" Apa..!! Hea Seung hilang!?" pekik Nyonya Soo Ro saat mendengar dari pelayan bahwa putrinya kabur dari rumah.
" Yee, Nyonya. Agasshi tidak ditemukan di kamarnya juga di sekitar rumah." jelas pelayan tersebut dengan nada khawatir.Hari ini, adalah hari pemilihan Putri Mahkota. Dimana akan diputuskan siapa di antara mereka bertiga yang akan terpilih. Namun, kediaman Kim gempar karena Hea Seung tiba-tiba menghilang.
" Cari Hea Seung sekarang. Kerahkan semua pelayan untuk mencarinya. Dan jangan sampai Tuan Besar tau hal ini. Cepat.!!" seru Nyonya Soo Ro dengan raut wajah tegang.
" Baik Nyonya!!." ucap patuh pelayan tersebut.🌺🌺🌺
Di sebuah ruangan di salah satu bangunan hiburan terkenal. Tampak Kim Baek Doung tengah berdiskusi hal serius dengan seseorang. Seorang pemuda dengan tampang menyeramkan. Ia tampak seperti seorang mata-mata.
" Jadi, Paksi selatan saat ini terancam.? " seru Kim Baek Doung dengan tatapan serius.
Saat ini, Kim Baek Doung melakukan pertemuan dengan informan klan Kim. Informasi yang ia dapatkan cukup mencengangkan. Paksi Selatan dalam keadaan rawan saat ini. Kasus pengiriman pasukan tambahan kepada Ming tampaknya tidak berjalan lancar.
Tidak hanya itu, kediaman Park dalam keadaan tenang yang mencurigakan.
" Baiklah.. Kau bisa pergi.!" ucap Kim Baek Doung kepada pemuda di hadapannya.
' Tampaknya ada hal yang aneh disini.!' batin Kim Baek Doung menerka.
🌺🌺🌺
Di sebuah hutan yang berada tidak jauh dari ibukota. Tampak dua gadis berjalan tertatih-tatih.
" Agasshi, kita istirahat dulu. Anda pasti sudah kelaparan. Kita sarapan dulu." ucap Seora kepada Hea Seung.
" Baiklah." balas Hea Seung sambil berhenti.Mereka berhasil keluar dari kediaman Kim dan melakukan perjalanan menuju pelabuhan. Mereka mengambil rute hutan sebab akan lebih aman jika dibandingkan dengan melewati ibu kota.
Hea Seung sebenarnya cemas. Jika Sang ayah mengetahui hal ini lebih cepat, Mereka akan tertangkap. Hea Seung tau jika saat ini, ayahnya tidak berada di rumah. Maka tidak akan ada yang mengira ia akan pergi melewati jalur ini. Karena hanya ayahnya yang paling tau.
" Kita harus melanjutkan perjalanan. Atau kita akan tertinggal kapal." ucap Hea Seung setelah menghabiskan satu kue kering yang dibawa oleh Seora.
" Yee, Agasshi." balas Seora sambil menyimpan bekal yang tersisa.🌺🌺🌺
Kim Baek Doung mempunyai firasat buruk mengenai kasus yang dihadapi Paksi selatan. Maka dari itu, ia kembali lebih awal ke rumah untuk melakukan persiapan ke istana. Ia harus segera mencari tau hal tersebut. Sebelum terlambat.
Sesampainya di rumah. Keadaan tampak mencurigakan. Para pelayan tidak terlihat dimana- mana.
" Sobangnim.. Anda telah kembali.?!" seru Nyonya Soo Ro tertahan melihat suaminya kembali dengan cepat.
" Hmmmm.." balas Kim Baek Doung seadanya. Namun, ia melihat gerak gerik yang mencurigakan dari istrinya tersebut." Ke mana perginya semua pelayan? Apa ada yang terjadi?" tanya Kim Baek Doung.
" Ahh..mereka sedang.." belum selesai Nyonya Soo Ro menyelesaikan kalimatnya. Seorang pelayan laki-laki berlari kearahnya dengan tergesa-gesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Destiny
Historical Fiction" Aku ingin bahagia sekali. Tapi, itu membuat mu menangis." Kim Hea Seung. " Kau mungkin bisa mendapatkan semuanya. Tapi, tidak dengan hati ku." Lee Woon. Kisah ini menceritakan tentang Pengorbanan,Penderitaan, dan Penghianatan serta Harapan akan CI...