Thirteenth(13)

6K 218 5
                                    


Vote dulu kali ya.....

-------------------------------------------------------------

Gila???

Itulah yang dirasakan Gabriel saat ini. Setelah pergi dari mansion, Gabriel merasa hal aneh pada dirinya. Dirinnya heran, apa yang dilakukannya barusan sungguh diluar dugaan.

Hingga kini pun pemikiran Gabriel masih bimbang, batinnya bertanya tanya entah kenapa ia menyakap wanita itu. seakan itu menjadi pertanyaan saat ini.

Kursi Keberasan yang diduduki Gabriel berputar mengintari setiap gerakan yang dilakukan, pikiran Gabriel masih kalut memikirkan kejadian tadi pagi.

Samar samar Gabriel mendengar suara keributan diluar, ia terasa kenal dengan pemilik suara gaduh diluar itu.

"Oh lihatlah wanita berotot tadi malam bagaimana bisa dia menjadi jalang disana, Astaga!!" Desis Pria berpakaian navi itu pada pria berpakaian Biru dongker sambil  meringis.

"Ckck  kenapa kau masih memikirkan wanita otot itu??" Tanyanya. heran, ia mengeryitkan dahi melihatnya.

"Bagaimana tidak? kau lihat sendiri saja tadi malam, wanita itu bahkan menyerupai pria, Menjijikkan!!" Desis lagi, Pria biru dongker  itu mengelengkan kepala.

Langkah keduanya mendekati Sekertaris pemilik perusaha ini

"Sudah lah, aku juga jijik melihatnya bukan hanya kau saja," Jawab pria satu lagi dengan malas membahasnya.

"Ckck  kau ini bagaimana jika kau terikat dengan wanita berotot itu," Ujarnya sambil terkekeh kecil. ia tersenyum jahil.

Mereka membuka pintu tempat Gabriel berada. ditempatnya Gariel mentap keduaya yng masih bicara dengan tatapan tajam. Disana yang baru masuk siapa lagi kalo bukan Nathan dengan Andrew yang berkunjung.

"Sialan, Kau saja itu yang terikat dengannya," Jawab Andrew. Nathan terkekeh mendengarnya.

'Menganggu saja' Batin Gabriel.

"Aku?? Haha tidak mungkin Andrew sayang," Jawab Nathan masih dengan kekehannya. Tangan terulur menyentuh dagu Andrew dengan manja.

Gabriel masih melihat keduanya sambil melipat tangan di dada, tidak lupa kaki Gabriel menyilang di tengah duduknya.

"Lepaskan tanganmu Than, Kau tau aku bisa saja patahkan tanganmu itu," Ancam Andrew sarkarstis. Gabriel berdecak dalam hati.

'Dasar'

"Gitu saja kau marah, dasar waria," Canda Nathan. Andrew berbalik berhadapan dengan Nathan lalu ia menatap mata Nathan tajam. Andrew mengeram melihat Nathan terkekeh jahil.

"EKHEMM!!!" Deheman Suara berat itu menyadarkan keduanya. Nathan dan Andrew saling tatap lalu menyengir.

"Oh sepertinya kita salah masuk Drew," Ujar Nathan masih nyengir aneh.

"Salah masuk apanya?? Cih dasar menganggu," Omel Gabriel. Ia mengalihkan pandangan menatap berkas berkas dimeja tanpa menghiraukan mereka yang berdiri disana.

"Ayolah Briel?? Santai saja kau ini tidak bisa istirahatkan tubuhmu sejenak?" Tanya Andrew. pria memasukkan tangan disaku celana.

"Hm."

"Nath. Sepertinya pemilik perusahaan ini tidak menginzinkan tamunya duduk." Gabriel mendengus mendengar ucapan Andrew.

"Duduk sajalah. Siapa yang melarang kalian, Bukan bisanya tanpa meminta izin dariku," Jawab Gabriel menghela napas panjang.  ia berusaha menyibukkan diri pada berkas dan juga leptopnya.

MY SWEET Billionaire!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang