28- PRECIOUS

1.3K 131 18
                                    

hai frwends, semoga kalian gak lupa ya sama alurnya wkwk. happy reading^^
****

Di depan kamar Harry, seorang gadis berdiri dengan tangan mengambang di depan pintunya. Ragu mengetuk pintu itu.

Dia adalah Alissa. Gadis itu terbangun di tengah malam. Tiba-tiba saja ia tersentak dari mimpinya usai memimpikan sesuatu yang buruk, dan karena takut untuk kembali memejamkan matanya, Alissa memutuskan pindah ke kamar Harry.

"Kak Harry..." bisiknya dari balik pintu seraya mengetuknya.

Masih tak ada jawaban. Alissa kembali melakukan hal yang serupa. Berulang-ulang hingga 5 kali.

Namun, tetap saja Harry tak kunjung membukakan pintu untuknya. Alissa kemudian memutar knop pintunya perlahan, matanya membulat saat pintu itu terbuka. Syukurlah Harry tak menguncinya. Alissa langsung segera masuk, barulah ia merasa aman di dalam sana.

Pelan-pelan ia melangkah jauh lebih dalam, menemukan seorang pria tertidur lelap di atas ranjangnya. Memakai piyama berwarna biru dibalut hangat oleh selimut putih tebal.

Alissa mendeketi pria itu penuh hati-hati. Berusaha sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Melambaikan tangannya tepat di depan wajah Harry. Memastikan pria itu jika benar-benar sudah tertidur.

Alissa menghela napas lega.

Kemudian melipat tangan Harry ke atas perutnya agar ada tempat untuk Alissa membaringkan tubuhnya di samping Harry.

Rasanya sangat nyaman berada di dekat pria ini. Tak ada yang perlu ia khawatirkan lagi jika sudah berada sedekat ini.

Alissa tersenyum sesaat menatap Harry. Tak habis pikir jika pria di sampingnya kini terlihat jauh lebih tampan saat tertidur. Cukup lama Alissa memandangi Harry penuh kagum.

Masih terasa tidak begitu nyata baginya bisa dekat dengan pria setampan ini. Alissa tersenyum geli jika mengingat ciuman pertamanya dengan pria ini tempo hari lalu.

"Semoga memimpikan aku ya," bisiknya kemudian mengecup singkat bibir Harry.

Baru saja Alissa akan berbaring membelakangi pria itu. Tangan Harry berhasil mencegatnya dan langsung memutar tubuhnya. Membuat wajah gadis itu berakhir menubruk dada bidang miliknya.

"Kau sudah berani naik ke ranjangku ya?" Ujar Harry masih dengan mata tertutup.

"Tidak, tu-tunggu aku bisa menjelaskan semuanya. Ini tidak seperti yang kau lihat." Balas Alissa terbata-bata dalam dekapan Harry.

"Benarkah? Lalu siapa yang mengecup bibirku tadi?"

Pipi Alissa sontak menghangat. Untung saja saat ini posisinya berada di dalam dekapan pria itu, jadi Harry tidak bisa melihat wajahnya yang kini tengah memerah merona.

"Kau tahu resikonya jika naik ke atas ranjangku? Sangat berbahaya, Alissa..."

Alih-alih usaha untuk melarikan diri, Alissa dibuat mematung ketika Harry bergerak menopang tubuhnya. Dan membuat tubuh pria itu mengambang tepat di atasnya.

"Dan kemudian...., aku takkan membuatmu tidur nyenyak malam ini."

Alissa langsung menutup matanya begitu wajah Harry semakin mendekat, dapat ia rasakan hembusan napas pria itu menyentuh lembut pipinya. Sungguh, Alissa tak pernah merasa segugup ini. Detak jantungnya kian berdetak tidak normal.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang