1- PRECIOUS

4.2K 282 24
                                    

Flashback On.

"Untuk sementara kau yang mengatur semuanya, tolong jagakan anakku juga. Kami tidak memiliki siapa pun di sini selain dirimu."

Pria yang berbicara barusan adalah Joe. Rekan dekat Harry yang sudah menjalin hubungan sejak lama dengannya, dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

Berkat dirinyalah Harry bisa memegang perusahaan besar seperti sekarang. Harry sangat beruntung memiliki rekan yang rendah hati seperti Joe. Walaupun Joe sudah berkepala empat, namun ia tetap menghormati pegawainya yang lebih tua.

Joe kini sudah memiliki istri dan satu orang anak. Dan sekarang ia akan pergi bersama istrinya mengurus bisnis lainnya di luar negeri.

"Tenang lah Joe, akan kuurus semua. Aku telah berhutang budi banyak padamu."

Harry mengucap kalimat barusan dengan tangan di dalam saku celana. Terlihat sangat cool dan berkarisma.

"Kau ini selalu saja bicara seperti itu." Joe tertawa hambar.

Tiba-tiba suara panggilan untuk pesawat Joe akan naiki telah tiba di bandara.

"Ah pesawatnya sudah sampai, sebaiknya kami pergi dulu." Ucap Joe menggenggam erat tangan istrinya.

"Sebelumnya aku ingin mengucapkan terima kasih padamu Harry, karena telah mau menjaga putriku." Sambung istri Joe, bernama Vanesha.

"Tidak masalah. Jaga diri kalian baik-baik, semoga sampai tujuan dengan selamat."

Joe mengangguk tersenyum membalas, lalu segera pergi menuju pintu masuk diikuti Vanesha di sebelahnya yang kini melingkarkan tangannya manis di lengan kokoh Joe.

Namun setelah 1 jam berangkatnya pesawat mereka. Satu kejadian yang tak pernah terpikirkan oleh Harry menimpa temannya itu, pesawat Joe hilang kontak di tengah laut.

Sebab kejadian itu dari sinilah awal Harry bertemu dengan putri Joe.

Flashback Off.

1 tahun kemudian.

Harry duduk di ruangannya, membaca beberapa berkas informasi tentang putri Joe. Yang selama setahun ini dialah yang menjaga dan memegang perusahaan Joe. Tak terlalu banyak informasi yang Harry dapatkan dari berkas ini.

Namun cepat atau lambat Harry akan segera menemui gadis itu. Selama setahun menjaganya Harry tidak pernah sekali pun bertatap muka dengannya. Ia hanya menjaganya dari jarak jauh dan menggunakan orang-orang perwakilan.

Harry bangkit dari kursinya, membenarkan sedikit dasinya yang terasa miring. Ketika melangkah keluar ruangan, semua pegawai yang ada di sana begitu ramah menyapa Harry, memperlihatkan senyum mereka masing-masing. Harry yang melihat itu tak hanya diam, ia pun ikut membalas senyuman mereka. 

Sesampainya di lantai dasar, Harry langsung naik masuk menuju mobilnya. Tidak menggunakan supir atau apa pun itu semacamnya. Sekilas ia melirik ke arloji yang melingkar manis di tangan kirinya. Masih ada waktu 15 menit lagi untuk sampai ke sekolahnya. Berarti setiba Harry di sana mereka sudah keluar.

Begitu sampai di depan gedung sekolahnya, Harry langsung menghentikkan mobil sport abu-abu miliknya. Ternyata dugaanya tak seperti apa yang dibayangkannya, masih ada tersisa waktu 5 menit lagi untuk menunggu disini.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang