Fourth(4)

7.1K 319 12
                                    


Kicauan burung berbisik dikala langit yang indah, sehingga membangunkan kedua manusia yang berada didalam itu dengan semangat. salah satu manusia diranjang itu bergeliat dari tidurnya.

Seorang wanita muda tersadar dari tidurnya, ia mengeliat merasa risih akan dirinya. Tangan munggil wanita meraba sekitar kasur yang di tempati namun sekitar kasur yang ia raba, wanita itu merasa aneh.

Perlahan mata itu terbuka perlahan lahan sembari mengumpulkan semua nyawa yang dipunya. Seketika detika itu juga kedua bola mata itu membulat penuh.

"AAAAA!!!" Teriak Vanessa kuat, ia menyadari sesuatu.

"Berisik," Tegur Pria disebelah Vanessa masih dengan suara serak khas bangun tidur dan juga matanya masih terpejam .

Pandangan Vanessa menolah pada dibalik selimut, sama seperti tadi Vanessa juga terkejut setelah melihat dirinya sama sekali tidak terbalut pakaian sedikit pun.

Tangan mungil itu mengambil selimut untuk menutupi tubuh polos itu.  "Apa yang kau lakukan!!" Teriak Vaenessa sampai mengema seluruh isi kamar.

"Bisakah kau mengecilkan suaramu Loli, Kau ini sangat berisik ternyata," Ucap Gabriel pria disebelah Vanessa dengan mengeliat dikasurnya.

Vanessa hendak bagkit namun ketika ingin menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, tiba- tiba saja Gabriel langsung menarik tubuh Vanessa sehingga Vanessa berbarik kembali dikasur.

Tangan kokoh Gabriel melingkar di perut Vanessa dengan nyaman, Tidak lupa senyum menyerigai yang Gabriel miliki.

"Tubuhmu kurus ya? Ah Apa kau baru saja melakukan diet Loli?" Tanya Gabriel, dengn mata terpejam. Vanessa membulatkan mata mendengar perkataan Gabriel

"Lepaskan aku Brengsek!! Dan apa kau bilang tadi Loli?"

"Hei Aku bukan Loli, Sadarlah, Dasar kau pria brengsek yang kutemui. Lepaskan aku!!!" Teriak Vanessa kuat, tangannya juga berusaha kuat membrontak melepaskan pelukan Gabriel.

"Jangan berbicara seperti itu Loli, Kau membuatku terganggu," Ujar Gabriel denga mata yang masih terpejam penuh bahkan Gabriel juga mengeratkan pelukan.

Sekali lagi tatapan Vanessa membulat penuh, tanganya mengepal kuat menahan geram, sedangakan serikaian di wajah Gabriel masih terlihat.

Plakk!!

Tamparan keras mendarat pada pipi Gabriel, Vanessa sudah menahan geram sedari tadi, kini ia sudah membalaskan, Gabriel merenggakan pelukan mereka, tangannya terulur memegang pipi akibat tamparan Vanessa yang dasyat.

Mata Gabriel juga terbuka sempurna, ia menolah pada Vanessa disebelahnya yang sudah berdiri, dirinya berlalu secepat mungkin menuju kamar mandi tidak lupa selimut yang menutupi tubuh itu.

"Beraninya kau menamparku, Loli!!!" Teriak Gabriel, Vanessa tidak mengubris ia malah masuk kamar mandi. sedangkan Gabriel ia tersadar akan tubuhnya tanpa ditutupi sehelai benang pun.

Gabriel berjalan memakai baju berserta celana juga jas mewah yang berserakan dibawah, sesegera mungkin Gabriel mengedor pintu kamar mandi Vanessa dengan kuat, Dirinya kesal karna Lolinya yang dulu tidak pernah menampar Gabriel.

"Keluar Loli!!!"

"---"

"Apa kau tuli Loli!! Jadi begini sikapmu setelah kita sudah lama tidak bertemu."

Clekk

Pintu kamar mandi terbuka tiba-tiba, Gabriel lega melihatnya sekaligus marah, disaat itu juga Vanessa Keluar dari bilik toilet dengan kimono yang terpantri ditubuhnya dan juga rambut Vanessa yang disanggul asal membuat kesan seksi pada dirnya.

MY SWEET Billionaire!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang