Bruuukkk...
Suara benda jatuh di balik tumpukkan kayu membuat seorang pemuda berbalik dengan wajah tegang dan penuh kewaspadaan.
" Siapa disana??" ucap pemuda tersebut sambil mengacungkan pedangnya.
" Keluar sekarang, atau aku robohkan tumpukkan kayu itu.!" tambahnya dengan penuh penekanan. Tiba-tiba seorang pemuda keluar dari belakang tumpukkan kayu dengan tertawa.
" Haahahaha, aku suka melihat wajah tegang mu Sun.!" ucap pemuda tersebut.
" Seja jeoha..!" Seru tertahan pemuda yang mengacungkan pedang tadi sambil menunduk penuh hormat. Ia adalah Sun,pengawal pribadi Putra Mahkota.
" Kau terlalu serius. Apa aku membuat mu menunggu terlalu lama.?" ucap sang Putra Mahkota.
" Annimida." balas Sun dengan tetap menunduk hormat.
" Buku ini sangat susah di dapatkan. Aku harus berurusan dengan seorang gadis menyebalkan dan keras kepala."
Ucap Putra Mahkota sambil memandangi buku yang di belinya di toko buku di pasar pagi itu.Lee Woon. Ia adalah Putra Mahkota Joseon saat ini. Ia dikenal memiliki sifat yang tegas, berpikiran terbuka, dan jiwa kepemimpinan yang besar. Ia benar- benar penerus yang dibanggakan banyak orang. Selain itu, ia juga memiliki wajah yang rupawan. Lee Woon merupakan anak pertama raja dengan ratu terdahulu yang telah meninggal dunia. Kini, sang raja menikah kembali dengan ratu In Seok dari klan Park dari Faksi Barat. Dari pernikahan kedua raja, lahir seorang pangeran. Yang merupakan saudara tiri Lee Woon. Yaitu Lee Yoon. Walau pun demikian, raja tetap memberikan gelar Putra Mahkota kepada Lee Woon. Meskipun demikian posisi tersebut di pandang cukup rawan. Sang ratu tidak terlalu menyukai keputusan tersebut. Ia juga terkesan dingin kepada Lee Woon.
Pagi ini, Lee Woon menyelinap keluar istana bersama pengawal pribadinya, Sun. Ia sering melakukan penyamaran dan berbaur dengan rakyat. Terkadang Ia diberi tugas dari raja untuk keluar istana dan mempelajari serta meninjau langsung kehidupan para rakyat.
Namun, kali ini berbeda. Ia ingin bertemu dengan seseorang. Seseorang yang berhaga baginya. Choi Sea Yoo. Anak dari perdana menteri penasehat negara, Choi Hyu Seok. Yang juga merupakan pemimpin dari Faksi Selatan dan klan Choi. Mereka sudah cukup lama saling mengenal dan mencintai satu sama lain. Namun, Choi Sea Yoo tidak mengetahui identitas sebenarnya dari Lee Woon. Choi Sea Yoo cuma mengenal Lee Woon sebagai Sun. Ia memakai nama pengawalnya. Hari ini merupakan hari ulang tahun Choi Sea Yoo. Lee Woon ingin memberikan sebuah hadiah. Ia berencana memberikan sebuah buku. Namun, ternyata buku tersebut sangat sulit untuk ditemukan. Bahkan ia harus beradu mulut dengan seorang gadis. Sangat butuh perjuangan." Ayo kita pergi. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya.!" ucap Lee Woon sambil berlalu dengan seyum.
🌺🌺🌺
Di istana pagi ini, di adakan pertemuan kabinet. Para menteri telah duduk dengan tenang ditempat masing-masing. Sebelah kanan di tempati oleh Faksi Selatan,dan Sebelah kiri di tempati oleh Faksi Barat, Serta di tengah terdapat singgah sana sang raja yang menjadi pemisah keduanya. Sekaligus melambangkan bahwa Raja merupakan penyatuh, penegak dan penentu semua keputusan dari kedua belah pihak untuk kesejahteraan rakyat dan negara.
" Yang Mulia Raja telah tiba!!!" seru kasim dengan suara yang lantang. Sang raja pun memasuki ruangan dengan langkah yang penuh keyakinan dan wibawah. Sontak semua menteri dan para pelayan lainya menunduk hormat. Setelah sang raja duduk di atas singgah sana. Para menteri pun mulai melaporkan tugas masing-masing.
🌺🌺🌺
Di pinggir sebuah danau, telah tampak Choi Sea Yoo dengan ditemani pelayan pribadinya, Cheon shil. Sea Yoo meliliki kepribadian yang lemah lembut dan wajah yang teduh. Jika, Hea Seung dikenal sebagai putri tunggal keluarga Kim yang tertutup, jarang bergaul dengan masyarakat bahkan terkesan dingin dan acuh tak acuh. Maka, Sea Yoo sebaliknya. Ia dikenal baik oleh masyarakat sebagai putri pertama dari keluarga Choi. Ia memiliki adik laki-laki yang berusia 3 tahun. Namun, baik Hea Seung maupun Sea Yoo. Mereka memiliki kecantikan yang mampu membuat laki-laki menoleh dua kali.
" Sea Yoo, apa kau telah menunggu terlalu lama.? " terdengar suara pemuda yang telah ia tunggu sedari tadi.
" Aku baru saja sampai." ucapnya sambil terseyum.
" Apa kita perlu berjalan-jalan.?" ucap Lee Woon.
Mereka pun berjalan-jalan di sekitar pinggir danau. Mereka tampak sesekali tertawa.
" Selamat ulang tahun!." ucap Lee Woo sambil menyerahkan sebuah bungkusan berwarna merah muda.
" Terimakasih, Sun!" Sea Yoo tampak terkejut namun akhirnya menerima bungkusan tersebut dengan senyuman.
" Kau mengingatnya, aku kira kau melupakan hari ini dan tidak datang." tambah Sea Yoo dengan mata berkaca-kaca.
" Tentu saja aku ingat. Aku tidak akan melupakan mu." balas Lee Woon sambil menggenggam tangan Sea Yoo.
Dan tanpa sadar, Lee Woon bersumpah dalam hatinya untuk menjadikan Sea Yoo sebagai 'wanitanya' suatu saat nanti.🌺🌺🌺
" Apa hal yang mendesak untuk dibahas hari ini?" ucap sang raja setelah mendengar semua laporan dari para menteri.
"Maaf sebelumnya Jeonha, hal yang mendesak untuk dibahas ialah pernikahan kerajaan.!" ucap Menteri Pertahanan Park Bo Doun. Ia merupakan pemimpin Faksi Barat dan klan Park. Mendengar hal tersebut, sang raja yang sedang memeriksa dokumen- dokumen negara berhenti sekajap dan menatap Park Bo Doun.
" Benar Jeonha, seja jeoha sudah memasuki usia untuk menikah." tambah menteri lain yang berasal dari Faksi Barat.
" Namun, kita masih memiliki masalah yang lebih serius. Utusan dari Ming mendesak untuk mengirimkan pasukan tambahan. Ini bisa mempengaruhi pertahanan dan keamanan negara." seru menteri penasehat negara. Choi Hyu Seok. Melihat Faksi Selatan melemahkan usulannya. Park Bo Doun merasa di permalukan.
" Tapi, Jeonha. Pernikahan kerajaan juga menjadi masalah yang serius saat ini. Jadi, mohon dipertimbangkan.!" seru Park Bo Doun. Mendengar hal tersebut, sang raja menarik nafas lalu berkata.
" Bagaimana menurut Kim Baek Doung? Apa ada yang ingin kau sampaikan?" ucap sang raja sambil melihat kearah menteri Aparatur Negara. Kim Baek Doung.
" Yee, Jeonha. Hamba rasa, pernikahan kerajaan sudah sepatutnya di laksanakan. Seja jeoha sebagai penerus tahta, harus memiliki kekuatan yang kuat. Sehingga joseon dipadangan kerajaan Ming memiliki kejelasaan akan pemimpin selanjutnya. Ming menilai bahwa seja Jeoha tidak memadai sebagai penerus sehingga mengajukan permintaan untuk melemahkan kita. Sehingga pernikahan kerajaan bisa menjadi solusi." jelas Kim Baek Doung dengan wajah tegas dan tatapan tajam.
Mendengar hal tersebut para menteri mengangguk-angguk membenarkan penilaian Kim Baek Doung. Sementara Park Bo Doun terseyum sinis." Umumkan larangan menikah untuk gadis usia 13-18 di seluruh negeri. Pernikahan kerajaan akan segera dilaksanakan. Pastikan kalian ikut berpartisipasi. Cukup sekian untuk hari ini.!!" seru sang raja dengan suara yang lantang.
🌺🌺🌺
" Aku harus pargi. Aku akan menemuimu 3 hari lagi." ucap Lee Woon sambil menatap Sea Yoo. 'Dan menceritakan siapa aku sebenarnya.' batin Lee Woon menambahkan.
" Tentu. Aku akan menunggumu." balas Sea Yoo dengan senyuman.🌺🌺🌺
Sulawesi Selatan, 26 Maret 2018.
Kosakata:
Seja jeoha: Panggilan hormat untuk Putra Mahkota. ( Yang Mulia Putra Mahkota).
Jeonha: Panggilan hormat untuk Raja.( Yang Mulia Raja).
Annimida: ( tidak).
Ming: Kerajaan yang berada di atas Joseon.Terimakasih karena sudah menyempatkan diri membaca kisah ini.
Mohon dukungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Destiny
Ficção Histórica" Aku ingin bahagia sekali. Tapi, itu membuat mu menangis." Kim Hea Seung. " Kau mungkin bisa mendapatkan semuanya. Tapi, tidak dengan hati ku." Lee Woon. Kisah ini menceritakan tentang Pengorbanan,Penderitaan, dan Penghianatan serta Harapan akan CI...