1 tahun 2 bulan sudah berlalu. Kejadian saat studytour perlahan-lahan terhapus dari ingatanku. Sakit memang saat melihat orang yang kita kagumi tertawa bersama seseorang yang ia sukai. Namun kejadian waktu itu membuatku semakin yakin bahwa tuhan sudah menyiapkan seseorang yang terbaik untukku.
1 tahun 2 bulan! Bukan waktu yang singkat untuk belajar melupakan. Banyak kejadian yang ku lewati saat itu. 'Ya sudahlah dia memang bukan takdirku!'
Saat ini seluruh mahasiswa-mahasiswi baru sedang mempersiapkan diri untuk memulai kehidupan baru di perguruan tinggi yang mereka inginkan. Begitu juga dengan kami.
Citra, ku dengar dia mendaftar perguruan tinggi yang berada didaerah Solo. Amanda, dia sedang mengikuti ujian disalah satu universitas diLampung,katanya dia ga mau jauh-jauh dari orang tuanya. Aisya,katanya dia mau ke bandung untuk memulai bisnis keluarga.
Dan aku,disinilah aku, di Yogyakarta. Awalnya aku tidak menginginkan sekolah di Yogya,namun berkat rayuan sahabatku, Ayuka,aku mengiyakan. Kalian pasti asing dengan nama Ayuka karena dichapter sebelumnya aku belum pernah menyebutkan namanya atau menceritakan siapa Ayuka?.
Ayuka,nama lengkapnya Ayuka Gilbert. Ia berasal dari kalangan orang yang mampu,dia tinggi,tapi badannya agak berisi, kalo senyum bakal kelihatan lesung pipi,sama sepertiku yang mempunyai lesung pipi. Bedanya dia hanya punya satu dan aku mempunyai dua,ada dikanan serta kiri. O,ya dia juga punya gingsul,yang buat dia makin manis kalo senyum. *sudahlah saya ga mau mendeskripsikan dia terlalu detail,nanti dia kepedean!*
Tentang dokter Gibran,aku mendengar kabar bahwa dia sudah menikah. Terakhir kali ku lihat dia mengunggah foto prewedding bersama kekasihnya tepat 5 bulan yang lalu. Jangan tanyakan perasaanku,tentu kalian tau bagaimana rasanya. Seharusnya dulu aku tidak pernah mengaguminya. Tidak ada yang tau tentang perasaan,kepada siapa aku harus berlabuh.
"yuka!!! Bangun...!!! Ini udah jam 08:00,bukan nya lo ada jam ya pagi ini? Yuka bangun.. nanti lo telat dan dimarah sama dosen lo!!"teriakku sambil membangunkan Ayuka.
"woiii.... Sahur woi Sahur! Kebo bangun!"
"ya allah apaan sih Cip,gue masih mau tidur nih,lo ganggu mimpi gue aja"gerutunya.
"lo ngebo ya kalo tidur,parah! Lo kan pagi ini ada jam aneh lo mah"
"lo mah parah cip,sahabatnya lagi sakit bukannya dikasih obat atau disayang ini malah dibentak-bentak. Lagian gue juga udah izin kok sama dosen gue."ucapnya dengan suara parau.
"huh? Lo sakit ka? Seriusan? Sini coba gue periksa"ucapku sambil meletakkan tangan kedahinya.
"astagfirullah.. Suhu badan lo panas banget ka. Lo istirahat aja,gue ke apotek dulu mau beli obat"
"kepala gue pusing cip,lo bisa anterin gue ke rumah sakit didekat sini? Gue mau periksa ke dokter aja"
"ya sudah,bentar ya gue salin dulu"
Setelah beberapa menit,aku keluar dengan pakaian rapi dan segera mengantarkan Ayuka ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taksi online.Rumah sakit itu sangat luas, kelihatannya sih elit.
"ka,kita ke rumah sakit lain aja yuk? rumah sakit ini mahal deh kayanya." sambil menarik tangan Ayuka.
"gue sakitnya sekarang,liat nih muka gue udah pucet gini. Lagian kita juga udah daftarkan tadi. Emang Lo tega mau muter-muter cari rumah sakit lain cuma karena lebih murah?"
"ya enggalah,maksud gue kan biar hemat"
"cip..gue..kepala gue pusing cip"ucapnya mengeluh seraya memijat pelan pelipisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary untuk calon imamku [COMPLETED]
Teen FictionCerita ini berdasarkan kisah nyata dan dengan dibumbui cinta, kebohongan,kebodohan,serta kesedihan. Semua nama tokoh disamarkan,agar tidak mengganggu pemilik nama. . tokoh utama disini adalah Assyfa Sabiya Az-zahra.