BAGIAN 10

44 6 0
                                    

" Maafkan saya Agasshi. Karena saya, Anda menjadi terluka." Ucap Seora yang sedari tadi menangis sambil mengoleskan salep pada luka di leher nonanya.
" Ini bukanlah salah mu.!" balas Hea Seung dingin. Sejak kejadian melarikan diri, Hea Seung menjadi lebih dingin dari biasanya.

" Seora-aa, pergilah ke Joseon timur. Tinggallah disana. Pamanku akan menyambutmu. Kau akan aman disana." Ucap Hea Seung setelah semua pelayan yang membantunya untuk bersiap keluar. Sekarang tinggal mereka berdua.

" Agasshi, apa yang Anda bicarakan. Saya tidak mungkin meninggalkan Anda sendiri." seru Seora dengan panik.

Seora tidak tega meninggalkan nonanya seperti ini. Ia takut nonanya akan sendirian. Sendiri menghadapi semua hal yang menyakitkan. Ia tau lebih dari siapa pun bahwa Hea Seung memiliki alasan akan semua sikapnya. Namun, kejadian hari ini membuat hal tersebut ada benarnya.

" Pergilah, aku tidak bisa menjamin keselamatan mu disini. Terlalu banyak hal yang bisa terjadi. Suatu saat, aku pasti menemuimu kembali." Jelas Hea Seung sambil menatap erat pelayannya itu.
" Agasshi..." lirih Seora sambil memeluk nonanya itu. Hea Seung hanya bisa menepuk-nepuk pelan bahu Seora menenangkan.
' Hanya ini yang dapat ku lakukan untuk mu. Karena tidak ada yang tau, apa yang bisa terjadi pada detik berikutnya.'

🌺🌺🌺

Kini, Hea Seung sudah berada di Istana. Saat ini, ia tengah duduk dengan tenang dan wajah yang menyiratkan kedinginan yang membuat orang enggan untuk mengganggunya. Hari ini, ia mengenakan jeogori merah tua dan Chima abu-abu. Luka di lehernya pun masih membekas namun sudah tidak terlalu kentara lagi.

Di sampingnya sudah duduk Choi Sea Yoo dengan jeogori biru muda dan Chima merah muda. Sea Yoo terlihat sangat lembut dan bersahaja.

Keduanya bagai bunga yang berbeda. Sea Yoo terlihat lembut dan membuat orang ingin menyapanya. Sedangkan Hea Seung terlihat anggun namun tidak dapat tersentuh.

🌺🌺🌺

Di ruang pertemuan kabinet istana. Para menteri seakan gempar mendengar keputusan sang Raja hari ini.

"...Karena Perdana Menteri Penasehat Negara, Choi Hyu  Seok. Berserta beberapa nama yang disebutkan tadi. Terbukti bersalah karena telah melakukan persengkongkolan dengan Ming dan berkhianat kepada negara. Maka hari ini, Aku tetapkan untuk mengeksekusi semua penjahat tersebut. Dan keluarganya akan diturunkan menjadi budak di pulau Woo."

Setelah mengucapkan hal tersebut, Sang Raja meninggalkan balai pertemuan dengan wajah kurang senang. Tampaknya Sang Raja mencium ketidakberesan hal tersebut. Namun, bukti terlalu kuat sehingga ia tidak bisa berbuat banyak. Kim Baek Doung yang menyaksikan hal tersebut juga berpikir demikian.

Namun, tampaknya hari ini terjadi banyak hal. Setelah pembacaan keputusan tersebut. Kabar mengenai kematian mendadak Putri Pak Bo Doun pun tersebar. Dan hari ini, Park Bo Doun tidak menghadiri pertemuan kabinet.

The Other DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang