" jawabnya.

"Oke kalo gitu yuk langsung berangkat" kataku.

"Bentar aku kasih tau orang tuaku dulu kalo aku pulang telat" jawabnya sambil mengeluarkan hp lalu mengirim pesan.

Selesai mengirim pesan, kami langsung pergi ke taman bermain. Tentu tidak dengan berjalan kaki, kami menggunakan bus karena jarak yang cukup jauh. Di jalan aku berlagak menjadi tour guidenya dengan mengenalkan tempat-tempat yang kami lewati. Dan tahu apa? Dia senang. Dia tersenyum dan tertawa ketika aku menjadi tour guidenya.

"Bentar lagi kita sampe, tuh udah keliatan kan ada biang lala" kataku sambil menunjuk ke arah biang lala.

Diapun melihat ke arah biang lala yang ku tunjuk. Dan aku? Tentu saja aku memperhatikan dan melihat ke arah Irene yang sedang tersenyum. Ketika aku sedang asyik melihatnya, ternyata dia berbalik dan menatapku. Kami berdua saling menatap satu sama lain, tak lama dia mengalihkan pandangannya begitu juga denganku. Sepertinya dia tersipu. Apa aku juga begitu?

Akhirnya bus berhenti dan kita sampai di tempat tujuan. Kami berdua turun dari bus dengan tanpa mengeluarkan satu katapun. Okay ini canggung, sama seperti saat hari ulang tahunnya, ketika aku menyatakan perasaanku padanya. Lalu kami berjalan menuju taman bermain masih dengan keadaan membisu tanpa bicara.

"Anu rene tunggu bentar ya aku beli tiket dulu" kataku padanya membuka pembicaraan. Dia hanya menjawab dengan anggukan.

Tiket sudah dibeli, sekarang saatnya bersenang-senang. Aku berjalan kembali ke Irene dan memberikannya tiket yang sudah ku beli. Kami memasuki area taman bermain dan melihat-lihat sekeliling.

"Mau naik yang mana dulu?" kataku padanya.

"Mmm gatau aku bingung hehe" jawabnya.

Dia bilang bingung namun matanya seperti fokus ke satu wahana. Dia terlihat tertarik dengan rollercoaster. Apa dia ingin mencoba menaiki itu?

"Yuk ke rollercoaster" ajakku.

"Rollercoaster? Engga ah takut" jawabnya ragu.

"Ga usah takut kan ada aku haha" kataku sambil menggenggam tangannya dan berjalan ke arah rollercoaster.

"Huuu dasar Minho gombal hihi, iya deh aku ikut aja" katanya sambil membalas genggaman tanganku dan berjalan bersama ke arah rollercoaster.

Sesampai di wahana, kami harus mengantri karena ini adalah wahana yang bisa dibilang paling populer di banding yang lain. Kami mengantri dengan diam membisu, lagi. Namun bedanya sekarang tangan kami saling menggenggam satu sama lain. Entah kenapa aku merasa nyaman ketika menggenggam tangannya. Apakah ini alasannya orang yang berpacaran sering terlihat saling menggenggam?

Entah hanya perasaanku atau memang waktu berlalu sangat cepat. Tak terasa kami sudah berada di urutan depan dan siap menaiki wahana. Rollercoaster berhenti dan penumpang selanjutnya menaiki wahana, begitu juga denganku dan Irene. Kami duduk di tengah karena yang depan sudah terisi.

Pengaman sudah diturunkan dan dipakaikan ke badan kami dan tak lama rollercoaster mulai maju. Aku melihat Irene, dia terlihat sangat gugup dan tegang. Yah akupun juga sama sih hahaha...

"Kamu baru pertama kali naik ya?" tanyaku untuk menghilangkan sedikit ketegangan namun hanya dijawab dengan anggukan.

"Tenang. Ada aku. Hihi" kataku bercanda.

Diapun tersenyum dan setelah cukup lama menanjak, tahu kan apa yang terjadi?

"WAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"


-To Be Continued-


Nanggung ya endingnya? XD gapapa sengaja XD

Selalu saya ucapin mohon maaf yg sebesar besarnya kalo tulisanku ini masih jelek ya harap maklum ini ff pertama:(

Tak lupa juga saya ucapin terima kasih yg sebesar besarnya buat yg mau baca cerita yg aku bikin ini^^

Mohon bantuannya buat share ff ini ya^^

Sekali lagi makasih banyak^^


-jys_fernanda-

Letter for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang